-->

Ihya Ulumuddin


Kitab Ihya' Ulumiddin atau sebutan ringkas kitab al-Ihya - buah tangan al-Imam al-Ghazali merupakan salah satu karya besar (masterpiece) dari mudau dan salah satu karya besar dalam perpustakaan Islam. Meskipun ada berpuluh lagi karangan Ghazali yang lain, dalam aneka macam bidang ilmu pengetahuan Islam, akan tetapi yang menjadi inti-sari dari seluruh karangan-karangan mudau itu merupakan Kitab Ihya' Ulumiddin. 


Ihya Ulumiddin artinya Menghidupkan Kembali Ilmu-Ilmu Agama, sebuah kitab yang sangat terkenal hasil karya Imam al-Ghazali, atau nama sebenarnya Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali. Pada waktu itu ilmu-ilmu Islam sudah hampir teledor (terlena) oleh Filsafat Yunani, khusus Filsafat Aristoteles yang pada waktu itu dinamai 'Ulumul Awa-il (pengetahuan orang zaman purbakala). Untuk menghadapi keadaan demikian Imam al-Ghazali mempersiapkan diri dengan memperbanyak bekal mendalami Ilmu Kalam, Ilmu-Fiqh dan Ilmu Filsafat, hingga lahirlah karya-karya "al-Munqiz min al-Dhalal" (Pembangkit dari Lembah Kesesatan), "Maqashid al-Falasifah" (Tujuan para Filosoof) dan "Tahafut al-Falasifah" (Kekacauan Filosoof)

Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Abu Hamid Al Ghazali di awal abad ke lima Hijrah ini mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam membendung serangan materialisma yang menghembuskan racun-racun kecintaan dunia. Melalui usaha mudau yang murni, ramai mulai sedar bahawa aspek sufistik juga mempunyai peranan yang besar dalam mengharmonikan kehidupan dan memberikan keseimbangan antara keperluan dunia dan akhirat.

Apabila ilmu telah dihidupkan kembali, syariat mesti bertemu dengan hakikat, amal saleh mesti dinyawai oleh iman dan di samping riadah jasmani (latihan badan) kita, merupakan riadhah al-nafs atau riadhah  al-qalb (latihan jiwa atau latihan hati). Di situlah kita mendapat "Haqiqat al-Hayah" (hidup yang sejati).
Bermula dari ibnorma sembahyang, puasa, zakat dan haji, hingga kepada mu'amalat (pergaulan hidup insan sehari-hari), hingga kepada munakahat (pembangunan rumah-tangga), hingga kepada hukum-hukum jenayah, semuanya mudau cari isi dan umbinya, inti atau sarinya dalam alam hakikat dan hikmat, sehingga hidup kita sebagai muslim berarti lahir dan batin.


Terjemahan kitab al-Ihya;

Setakat pengetahuan admin, hanya terdapat satu terjemahan tunggal bagi terjemahan lengkap kitab al-Ihya dalam bahasa Melayu/ Indonesia buat masa ini. Ia telah diterjemahkan Ustadz Tengku H. Ismail Yaneb MA SH pada 10 Rabi'ul-Akhir 1383 H / 30 Agustus 1963 M di Medan yang mendapat sambutan hangat dari masyminuman memabukanat termasuk Menteri Agama Bp K.H. Saifuddin Zuhri dan Al-Ustadz Dr H.A. Malik Karim Amrullah (Dr Hamka).

Edisi terjemahan lengkap mudau ini telah dicetak dan diterbitkan oleh beberapa syarikat penerbitan. Antaranya;

akan dipaparkan kemudian....


Artikel yang berkaitan:





0 Response to "Ihya Ulumuddin"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel