-->

“Mad Wajib atau Mad Muttashil” Pengertian, teladan dan Hukumnya

Seperti yang sudah banyak dipaparkan dalam materi-materi Ilmu Tajwid, Mad Far’i terbagi dalam beberapa macam mad oleh karena-sebab tertentu. alasannya tersebut adakalanya hamzah, adakalanya sukun. ketika yang mengakibatkan Mad Far’i tersebut ialah hamzah, maka ada dua kemungkinan Mad Far’i yang terbentuk. Dua kemungkinan itu mampu Makara Mad Wajib Muttashil, bisa Kaprikornus adalah Mad Jaiz Munfashil. Nah, pada artikel ini bentuk pertama itu yang akan dipaparkan. Pengertian, teladan dan aturan mad wajib atau mad muttashil akan dibahas seterang mungkin. Berikut pembahasannya.

Mad Wajib Muttashil


Membahas Mad Far’i dan segala bentuknya, akan lebih praktis jika menyinggung dulu pengertian Mad Thobi’i. Ini karena, awal atau materi dasar sebelum menjadi Mad Far’i, adalah Mad Thobi’i. Sehingga, barang sedikit saja dibahas dulu Mad Thobi’i.

Secara sederhana, Mad Thobi’i ialah ketika suatu lafadz mempunyai aksara Mad. Atau dalam pengertian lain, Mad Thobi’i ini yaitu saat ada alif berada setelah karakter yang menyandang harakat fathah. Atau ketika ada wawu sukun berada sesudah aksara yang menyandang harakat dlummah. Atau dikala ada ya’ sukun berada setelah huruf yang menyandang harakat kasroh. Selengkapnya, baca; “Mad Thobi’I” Pengertian dan pola

Lalu bagaimana dengan Mad Wajib Muttashil? Mad Wajib Muttashil yaitu, dikala setelah Mad Thobi’i ini terdapat aksara hamzah (ء) yang masih berada dalam satu kata dengan Mad Thobi’i. Ingat, dalam satu kata.

Sebab, jika Hamzah berada pada kata berbeda dengan Mad Thobi’i, maka aturan bacaannya menjadi lain lagi. kemudian bagaimana Tutorial membacanya? Apakah sama dengan Mad Thobi’i? Atau sama sekali berbeda?

Cara membaca hukum Mad Wajib Muttashil


Ulama andal Tajwid berbeda pendapat terkait berapa panjang bacaan mad pada Mad Wajib Muttashil. Dalam Kitab Syifaul Jinan ditulis, ada pendapat yang mengatakan panjang bacaan Mad Wajib Muttashil hanya 3 harokat atau sama dengan 1 ½ alif. Lebih panjang sedikit dari panjang bacaan Mad Thobi’i.

Ada juga pendapat yang mengatakan panjang bacaa Mad Wajib Muttashil adalah 4 harokat atau dua alif. Pendapat lain ada yang mengatakan panjangnya 5 harokat atau 2 ½ alif. Bahkan, ada yang menyampaikan panjang bacaan Mad Wajib Muttashil menyentuh 6 harokat atau 3 alif. Panjang ini sama dengan panjang panjang bacaan Mad Lazim.

Masih ihwal pengertian, pola dan aturan Mad Wajib atau Mad Muttashil. Dalam Kitab Jazariyah sendiri, panjang bacaan Mad Wajib Muttashil hanya disebut dengan batas tertentu. Maksudnya, panjang bacaan mad ini lebih panjang dari bacaan Mad Thobi’i. Tetapi lebih pendek dari panjang bacaan Mad Lazim. Sehingga, bila disimpulkan, bacaan Mad Wajib Muttashil sekitar 3 sampai 5 harokat.

Contoh Mad Wajib Muttashil


Dalam ayat 13 Surat Al-Baqarah terdapat kata السُّفَهَاءُ. Kata tersebut memuat Mad Thobi’i, yaitu alif sehabis abjad yang mempunyai harokat fathah. sesudah Mad Thobi’i tersebut terdapat hamzah yang berada dalam satu kata dengan Mad Thobi’i. seakan-akan inilah yang disebut dengan Mad Wajib Muttashil. Panjang bacaannya, seakan-akan yang sudah dijelaskan sebelum ini.

Contoh lain mampu Anda temui dalam ayat 19 masih dari Surat Al Baqarah. Terdapat kata مِنَ السَّمَاءِ yang memuat Mad Thobi’i dalam bentuk alif yang sebelumnya yaitu huruf dengan harokat fathah. sehabis Mad Thobi’i terdapat hamzah yang masih berada dalam satu kata. Jadilah bacaannya adalah Mad Wajib Muttashil.

Dalam Surat Al Baqarah, terdapat juga kataكُلَّمَا أَضَاءَ لَهُمْ  pada ayat 20. Pada acuan tersebut adalah lafadz أَضَاءَ yang memuat Mad Thobi’i dalam bentuk alif yang didahului huruf berharokat fathah. Di depannya terdapat hamzah yang masih berada dalam satu kata.

Contoh lain bisa Anda perhatikan pada lafadz وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ yang ada pada ayat 20 Surat Al Baqarah. Ada juga kata بِنَاءً pada ayat 22, kata مَاءً pada ayat 22, juga kata شُهَدَاءَكُمْ pada ayat 23 yang mampu menjadi pola Mad Wajib Muttashil. contoh lain lagi ialah kata لِلْمَلَائِكَةِ pada ayat 30, kata الْأَسْمَاءَ pada ayat 31, juga lafadz سُوءَ الْعَذَابِ pada ayat 49.

Bagaimana? sehabis membaca pembahasan wacana pengertian, pola dan aturan Mad Wajib atau Mad Muttashil, apakah Anda sudah bisa mengenali bacaan tersebut di dalam Alquran? semoga saja. sebab akomodasi selalu diberikan pada orang yang bersungguh-sungguh.

Demikianlah tulisan dan klarifikasi mengenai “Mad Wajib atau Mad Muttashil” Pengertian, teladan dan aturannya. semoga dengan adanya goresan pena ini bisa memberikan wawasan dan juga pengetahuan bagi segenap pembaca yang sedang mendalami materi perihal "Hukum Mad dalam Ilmu Tajwid". Trimakasih,

0 Response to "“Mad Wajib atau Mad Muttashil” Pengertian, teladan dan Hukumnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel