100 Sunnah Yang Shahih (1)
بسم الله الرحمن الرحيم
100 Sunnah Yang Shahih (1)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam biar terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini 100 sunnah yang shahih dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang disusun oleh Divisi Dakwah Al Jaliyat di Saudi Arabia yang telah kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. biar Allah Azza wa Jalla menyebabkan penerjemahan risalah ini lapang dada karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam Ketika Tidur
1. Tidur dalam keadaan telah berwudhu.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
« إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وَضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ ...الحديث» .
“Apabila kau tiba ke daerah tidur, maka berwudhulah menyerupai wudhu untuk shalat dan berbaringlah ke sebelah kananmu….dst.” [Muttafaq 'alaih: 6311-6882].
2. Membaca surat Al Ikhlas dan Mu’awwidzatain (surat Al Falaq dan An Naas) sebelum tidur.
عَنْ عَائِشَةَ : أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ .
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam setiap malam apabila menuju daerah tidurnya, Beliau menempelkan kedua telapak tangannya, kemudian meniupnya dan membaca Qulhuwallahu ahad (surat Al Ikhlas), Qul a’uudzu birabbil falaq (surat Al Falaq) dan Qul a’uudzu birabbin naas (surat An Naas), kemudian mengusapkan ke bab tubuh yang sanggup diusap, Beliau memulai dari bab kepala, muka dan bab depan badannya. Beliau melaksanakan hal itu sebanyak tiga kali.” [HR. Bukhari 5017].
3. Bertakbir dan bertasbih ketika hendak tidur.
عَنْ عَلِىٍّ : اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حِيْنَ طَلَبَتْ مِنْهُ فَاطِمَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا خَادِمًا : أَلاَ أَدُلُّكُمَا عَلَى مَا هُوَ خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ ، إِذَا أَوَيْتُمَا إِلَى فِرَاشِكُمَا ، أَوْ أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا ، فَكَبِّرَا اَرْبَعًا وَثَلاَثِينَ ، وَسَبِّحَا ثَلاَثاً وَثَلاَثِينَ ، وَاحْمَدَا ثَلاَثاً وَثَلاَثِينَ ، فَهَذَا خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ
Dari Ali: Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda -ketika Fatimah radhiyallahu 'anha meminta pembantu kepada Beliau-, “Maukah kau berdua saya tunjukkan sesuatu yang lebih baik bagi kau daripada pembantu; bila kau menuju daerah tidur atau kau berada di daerah tidur maka bertakbirlah sebanyak 34 kali, bertasbihlah sebanyak 33 kali dan bertahmidlah sebanyak 33 kali. Hal itu lebih baik bagi kau berdua daripada pembantu.” [Muttafaq 'alaih: 6318, 6915].
4. Doa ketika terbangun pada dikala tidur.
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : « مَنْ تَعَارَّ مِنَ اللَّيْلِ : فَقَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ ، وَلَهُ الْحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ . الْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَسُبْحَانَ اللَّهِ ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ . ثُمَّ قَالَ : اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى . أَوْ دَعَا اسْتُجِيبَ ، فَإِنْ تَوَضَّأَ وَصَلَّى قُبِلَتْ صَلاَتُهُ » .
Dari ‘Ubadah bin Ash Shaamit: Dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Barang siapa yang terbangun dari tidurnya, kemudian mengucapkan:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ ، وَلَهُ الْحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ . الْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَسُبْحَانَ اللَّهِ ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
“Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. milik-Nya kerajaan dan milik-Nya segala pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah, Mahasuci Allah, Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, Allah Mahabesar dan tidak ada daya serta upaya kecuali dengan dukungan Allah.”
Kemudian berkata, “Ya Allah, ampunilah aku,” atau ia berdoa, maka doanya akan dikabulkan. Jika ia berwudhu kemudian shalat, maka shalatnya akan diterima.” [HR. Bukhari 1154].
5. Doa ketika bangun dari tidur.
Yakni dengan mengucapkan doa berikut:
« الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ » .
“Segala puji bagi Allah Yang telah menghidupkan kami sesudah kami mati, dan kepada-Nya-lah kami dibangkitkan.” [HR. Bukhari dari hadits Hudzaifah bin Al Yaman radhiyallahu 'anhu 6312].
Sunnah-sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam Ketika Wudhu dan Shalat
6. Berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung dari satu telapak tangan.
عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ زَيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (( تَمَضْمَضَ ، وَاسْتَنْشَقَ مِنْ كَفٍّ وَاحِدَةٍ ))
Dari Abdullah bin Zaid radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung dari satu telapak tangan.” [HR. Muslim: 555].
7. Berwudhu sebelum mandi (janabat).
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم : أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ، ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِى الْمَاءِ ، فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ، ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ .
Dari Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bila mandi sesudah junub, Beliau memulai dengan mencuci kedua tangannya, kemudian berwudhu menyerupai wudhu untuk shalat. Lalu memasukkan jari-jemarinya ke dalam air dan menyela-nyela pangkal rambutnya. Kemudian menyiramkan air ke kepalanya tiga kali siraman dengan kedua tangannya, kemudian menuangkan air ke seluruh kulitnya.” [HR. Bukhari: 248].
8. Mengucapkan syahadat sesudah berwudhu.
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ « مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُسْبِغُ الْوُضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ هُ وَرَسُولُهُ إِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ » .
Dari Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada seorang pun di antara kau yang berwudhu, kemudian menyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ هُ وَرَسُولُهُ
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan bahwa Muhammad ialah hamba-Nya dan Rasul-Nya.”
Kecuali akan dibukakan untuknya pintu nirwana yang berjumlah delapan, ia sanggup masuk dari pintu mana saja yang ia mau.” (HR. Muslim: 553).
9. Irit dalam memakai air.
عَنْ أََنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم يَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ إِلَى خَمْسَةِ أَمْدَادٍ ، وَيَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ .
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bila mandi memakai air sebanyak 1 sha’ (4 mud) hingga 5 mud, dan berwudhu dengan 1 mud[1]. [Muttafaq 'alaih: 201-737].
10. Shalat sunah 2 rak’at sesudah berwudhu.
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :« مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِى هَذَا ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ ، لاَ يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ ، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ » .
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang berwudhu menyerupai wudhuku ini, kemudian shalat dua rakaat dengan khusyu, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” [Muttafaq 'alaih dari hadits Humran maula Utsman radhiyallahu 'anhuma: 159-539].
11. Mengikuti ucapan muazin, selanjutnya bershalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ « إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ....الحديث
Dari Abdullah bin Amr bin ‘Aash, bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kau mendengar bunyi muazin, maka ucapkanlah kata-kata yang sama dengan yang diucapkannya, kemudian bershalawatlah kepadaku, alasannya ialah barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali saja, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali…dst.” [HR. Muslim: 859].
Setelah bershalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, hendaknya ia mengucapkan:
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
“Ya Allah Tuhan pemilik permintaan yang tepat ini, pemilik shalat yang akan ditegakkan, berikanlah kepada Muhammad wasiilah (derajat yang tinggi) dan keutamaan, bangkitkanlah ia ke daerah yang terpuji (maqam mahmud) yang telah Engkau janjikan.” [HR. Bukhari].
Orang yang mengucapkan doa ini akan mendapat syafaat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
12. Memperbanyak bersiwak.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : « لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِى لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلاَةٍ » .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Kalau sekiranya saya tidak membebani ummatku, tentu saya akan memerintahkan mereka untuk bersiwak pada setiap kali akan shalat.” [Muttafaq ‘alaih: 887-589].
Demikian juga termasuk Sunnah; bersiwak ketika bangun dari tidur, ketika hendak berwudhu, ketika basi ekspresi berubah, ketika membaca Al Qur’an dan ketika masuk ke rumah.
13. Berangkat lebih awal ke masjid.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : «..... وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِى التَّهْجِيرِ لاَسْتَبَقُوا إِلَيْهِ ... » .
Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “…Kalau sekiranya mereka mengetahui (keutamaan) berangkat lebih awal ke masjid, tentu mereka akan berlomba-lomba mendatanginya...dst.” [Muttafaq 'alaih 615-981].
Bersambung…
Wa shallallahu 'alaa nabiyyinaa Muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa
0 Response to "100 Sunnah Yang Shahih (1)"
Post a Comment