100 Sunnah Yang Shahih (6)
بسم الله الرحمن الرحيم
100 Sunnah Yang Shahih (6)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam agar terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya sampai hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan 100 sunnah yang shahih yang disusun oleh Divisi Dakwah Al Jaliyat di Saudi Arabia yang telah kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. agar Allah Azza wa Jalla menimbulkan penerjemahan risalah ini nrimo karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
80. Senyum.
عَنْ أَبِى ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِىَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم « لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ » .
Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku, “Janganlah kau meremehkan sedikit pun hal yang ma’ruf meskipun hanya bermuka ceria ketika betemu dengan saudaramu.” [HR. Muslim: 6690].
81. Saling berkunjung alasannya Allah.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم « أَنَّ رَجُلاً زَارَ أَخًا لَهُ فِى قَرْيَةٍ أُخْرَى فَأَرْصَدَ اللَّهُ لَهُ عَلَى مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا فَلَمَّا أَتَى عَلَيْهِ قَالَ أَيْنَ تُرِيدُ قَالَ أُرِيدُ أَخًا لِى فِى هَذِهِ الْقَرْيَةِ . قَالَ هَلْ لَكَ عَلَيْهِ مِنْ نِعْمَةٍ تَرُبُّهَا قَالَ لاَ غَيْرَ أَنِّى أَحْبَبْتُهُ فِى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ . قَالَ فَإِنِّى رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكَ بِأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَبَّكَ كَمَا أَحْبَبْتَهُ فِيهِ » .
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallalllahu 'alaihi wa sallam, bahwa ada seseorang yang berkunjung kepada saudaranya di desa lain, kemudian Allah mengirimkan malaikat untuk memperhatikannya di jalan. Malaikat itu pun mendatanginya dan berkata, “Ke mana kau hendak pergi?” Ia menjawab, “Saya ingin menemui saudara saya di desa ini.” Malaikat tersebut berkata lagi, “Apakah kau berhak mendapatkan nikmat darinya yang perlu kau kembangkan?” Ia menjawab, “Tidak, akan tetapi saya mencintainya alasannya Allah Azza wa Jalla.” Malaikat itu berkata, “Sesungguhnya saya ialah utusan Allah kepadamu untuk memberitahukan, bahwa Allah telah mencintaimu sebagaimana kau mencintainya karena-Nya.” [HR. Muslim: 6549].
82. Memberitahukan cinta kepada saudaranya.
عَنِ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِيْكَرِبَ رضي الله عنه ، أَنَّ النَّبِيَّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ قَالَ: (( إِذَا أَحَبَّ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ ، فَلْيُعْلِمْهُ أَنَّهُ يُحِبُّهُ ))
Dari Miqdam bin Ma’diykarib radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kau menyayangi saudaranya, maka beritahukanlah kepadanya bahwa dirinya mencintainya.” [HR. Ahmad: 16303].
83. Menahan nguap.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : « التَّثَاؤُبُ مِنَ الشَّيْطَانِ ، فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ ، فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا قَالَ : هَا . ضَحِكَ الشَّيْطَانُ » .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallalllahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Menguap itu dari setan. Jika salah seorang di antara kau hendak menguap, maka tahanlah semampunya, alasannya kalau kau menyampaikan “Haa” setan akan tertawa.” [Muttafaq ‘alaih: 3289-7490].
84. Bersangka baik kepada orang lain.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : « إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ » .
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallalllahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Jauhilah olehmu bersangka buruk, alasannya bersangka jelek ialah sedusta-dusta ucapan.” [Muttafaq ‘alaih: 6068-6536].
85. Membantu istri mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
عَنِ الأَسْوَدِ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ : مَا كَانَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم يَصْنَعُ فِى بَيْتِهِ ؟ قَالَتْ : كَانَ يَكُونُ فِى مِهْنَةِ أَهْلِهِ فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ خَرَجَ إِلَى الصَّلاَةِ .
Dari Al Aswad ia berkata: Aku bertanya kepada Aisyah radhiyallahu 'anha, “Apa yang dilakukan Nabi shallalllahu 'alaihi wa sallam di rumahnya?” Ia menjawab, “Beliau membantu pekerjaan istrinya, ketika waktu shalat tiba, Beliau keluar untuk shalat.” [HR. Bukhari: 676].
86. Sunnah-sunnah fitrah.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :« الْفِطْرَةُ خَمْسٌ - أَوْ خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ- الْخِتَانُ ، وَالاِسْتِحْدَادُ ، وَنَتْفُ الإِبْطِ ، وَتَقْلِيمُ الأَظْفَارِ ، وَقَصُّ الشَّارِبِ » .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Fitrah itu ada lima –atau bersabda, “Lima hal yang termasuk fitrah”-: yaitu khitan, istihdad (mencukur bulu kemaluan), mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan memotong kumis.” [Muttafaq ‘alaih: 5889-597].
87. Menanggung anak yatim.
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ :« أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هَكَذَا » . وَقَالَ بِإِصْبَعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى .
Dari Sahl bin Sa’ad dari Nabi shallalllahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Saya dan penanggung anak yatim di nirwana ibarat ini.” Beliau berisyarat dengan kedua jarinya; yaitu jari telunjuk dan jari tengah.” [HR. Bukhari: 6005].
88. Menjauhi marah.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم : أَوْصِنِى . قَالَ : «لاَ تَغْضَبْ » . فَرَدَّدَ مِرَاراً ، قَالَ :« لاَ تَغْضَبْ » .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa ada seseorang yang berkata kepada Nabi shallalllahu 'alaihi wa sallam, “Berilah saya nasehat,” Beliau bersabda, “Janganlah kau marah.” Beliau mengulanginya beberapa kali, dan bersabda, “Janganlah kau marah.” [HR. Bukhari: 6116].
89. Menangis alasannya takut kepada Allah.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ تَعَالَى فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ .......وَذَكَرَ مِنْهُمْ: وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Ada tujuh orang yang akan Allah Ta’ala berikan naungan pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, Beliau menyebutkan di antaranya: ……. dan seorang yang mengingat Allah di daerah yang sepi, kemudian kedua matanya berlinangan air mata.” [Muttafaq 'alaih: 660-1031].
90. Bersedekah jariyah.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ « إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ » .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang meninggal, maka terputuslah amalnya selain tiga perkara; sedekah jariyah (yang mengalir), ilmu yang dimanfaatkan atau anak saleh yang mendoakannya.” [HR. Muslim: 4223].
91. Membangun masjid.
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رضي الله عنه قَالَ عِنْدَ قَوْلِ النَّاسِ فِيهِ حِينَ بَنَى مَسْجِدَ الرَّسُولِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّكُمْ أَكْثَرْتُمْ ، وَإِنِّى سَمِعْتُ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ : مَنْ بَنَى مَسْجِدًا - قَالَ بُكَيْرٌ : حَسِبْتُ أَنَّهُ قَالَ - يَبْتَغِى بِهِ وَجْهَ اللَّهِ ، بَنَى اللَّهُ لَهُ مِثْلَهُ فِى الْجَنَّةِ .
Dari Utsman bin ‘Affan radhiyallahu 'anhu, ia pernah berkata dikala orang-orang membicarakan ihwal dirinya ketika ia membangun masjid Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam, “Sesungguhnya kalian terlalu sering mengingkari, padahal saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang membangun masjid –Bukair berkata “Saya kira Beliau berkata: - mengharapkan wajah Allah, maka Allah akan membangunkan untuknya rumah yang semisalnya di surga.” [Muttafaq 'alaih: 450-533].
92. Berlapang dada (mempermudah) dalam jual beli.
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّه - رضى الله عنهما - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ :« رَحِمَ اللَّهُ رَجُلاً سَمْحاً إِذَا بَاعَ ، وَإِذَا اشْتَرَى ، وَإِذَا اقْتَضَى » .
Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Semoga Allah merahmati seseorang yang lapang dada dalam menjual, membeli dan menagih hutang.” [HR. Bukhari: 2076].
93. Menyingkirkan sesuatu yang mengganggu orang lain dari jalan.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ « بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِى بِطَرِيقٍ وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ عَلَى الطَّرِيقِ فَأَخَّرَهُ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ » .
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Ketika seseorang sedang berjalan di sebuah jalan, didapatinya dahan yang berduri tergeletak di tengah jalan, ia pun menyingkirkanya, maka Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuninya.” [HR. Muslim: 4940].
94. Bersedekah.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : « مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ - وَلاَ يَقْبَلُ اللَّهُ إِلاَّ الطَّيِّبَ - وَإِنَّ اللَّهَ يَتَقَبَّلُهَا بِيَمِينِهِ ، ثُمَّ يُرَبِّيهَا لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبِّى أَحَدُكُمْ فَلْوَهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ » .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang bersedekah seukuran kurma dari perjuangan yang baik (halal) –dan Allah hanya mendapatkan yang baik-, maka Allah akan menerimanya dengan Tangan kanan-Nya, kemudian Dia mengembangkannya untuk pemiliknya sebagaimana salah seorang di antara kau mengembang-biakkan anak kuda sehingga banyak ibarat segunung.” [Muttafaq 'alaih: 1410-1014].
95. Memperbanyak amal saleh di sepuluh hari (pertama) bulan Dzulhijjah.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ :« مَا الْعَمَلُ فِى أَيَّامِ أَفْضَلَ مِنْهَا فِى هَذِهِ » . قَالُوا : وَلاَ الْجِهَادُ ؟ قَالَ :« وَلاَ الْجِهَادُ ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَىْءٍ »
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Tidak ada hari dimana bederma saleh lebih utama daripada hari-hari ini.” Para sahabat bertanya, “Tidak juga jihad?” Beliau menjawab, “Tidak juga jihad, kecuali seseorang yang keluar mempertaruhkan jiwa dan hartanya dan semuanya habis tidak bersisa.” [HR. Bukhari: 969].
96. Membunuh cicak.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم « مَنْ قَتَلَ وَزَغًا فِى أَوَّلِ ضَرْبَةٍ كُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَفِى الثَّانِيَةِ دُونَ ذَلِكَ وَفِى الثَّالِثَةِ دُونَ ذَلِكَ » .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang membunuh cicak sekali pukul, maka akan dicatat untuknya seratus kebaikan, dua kali pukul akan dicatat kurang dari itu dan kalau tiga kali pukulan, maka akan dicatat kurang dari itu.” [HR. Muslim 8547].
97. Larangan asal memberikan setiap yang didengarnya.
عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ »
Dari Hafsh bin ‘Aashim radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Cukuplah seseorang dianggap berdusta kalau memberikan setiap yang didengarnya.” [HR. Muslim: 7].
98. Mengharapkan pahala ketika memberi nafkah kepada keluarga.
عَنْ أَبِى مَسْعُودٍ الْبَدْرِىِّ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ « إِنَّ الْمُسْلِمَ إِذَا أَنْفَقَ عَلَى أَهْلِهِ نَفَقَةً وَهُوَ يَحْتَسِبُهَا كَانَتْ لَهُ صَدَقَةً » .
Dari Abu Mas’ud Al Badriy, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Sesungguhnya seorang muslim, kalau memberi nafkah kepada keluarganya (anak dan istri) dengan mengharapkan pahala, maka dinilai sebagai sedekah.” [HR. Muslim: 2322].
99. Raml (jalan cepat dengan langkah pendek)
عَنِ ابْنِ عُمَرَ - رضى الله عنهما - قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا طَافَ الطَّوَافَ الأَوَّلَ خَبَّ ثَلاَثاً وَمَشَى أَرْبَعاً ...الحديثَ .
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila thawaf pertama (qudum), melaksanakan raml tiga putaran dan berjalan biasa empat putaran…dst” [Muttafaq 'alaih: 1644-3048].
Raml ialah jalan cepat dengan langkah pendek, ini dilakukan pada tiga putaran pertama ketika seorang muslim tiba pertama kali ke Makkah, baik untuk haji atau umrah.
100. Menjaga amal saleh meskipun sedikit.
عَنْ عَائِشَةَ - رضى الله عنها - أَنَّهَا قَالَتْ : سُئِلَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم : أَىُّ الأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ ؟ قَالَ :«أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ » .
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya, “Amal apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Yang rutin dilakukan meskipun sedikit.” [Muttafaq 'alaih:6465-1828].
Semoga Allah melimpahkan shalawat, salam dan berkah-Nya kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya.
Selesai diterjemahkan dengan sumbangan Allah dan taufiq-Nya. Wa shallallahu 'alaa nabiyyinaa Muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa
0 Response to "100 Sunnah Yang Shahih (6)"
Post a Comment