Ikrimah Bin debu Jahal, saat Cahaya Hidayah Menyinari Hatinya
tauhidislam | Setelah beberapa usang dalam perjalanan, kesudahannya Ikrimah hingga juga di negeri Yaman. Ia beristirahat di sana selama beberapa hari. Kemudian, ia meneruskan perjalanannya ke negeri Habsyah dengan menumpang sebuah kapal dari pelabuhan Yaman. setelah berlayar beberapa lama, kapal yang ditumpanginya dilanda topan dan topan yang sangat dahsyat. Seluruh penumpang kapal itu ketakutan saat tahu kapal yang mereka tumpangi hampir tenggelam. Pada dikala yang mengerikan itu, kapten kapal berkata kepada penumpang-penumpangnya:
"Berlaku jujurlah kau, lantaran Tuhanmu (berhala) tidak ada gunanya di sini, apalagi untuk menyelamatkan nyawamu...!"
"Kalau di bahari hanya kejujuranlah yang dapat menyelamatkan kami, maka di darat pun kejujuran jugalah yang mampu menyelamatkan kami. Tuhanku! saya berjanji kepada-Mu, kalau Engkau selamatkan kami di pelayaran ini, saya akan datang kepada hamba dan Rasul-Mu Muhammad dan meletakkan tanganku dalam tangannya, dan semoga Muhammad itu ialah seorang yang pemaaf…!" ujar Ikrimah dengan bersungguh-sungguh.
Doa yang diucapkannya dengan penuh lapang dada itu dikabulkan oleh Allah Ta'ala. Kapal yang mereka tumpangi selamat hingga ke pantai tujuan. setelah itu, Ikrimah berpikir bagaimana caranya ia hendak kembali menemui Muhammad Rasul Allah itu.
Kini, pikiran Putra debu Jahal itu telah berubah. Ia hendak berlayar untuk kedua kalinya. Sebelum maksudnya itu terlaksana, isterinya pun datang ke Makkah untuk menjumpainya. Ternyata, istri Ikrimah telah lebih dahulu memeluk Islam, yakni pada era penaklukan Makkah. setelah ia sendiri memeluk Islam, maka dimintanya jaminan keselamatan bagi suaminya kepada Rasulullah. usul istri Ikrimah itu dikabulkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam.
Setelah pernyataan jaminan keselamatan diperolehnya dari Rasulullah, maka istri Ikrimah segera pergi mencari suaminya dengan ditemani oleh seorang hambanya. Ketika mereka bertemu, sang istri menceritakan kepada Ikrimah, bahwa ia telah memeluk Islam dan mengetahui bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam ialah seorang insan yang berbudi tinggi dan tidak pendendam.
"Saya telah tiba dari manusia yang paling baik dan mulia, dan manusia yang engkau musuhi itu kini telah memberi jaminan keselamatan terhadap dirimu!” ujar istrinya. Mendengar balasan istrinya itu, Ikrimah setuju untuk kembali ke Makkah bersama-sama dengan istrinya.
Setelah hingga di Makkah, istri Ikrimah membawa suaminya untuk bertemu dengan Rasulullah. Ketika melihat Ikrimah tiba menemuinya, Rasulullah bangun dari duduknya dan menyambut Ikrimah, bekas musuh dia, kemudian ia memeluk badan Ikrimah.
"Selamat tiba wahai pengembara utama. semoga engkau menjadi jagoan Quraisy sejati!” kata Rasulullah sambil memeluk badan Ikrimah.
Melihat dan mencicipi betapa agungnya jiwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam itu, maka permusuhan yang masih tersisa di hati Ikrimah hilang saat itu juga. Bagaimana tidak, ia benar-benar tidak menyangka kalau Rasulullah akan menerima kedatangannya dengan begitu akrab dan penuh ramah-tamah dan memeluk tubuhnya, padahal Rasulullah sendiri tahu, bahwa Ikrimah merupakan salah seorang bangsawan Quraisy yang menyatakan permusuhannya terhadap Rasulullah.
Dengan pertemuan itu, maka berakhirlah lembaran hitam dalam sejarah hidup Ikrimah bin abu Jahal. sekarang terbukalah baginya alam gres, dunia gres, doktrin baru dan niat gres untuk diisinya dengan sejarah hidup yang baru pula.
Baca lanjutan kisahnya [ Ikrimah Bin debu Jahal, Cobaan Keislaman ]
Sumber:
Disdik Provinsi NAD, Cerita contoh Para sahabat 1, (Jakarta: Dian Rakyat, 2004).
"Berlaku jujurlah kau, lantaran Tuhanmu (berhala) tidak ada gunanya di sini, apalagi untuk menyelamatkan nyawamu...!"

"Kalau di bahari hanya kejujuranlah yang dapat menyelamatkan kami, maka di darat pun kejujuran jugalah yang mampu menyelamatkan kami. Tuhanku! saya berjanji kepada-Mu, kalau Engkau selamatkan kami di pelayaran ini, saya akan datang kepada hamba dan Rasul-Mu Muhammad dan meletakkan tanganku dalam tangannya, dan semoga Muhammad itu ialah seorang yang pemaaf…!" ujar Ikrimah dengan bersungguh-sungguh.
Doa yang diucapkannya dengan penuh lapang dada itu dikabulkan oleh Allah Ta'ala. Kapal yang mereka tumpangi selamat hingga ke pantai tujuan. setelah itu, Ikrimah berpikir bagaimana caranya ia hendak kembali menemui Muhammad Rasul Allah itu.
Kini, pikiran Putra debu Jahal itu telah berubah. Ia hendak berlayar untuk kedua kalinya. Sebelum maksudnya itu terlaksana, isterinya pun datang ke Makkah untuk menjumpainya. Ternyata, istri Ikrimah telah lebih dahulu memeluk Islam, yakni pada era penaklukan Makkah. setelah ia sendiri memeluk Islam, maka dimintanya jaminan keselamatan bagi suaminya kepada Rasulullah. usul istri Ikrimah itu dikabulkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam.
Setelah pernyataan jaminan keselamatan diperolehnya dari Rasulullah, maka istri Ikrimah segera pergi mencari suaminya dengan ditemani oleh seorang hambanya. Ketika mereka bertemu, sang istri menceritakan kepada Ikrimah, bahwa ia telah memeluk Islam dan mengetahui bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam ialah seorang insan yang berbudi tinggi dan tidak pendendam.
Baca Juga:"Bagaimana keadaan kaum Quraisy?” tanya Ikrimah.
Ikrimah Putra debu Jahal
"Saya telah tiba dari manusia yang paling baik dan mulia, dan manusia yang engkau musuhi itu kini telah memberi jaminan keselamatan terhadap dirimu!” ujar istrinya. Mendengar balasan istrinya itu, Ikrimah setuju untuk kembali ke Makkah bersama-sama dengan istrinya.
Setelah hingga di Makkah, istri Ikrimah membawa suaminya untuk bertemu dengan Rasulullah. Ketika melihat Ikrimah tiba menemuinya, Rasulullah bangun dari duduknya dan menyambut Ikrimah, bekas musuh dia, kemudian ia memeluk badan Ikrimah.
"Selamat tiba wahai pengembara utama. semoga engkau menjadi jagoan Quraisy sejati!” kata Rasulullah sambil memeluk badan Ikrimah.
Melihat dan mencicipi betapa agungnya jiwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam itu, maka permusuhan yang masih tersisa di hati Ikrimah hilang saat itu juga. Bagaimana tidak, ia benar-benar tidak menyangka kalau Rasulullah akan menerima kedatangannya dengan begitu akrab dan penuh ramah-tamah dan memeluk tubuhnya, padahal Rasulullah sendiri tahu, bahwa Ikrimah merupakan salah seorang bangsawan Quraisy yang menyatakan permusuhannya terhadap Rasulullah.
Dengan pertemuan itu, maka berakhirlah lembaran hitam dalam sejarah hidup Ikrimah bin abu Jahal. sekarang terbukalah baginya alam gres, dunia gres, doktrin baru dan niat gres untuk diisinya dengan sejarah hidup yang baru pula.
Baca lanjutan kisahnya [ Ikrimah Bin debu Jahal, Cobaan Keislaman ]
Sumber:
Disdik Provinsi NAD, Cerita contoh Para sahabat 1, (Jakarta: Dian Rakyat, 2004).
0 Response to "Ikrimah Bin debu Jahal, saat Cahaya Hidayah Menyinari Hatinya"
Post a Comment