-->

Contoh Teks Khutbah Jum'at Pilihan | Membangun Jiwa Dengan Iming-Iming dunia

Contoh Teks Khutbah Jum'at Pilihan | Membangun Jiwa Dengan Iming-Iming dunia - Di halaman ini akan kami sajikan acuan teks khutbah jum'at dengan judul Membangun Jiwa Dengan Iming-Iming dunia yang mana kami merasa yakin hal ini sangat lah penting di hingga kan kepada masyarat melihat begitu pentingnya hal ini untuk semua orang ketahui, nah untuk contoh khutbahnya bisa di simak di bawah ini.



الحمد لله. الحمد لله الذى علم الموجود بر حمته. وأفا ض على كل موجـود سـجال نعمـته. وعـم ا لأ نام ببحـر جـوده وكرامه. سبحان لا تحصى ثناء عليه . ان ا لا مر كله منه واليه . احمده سبحانه وتعالى وأشكره . وأتوب اليه وأستغفره . من جميع الذنوب والمآثم . واشهد ان لا اله إ لا الله وحده لا شر يك له. شهادة من امن با الله وملا ئكته وكـتبه ورسـله . واشـهد أن سيـدنا محـمدا ورسوله النبي الاواه. اللهـم صل علي سيدنا محــمد وعلى اله وأصحـابه الطّــيبـين ا لأ خيار. (أما بعد) فيا أيها الناس . إتّقوا الله بإتيان أوامر الله وا لا نتهآء عن المنكر . وسبحوا الله تسبيحا كثـيرا بالعشـى ولإبكـار . وميزوا الحق عن الباطل بالعلم والعقل وا لأ فكار.

Hadirin Sidang mahir Jum'at Yang Di Muliakan Alloh

Dengan penuh keikhlasan, marilah kita sanjungkan rasa syukur kita kehadirat alloh swt yang telah senantiasa melimpahkan rahma dan, karunia serta nikmatnya yang tiada terhingga kepada kita, hingga kita tak akan sanggup untuk menghitungnya meskipun memakai alat hitung yang canggih, dalam rangka membangun “jiwa, hati nurani dan perasaan kita”.

Disamping itu marilah kita pupuk dan pertebal keimanan dan ketaqwaan kita, rasa takut kita kepada Allah Swt. dengan melaksanakan apa yang telah menjadi perintah-Nya dan mencegah diri dari masalah-perkara mungkar yang telah menjadi larangan-Nya. Dengan memperbanyak bacaan Tasbih “Subhanallah Wal Hamdulillah Wa Laailaa Haillahaa Illallahu Wallahu Akbar, Laa Haula Walaa Quwwata Illah Billahil ‘Aliyyil ‘Adziim”, kita berharap timbul pencerahan jiwa dari hati nurani kita, sehingga kita dapat membenarkan segala masalah yang “Haq” dan membatalkan kasus yang “Bathil” dengan landasan al-qur'an, hadist, ilmu pengetahuan dan akal fikiran yang sehat dalam bingkai “Rasionalitas yang benar”.

Hadirin Sidang ahli Jum'at Yang Di Muliakan Alloh

“Membangun Jiwa” pada hakekatnya ialah merupakan prioritas yang semestinya kita dahulukan dari pada “Membangun Raga” atau “Badan” kita.  Wage Rudolf Supratman dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya menyebutkan ;” Bangunlah jiwanya, bangunlah tubuhnya, untuk Indonesia Raya !” begitulah antara lain, kita bangsa Indonesia selalu menyanyi. Dalam sudut pandang yang lain, bila kita tengok kembali lima tujuan prinsip dalam pencanangan syari’at Islamiyyah atau yang biasa disebut dengan “Maqaashid Al-Syari’ah Al-Khams” yaitu memelihara dan menyampaikan perlindungan – dalam arti yang luas terhadap agama, budi, jiwa, nasab, (keturunan) dan harta benda, juga mencerminkan betapa komponen-komponen yang secara bundar berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan lebih menerima perhatian yang besar.

Namun entah mengapa, dan kapan mulainya, tiba-tiba saja kita dan bangsa Indonesia terkesan hanya mengurusi raga dan melupakan jiwa. Apakah lantaran terlalu populernya ‘semboyan olah raga’ “Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat” atau karena pemfokusan pembangunan kita yang terlalu bertumpu pada sektor ekonomi ? mari kita cari jawabannya bahu-membahu . . . !

Jika kita mengkalkulasi kesibukan dan aktifitas kita sehari-hari; berapa persenkah jatah untuk dan dalam rangka mengolah jiwa, bila kita bandingkan dengan prosentase bagi membangun dan memanjakan raga-raga kita ? lihatlah super-super market, pasar-pasar swalayan, restoran-restoran yang terus tumbuh dan berkembang dan selalu kita padati demi pemanjaan terhadap raga-raga kita. Saksikanlah pula iklan-iklan yang setiap saat dijejalkan kerumah-rumah kita melalui telivisi, radio, majalah-majalah dan lain sebagainya, mulai dari rokok, segala jenis makanan dan minuman, aneka macam jenis pakaian dan perumahan indah, hingga segala macam alat kosmetika dan penyedap busuk tubuh, yang hampir semuanya menina bobokkan kita sehingga kita lupa untuk ngopeni kegersangan jiwa kita.

Hadirin Sidang hebat Jum'at Yang Di Muliakan Alloh

Dari sinilah terbukti kiranya kebenaran Al-Qur'an yang menyebutkan bahwa “manusia” berdasarkan penciptanya sendiri memang menyenangi kehidupan dunia dan cenderung mengabaikan balasanat. Sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur'an :

كلا بل تحبون العاجلة . وتذرون ا لأ خرة

Artinya : “Sekali-kali janganlah demikian, Sebanarnya kau (hai insan) mengasihi kehidupan dunia, dan meninggalkan kehidupan akherat” (QS. Al-Qiyamah : 20 dan 21)

Bahkan insan, seperti juga difirmankan penciptanya Allah Swt. terpedaya dan menganggap baik atas segala kesenangan mereka sendiri. sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 14 :

ز ين للناس حب الشهوات من النسآء والبنين والقناطيرالمقنطرة من الذهب والفضة والخيل المسومة وا لأ نعام والحرث. ذلك متاع الحياة الدنيا . والله عنده حسن المئاب.

Artinya : “Dijadikan indah pada (pandangan) insan kecintaan kepada apa-apa yang diinginkannya yaitu : wanita-wanita, belum dewasa, harta yang banyak dari jenis emas, perak, (mas picis – rojobrono), kuda atau kendaraan beroda empat pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan disisi Allahlah kawasan kembali yang baik yaitu (surga)”.

Semua sifat-sifat manusia ini, ditambah lagi dengan “perangai-perangai dasar” manusia seakan-akan kecenderungan mereka untuk berlebih-lebihan, suka segera yummy, egois, pelupa dan lain sebagainya menciptakan kecenderungan mereka untuk semata-mata menikmati kesenangan hidup di dunia menjadi semakin total, positif dan mudah menjadi keniscayaan. Dan oleh karenanya, tidaklah heran kalau kemudian yang terjadi yaitu; budaya-budaya semacam matrealisme, konsumerisme, hedonisme dan lain sebagainya laris keras dan menerima antusias lebih dikalangan makhluk yang berjulukan “manusia” ini.

Faham-faham inilah, yang percaya atau tidak menyebabkan insan yang “Ahsani taqwim” ini menjadi lebih menyerupai hayawan ternak bahkan lebih rendah daripadanya. Naudzubillahimindzalika.... Sehingga tokoh-tokoh semacam Fir’aun cs, Qorun, bubuk Jahal cs dan semisalnya menjadi idola-idola mereka. Fir’aun yang hingga mengaku menjadi dewa dan membunuhi rakyatnya, qorun yang juga memproklamirkan diri sebagai ilahi karena kekayaannya yang mampu menghidupi pengikutnya, bubuk Jahal, debu Lahab dan kaum jahiliyah yang bangga terhadap berhala dan harta benda, kaum ‘Ad, Tsamud kaum Sodom dan sebagainya yang besar kepala dan tak tahu malu, mereka semua seenaknya sendiri merampas hak orang lain, tega membunuh saudara sendiri, yang sudah terhormat masih juga nyolong, yang sudah kaya malah semakin serakah, yang dengan bangga membabati dan mengeruk kekayaan negara, suami yang tak risih menjual istrinya, ibu tega menjual diri dan anaknya, mereka yang senang menjilat yang kuat dan menginjak yang lemah dan seterusnya dan sebagainya, itu semua tidak lain adalah lantaran akibat dan gara-gara mengikuti faham-faham di atas, dan memburu kesenangan-kesenangan duniawi.

Ketika kehidupan masyarakat kita sudah sedemikian adanya, maka patutlah kiranya kita menyadari bahwa bantu-membantu kehidupan dunia ini hanyalah permainan belaka dan sesuatu yang melalaikan, suplemen dan bermegah-megahan serta berbangga-banggaan perihal banyaknya harta dan anak. Dan kitapun tahu bahwa kehidupan dunia ini tidaklah lain hanyalah kesenangan yang menipu, dan diakherat nanti ada adzab yang keras.

Hadirin Yang Di Muliakan Alloh

Bagi umat Rasulillah Saw, yang mengimani hari akhir dan memandang dunia ini hanyalah “Mazratul balasanah” (tempat menanam kebaikan akherat), haruslah menyadari bahwa kecenderungan dari dalam diri dan gebyar iming-iming dari luar yang menunjangnya adalah merupakan fitnah, ujian dan cobaan.

Tinggal kita berpengaruh menghadapi cobaan itu atau tidak, mampu lulus ujian atau tidak, itu semua tentunya sangat tergantung pada sejauhmana kesanggupan dan kemampuan kita untuk mengendalikan faktor-faktor kecenderungan dan besar lengan berkuasanya godaan dari “dalam” atau pengaruh kemilau dari “luar”. Kunci suksesnya yaitu terletak pada keberhasilan kita dalam melaksanakan “olah jiwa” secara terpadu dan kompatibel atau serasi. Yaach . . . paling tidak kita dapat mengimbangi berbagai kecenderungan tersebut dengan “Hasanah fil akherat”.
Sehubungan dengan hal itu, ketika kita mengulang-ulang do’a paten “sapu jagad” kita :

ربنا اتنافى الدنيا حسنة و فى ا لأ خرة حسنة وقنا عذاب النار

Kitapun sadar, bahwa sebetulnya kita sedang memohon kesenangan di dunia dan kesenangan diakherat. Tetapi kitapun harus tahu, bahwa bergotong-royong “Hasanah fid dunya” yang sering kita artikan dengan senang, sejahtera dan senang sesenang-senangnya di dunia, belum tentu merupakan sarana untuk memperoleh “Hasanah fil akhirah”, alasannya yaitu, tentunya tidak bisa disebut “Hasanah fid dunya” jika mengakibatkan “Sayyi’ah fil akherat” kesengsaraan dihari lalu. Makara do’a ampuh itu, paling tidak berdasarkan aku, justru untuk menangkal kecenderungan “semata-mata” menikmati kesenangan hidup di dunia. Walllahu A’lam bis shawab . .. . .Mudah-udahan kita senantiasa diberi taufiq, dan hidayah oleh Alloh SWT., sehingga kita berkemampuan untuk menangkal segala godaan baik yang muncul dari dalam diri kita sendiri maupun dari luar. Amin-Amin yaa rabbal ‘Alamin.

Untuk Lanjutan khutbah keduanya mampu di lihat di halaman kami yang lainnya lantaran kami telah menyajikan pada artikel sebelumnya

Itulah ulasan yang bisa kami sajikan ihwal Contoh Teks Khutbah Jum'at Pilihan praktis-mudahan mampu bermanfaat bagi kita semua, dari kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kalau ada kesalannya.

0 Response to "Contoh Teks Khutbah Jum'at Pilihan | Membangun Jiwa Dengan Iming-Iming dunia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel