Fakta di Balik Kerajaan Saudi
Saudi Arabia mengalir dengan riak
tenang yang mempunyai gelombang besar di dalamnya, dan ditutup dengan arus
kecil, seolah-olah semuanya baik-baik saja. Dibandingkan dengan negara-negara
Arab lainnya, dari segi apapun, Saudi kondusif terkendali. Pemasukannya per tahun
terus meningkat, atau paling tidak cenderung stabil, dan untuk beberapa puluh
tahun ke depan, mereka tak akan terpengaruh dalam perangkap krisis ekonomi
global.
Jamaah haji yang sudah dipastikan membanjir bagai air bah setiap tahun
merupakan salah satu jaminan besar, selain juga kekayaan minyak bumi yang
berlimpah. Hingga tak heran, anak muda Saudi secara umum dikuasai berpikiran tak perlu
harus bekerja keras atau berguru dengan susah payah.
Toh semua itu tak menyembunyikan
gejolak yang semakin panas di negara itu. Di satu sisi, para perjaka Saudi telah
sedikit berani membuat riak-riak kecil. Mereka telah sadar bahwa selama ini,
sejak bertahun-tahun lamanya, raja mereka—siapapun yang sedang berkuasa—telah
mengebiri gerakan dan perkembangan Islam yang justru mereka lihat di
negara-negara lain.
Ada ketertarikan yang besar pada
sebagian pemuda Saudi untuk mencar ilmu mengenal gerakan Islam. Di negara itu,
bayangkan, kerumunan lebih dari 10 orang akan selalu menjadi kasus. Apalagi
di dalam masjid. Pada awalnya, para cowok ini masih mau mengunjungi
ulama-ulama yang mereka percayai seakan-akan Shaykh 'Ali al-Khudhayr, Shaykh Nasir
al-Fahd dan Shaykh Ahmad al-Khalidi. Namun seiring perkembangan yang cenderung
makin membesar, maka semua ulama itu dibekuk pemerintah, dan dijebloskan ke
dalam penjara dengan waktu yang tidak ditentukan. Dalih penangkapan itu ialah
ketiga ulama ini merupakan pentolan kelompok Al-Muwahhidden, yang mempunyai
banyak persenjataan dan bom. Para Syeh ini hingga detik terakhir mereka
diringkus, membantah tuduhan tersebut.
Para pemuda Saudi berada dalam
ketakutan dan kebingungan pada waktu yang bersamaan. Mereka sama sekali tidak
mempunyai pengalaman menghadapi opresi penguasa. Otomatis mereka tidak lagi
mempunyai tempat yang layak untuk bertanya. Mereka ketakutan lantaran bencana
penangkapan itu mampu terjadi pada mereka. gundah karena tak ada pula pengalaman
terhadap konspirasi besar.
Mengapa Saudi sangat membatasi
gerakan-gerakan Islam bahkan boleh dibilang memberangusnya? Ada beberapa fakta
yang menarik untuk disingkap:
- Rezim Saudi, seolah-olah juga sebagian besar negara-negara Arab lainnya, adalah pemerintahan yang menyatukan antara yang benar (haqq) dan salah (batil). Aspek Haqq Saudi hanya mampu kita lihat dari simbol-simbol yang mereka pakai; bendera Saudi, klaim negara Islam, dan penerapan Syariah. Namun, di balik itu bergotong-royong Saudi juga tak berbeda dengan negara sekuler lainnya.
- Beberapa tahun sebelumnya, Saudi menggandeng Inggris untuk sama-sama memberantas gerakan Ikhwan di negaranya itu. Seorang anggota kerajaan pernah mengungkapkan hal ini. kini, bukan belakang layar lagi kalau Saudi akrab dengan AS. AS sudah dijadikan sebagai pelindung Saudi.
- Komite Tetap Saudi (al-Lajnah ad-Da'imah) mengeluarkan fatwa: “Siapapun yang tidak membedakan antara Yahudi dan Kristen dan orang kafir lainnya dengan bangsa Muslim kecuali karena kebangsaannya, dan menganggap semua penguasa sama, maka beliau ialah kafir.” Sebuah aliran yang sesungguhnya menciptakan banyak orang berkerut dahi, namun efektif dalam meredam masyarakat Saudi. lantaran, bukankah pemerintah Saudi sendiri persis seperti itu?
- Perempuan Saudi dihentikan menikah dengan pria yang bukan dari Saudi. Dan seorang laki-laki Saudi tidak boleh menikah di luar Saudi kecuali sudah memenuhi persyaratan umur. Sebuah peraturan yang dibentuk-buat karena Islam sendiri tidak cupat seakan-akan ini.
- Ribuan orang terbantai di negara-negara Muslim di wilayah Arab, tapi apa yang dilakukan oleh pemerintah dan rezim Saudi? Tidak ada. Rezim Saudi hanya menyuruh para Syeikh-nya untuk berdoa untuk umat Islam, dan masyarakatnya beliaunjurkan untuk mengumpulkan dana kontribusi yang disebarkan ke seluruh dunia, utamanya untuk pembangunan masjid. Maka jangan heran, kalau di sebuah pelosok terpencil di Indonesia misalnya, mampu ada sebuah masjid besar yang megah dengan tulisan di peresmiannya: "Sumbangan dari (kerajaan) Saudi..."
- Saudi membangun relasi diplomatik dan non-diplomatik dengan negara-negara yang terang telah membantai umat Islam dalam jumlah yang luar biasa banyak. Dalam hal ini yang memiliki hubungan serasi dengan Saudi adalah India, Russia, Filipina, Amerika (tentu saja!), Cina, dan Israel.
- Amerika mempunyai basis militer di Saudi, dan pemerintah Saudi melarang rakyatnya yang mendoakan keburukan untuk Amerika di masjid-masjid di negara itu.
- Rezim Saudi juga membantu dan mendirikan susukan-saluran TV yang banyak sekali saat ini. Selain TV, mereka juga membantu pendanaan media-media internasional.
- Keluarga kerajaan Saudi tidak boleh dihina oleh siapapun. jikalau ada yang melakukannya, maka akan dikenakan sanksi yang berat, bahkan dieksekusi mati. Tapi pemerintah Saudi tidak peduli kepada para pelaku yang menghina Allah dan agamaNya. misalnya saja, seorang Saudi zindiq, Turki al-Hamd menulis sebuah buku berjudul “al-Karadeeb” dan di dalamnya terdapat kalimat “Jadi, Allah dan setan yaitu dua wajah dengan satu inovasi”, tidak dikenakan hukuman apapun, dan bukunya yang penuh dengan dongeng kekafiran beredar bebas di negara itu.
0 Response to "Fakta di Balik Kerajaan Saudi"
Post a Comment