Keterangan wacana Dajjal
Siapakah Dajjal?
Dajal (bahasa Arab: الدّجّال al-dajjāl)
adalah seorang tokoh kafir yang jahat dalam Eskatologi Islam, ia akan muncul menjelang Kiamat. Dajjal pembawa fitnah di akhir zaman, menurut
Al-hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda: “"Sejak Allah swt menciptakan Nabi
Adam a.s. hingga ke hari kiamat nanti,
tidak ada satu ujian pun yang lebih dahsyat daripada Dajjal"[1].
Dajal ialah kata Arab yang lazim digunakan untuk istilah
"nabi palsu". Namun istilah Ad-Dajjal, merujuk pada sosok
"Penyamar" atau "Pembohong" yang muncul menjelang kiamat.
Istilahnya ialah Al-Masih Ad-Dajjal (Bahasa Arab untuk "Al Masih
Palsu") yaitu terjemahan dari istilah Syria Meshiha Deghala yang telah menjadi
kosa kata umum dari Timur Tengah selama
lebih dari 400 tahun sebelum Al-Quran diturunkan.
Dajal tidak disebut dalam Al Quran, tetapi terdapat dalam hadis
dan Sunah yang menguraikan sifat-sifat Dajal.
Berdasarkan kepercayaan yang telah umum dalam kalangan muslim, karakteristik
ad-Dajjal adalah sebagai berikut:
- Dajal memiliki cacat fisik berupa mata kanan yang buta, dan mata kiri yang mampu melihat tetapi berwarna gelap (hitam). Dalam beberapa hadis menjelaskan ia hanya memiliki sebuah mata. Ia akan menunggangi keledai putih yang satu langkahnya sama dengan satu mil jaraknya. Keledai tersebut memakan api dan menghembus asap, mampu terbang di atas daratan dan menyeberangi maritiman.
- Dajal seorang cowok posturnya gemuk, kulitnya kemerah-merahan, berambut keriting, matanya sebelah kanan buta, dan matanya itu seperti buah anggur yang erak’ (tak bersinar), serupa dengan Abdul Uzza bin Qathan (lelaki Quraisy dari Khuza’ah yang hidup di zaman Jahiliyah).[2]
- Dia akan menipu para umat muslim dengan mengajari mereka ihwal surga, tapi fatwa tersebut adalah sebaliknya (Neraka).
- Huruf Arab Kaf Fa Ra (kafir, bermakna kufur) akan muncul pada dahinya dan akan mudah dilihat oleh orang muslim yang mampu membaca maupun yang buta aksara.
- Dia mampu melihat dan mendengar di banyak tempat pada waktu bersamaan.
- Dia mempunyai keahlian untuk menipu manusia.
- Dia akan coba meletakkan insan pada tingkatan Tuhan.
- Dia akan menyatakan dirinya yaitu dewa dan akan menipu insan dalam berpikir. Ia menyampaikan bahwa ia telah berdiri dari akhir hayat. Salah satu orang penting akan ia bunuh dan kemudian ia akan menghidupkannya. sesudah itu Allah akan menghidupkan apa yang ia bunuh tersebut, setelah itu ia tidak mempunyai kekuatan ini lagi. Berdasarkan sumber lain wacana akhirat yang ditulis Anwar al-Awlaki), seorang lelaki beriman akan tiba dari Madinah terus ke Dajjal, berdiri pada atas Uhud, dan dengan beraninya menyampaikan bahwa Dajjal adalah Dajjal. Kemudian ia akan bertanya, "Apakah kamu percaya bahwa aku ialah dewa kalau aku membunuhmu dan kemudian menghidupkan kamu?" lalu Dajjal membunuh lelaki beriman tersebut, setelah itu menghidupkannya kembali, namun lelaki itu akan berkata bahwa dia semakin tidak percaya bahwa Dajjal ialah tuhan.
- Siapa saja yang menolak dan tidak percaya dengannya, mereka akan menderita kemarau dan kelaparan. Siapa saja yang menerimanya akan hidup dalam kehidupan bahagia.
- Sebagian besar ajaran Islam mempercayai bahwa ia muncul di Kota Isfahan
- Dia tidak bisa memasuki Makkah atau Madinah karena dijaga para malaikat.
- Imam Mahdi akan melawannya atas nama Islam.
- Dia akan dibunuh oleh Nabi Isa dekat pintu gerbang Lud yang merupakan wilayah Israel saat ini.
Ad
Dajjal berarti pembohong yang luar biasa. Lafadz Dajjal sudah menjadi
isim 'alam (kata nama) bagi AI-Masih sang pendusta dan buta sebelah
matanya, sehingga, kalau disebutkan kata Dajjal, yang segera ditangkap
pengertiannya ialah si pembohong tersebut.
Namun di akhir zaman ini sudah mulai bermunculan dajjal-dajjal kecil yaitu mereka yang menutup kebenaran dengan kebathilan, dan menutup kekafirannya terhadap orang lain dengan kebohongan, kepalsuan, dan penipuan.
Memang tidak ada ayat Al-Quran yang menyebutkan ihwal Dajjal. Munculnya Dajjal menjelang Kiamat disebutkan dalam beberapa hadits shahih. Di antaranya hadits yang menyebutkan, "Tiga perkara yang apabila telah muncul tidaklah bermanfaat dogma seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu atau ia belum mengusahakan kebaikan dalam imannya, yaitu terbitnya matahari dari barat, Dajjal, dan binatang yang keluar dari perut bumi." (Shahih Muslim).
Hadits shahih lainnya, "Akan muncul Dajjal di tengah-tengah umatku.... Lalu Allah SWT mengutus Isa ibnu Maryam, seolah-olah dia itu Urwah bin Mas'ud, kemudian mencari Dajjal, lantas membunuhnya." (Shahih Muslim).
Di sini Dajjal muncul di kiamat, karena, diyakini umat Islam berdasarkan hadits-hadits shahih, Nabi Isa akan turun ke dunia untuk menyelamatkan umatnya supaya mengikuti agama nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW. Ketika turun, Nabi Isa juga menerima tugas untuk membunuh Dajjal.
Cerita Tamin Ad-Dari
Dalam hadits dari Shahih Muslim wacana Dajjal, sumbernya berasal dari Fathimah binti Qays, istri Usamah bin Zaid, disebutkan, ketika itu dia sedang mengikuti jama'ah shalat di masjid bersama Nabi SAW. "Nabi berkata, `Tahukah kalian mengapa aku kumpulkan kalian?'
Mereka menjawab, `Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui.'
Beliau bersabda, `Demi Allah, sesungguhnya saya tidak mengumpulkari kalian lantaran bahagia atau benci. saya kumpulkan kalian lantaran Tamin Ad-Dari, seorang pengikut Katolik, telah berbai'at masuk Islam dan dia bercerita kepadaku wacana suatu masalah yang sesuai dengan apa yang pernah saya hinggakan kepada kalian mengenai AlMasih Ad-Dajjal.
Dia bercerita bahwa dia pernah naik bahtera bersama tiga puluh orang yang terdiri dari orang-orang yang berpenyakit kulit dan lepra. kemudian mereka dihempas ombak selama sebulan di maritim, kemudian mereka mencari perlindungan ke sebuah pulau di tengah baharian hingga sampai di tempat terbenamnya matahari. Lantas mereka menggunakan sampan kecil dan memasuki pulau tersebut. Di sana mereka berjumpa seekor binatang yang bulunya sangat lebat hingga tak kelihatan mana qubulnya dan mana duburnya (maksudnya mana muka dan belakangnya), karena lebatnya bulu.
Mereka berkata kepada hewan itu: Siapakah kamu?
Binatang itu menjawab: aku ialah AI-Jassasah (orang yang selalu mencari warta).
Mereka bertanya: Apakah Al-Jassasah itu?
Dia menjawab: Wahai kaum, pergilah kepada orang yang berada di dalam biara ini, karena ia sangat merindukan berita kalian.
Kata Tamin: Ketika binatang itu menyebut seseorang, kami menjauhinya, karena kami takut hewan itu yaitu setan. lalu kami berangkat cepat-cepat hingga kami memasuki biara tersebut, tiba-tiba di sana ada seorang lelaki yang sangat besar tubuhnya dan tegap, kedua tangannya dibelenggu ke kuduknya, antara kedua lututnya dan mata kakinya dirantai dengan besi.
Kami bertanya: Siapakah engkau ini?
Dia menjawab: Kalian telah mampu menguak beritaku, lantaran itu wartahukanlah kepadaku siapakah sebenarnya kalian ini?
Mereka menjawab: Kami orang-orang dari Arab. Kami naik bahtera dan terkatung-katung di maritim dipermainkan ombak selama satu bulan, kemudian kami mencari tempat berlindung ke pulaumu ini dengan menaiki sampan kecil yang ada di sini lantas kami masuk pulau ini, dan kami bertemu seekor binatang yang bulunya sangat lebat sehingga tidak kelihatan mana depan dan belakangnya.
Lalu kami bertanya: Siapakah kamu?
Dia menjawab: sayalah Al-Jassasah.
Kami bertanya: Apakah AI-Jassasah itu?
Dia menjawab: Pergilah kepada lelaki ini di dalam biara, karena dia sangat merindukan berita kalian.
Lalu kami bergegas menemui dan meninggalkan dia. Dan kami merasa tidak aman, jangan-jangan dia setan.
Lelaki dalam biara itu bertanya: Tolong kabarkan kepada kami ihwal Desa Nakhl Baisan.
Kami bertanya: ihwal apanya?
Dia berkata: perihal kurmanya, apakah berbuah.
Kami menjawab: Ya.
Dia berkata: Ketahuilah, sesungguhnya pohon-pohon kurmanya itu tidak akan berbuah lagi.
Dia bertanya lagi: Tolong beri tahukan
kepadaku perihal Danau Ath-Thabariyah. Kami bertanya: ihwal apanya? Dia bertanya: Apakah ada airnya? Kami menjawab: Airnya banyak
sekali.
Dia berkata: Ketahuilah, sesungguhnya airnya akan habis.
Selanjutnya dia berkata lagi: Kabarkan kepadaku tentang negeri `Ain Zughor?
Kami bertanya: perihal apanya?
Dia bertanya: Apakah sumbernya masih mengeluarkan air yang mampu dipakai penduduknya untuk menyiram tanamannya?
Kami menjawab: Airnya banyak sekali, dan penduduknya menggunakannya untuk menyiram tanaman mereka.
Dia berkata lagi: Tolong beri tahukan kepadaku perihal nabi yang ummi. Apakah yang dilakukannya?
Kami menjawab: dia telah berhijrah meninggalkan Makkah ke Yatsrib.
Dia bertanya: Apakah orang-orang Arab memeranginya?
Kami menjawab: Ya.
Dia bertanya lagi: Apakah yang dilakukannya terhadap mereka?
Lalu kami beri tahukan bahwa dia menolong orang-orang Arab yang mengikuti beliau dan mereka mematuhi ia.
Dia berkata: Ketahuilah bahu-membahu lebih baik bagi mereka untuk mematuhinya. Dan perlu saya beritahukan kepada kalian bahwa saya adalah AI-Masih (AdDajjal), dan saya akan diizinkan keluar, yang nantinya saya akan berkelana ke muka bumi. Maka tidak ada satu pun desa melainkan saya singgahi selama empat puluh malam kecuali Makkah dan Thaibah (Madinah), lantaran kedua kota ini diharamkan atas saya. Setiap saya hendak masuk salah satunya, saya dihadang oleh seorang malaikat yang menghunus pedang, dan pada tiap-tiap lorongnya ada malaikat menjaganya."
Fathimah binti Qays berkata, "Rasulullah SAW bersabda sembari mencocok-cocokkan (menusukkan) tongkat kecilnya di mimbar, `Inilah Thaibah, inilah Thaibah, inilah Thaibah.' adalah Madinah. `Ingatlah, bukankah saya telah memberitahukan kepadamu mengenai hal itu?'
Orang-orang menjawab, 'Ya.'
Selanjutnya beliau bersabda, 'Saya heran terhadap cerita Tamin yang sesuai dengan apa yang telah saya dongengkan kepada kalian, juga tentang kota Madinah dan Makkah. Ketahuilah bahwa dia berada di luar Syam atau laut Yaman. Oh tidak, tetapi dia akan tiba dari arah timur.... dari arah timur.' Dan dia berisyarat dengan tangan dia menunjuk ke arah timur."
Fathimah berkata, "Maka saya hafal (hadits) ini dari Rasulullah SAW." (Shahih Muslim 18: 78-83).
Tulisan Kaf-Fa'-Ra'
Menurut beberapa hadits, disebutkan bahwa Dajjal masih muda, berkulit merah, pendek, berambut keriting, dahinya lebar, pundaknya bidang, matanya yang sebelah kanan buta, dan matanya ini tidak menonjol keluar, juga tidak tenggelam, seolah-olah buah anggur yang masak (tak bercahaya), dan matanya sebelah kiri ditumbuhi daging yang tebal pada sudutnya. Di antara tandanya lagi, ia mandul, tidak punya anak.
Diantara kedua matanya terdapat tulisan kaf-fa'-ra' secara terpisah, atau tulisan kafir secara bersambung atau berangkai,".
Dalam Shahih Muslim disebutkan, "Semenjak diciptakannya Adam hingga datangnya hari Kiamat, tidak ada makhluk yang lebih besar daripada Dajjal." Maksud "makhluk yang lebih besar" di sini bukan fisiknya, melainkan fitnahnya, alasannya ialah dalam hadits sebelumnya disebutkan bahwa Dajjal berbadan pendek.
Dajjal akan keluar dari arah timur. Nabi tidak memastikan dari kota mana. Hanya disebutkan dari bahari Syam atau laut Yaman. Ada pula hadits yang mengatakan dari Khurasan, dari Kampung Yahudiyah, kota Ashbahan. Wallahu a'lam.
Kemudian Dajjal mengembara ke seluruh dunia. Maka tidak ada satu pun negeri yang tidak dimasukinya, kecuali Makkah dan Madinah, karena kedua kota tersebut dijaga para malaikat.
Fitnah Dajjal merupakan fitnah paling besar di antara fitnah-fitnah yang ada semenjak Allah menciptakan Adam hingga datangnya hari Kiamat.
Dalam riwayat-riwayat bahkan disebutkan, Dajjal memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, lantas langit pun menurunkan hujan. Dia memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, lantas bumi pun menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dengan segala hasilnya. Dia juga dapat memerintahkan tanah untuk segera tandus bila orang yang tinggal di tempat itu tidak mematuhinya.
Dajjal dapat menipu seolah-olah mampu menghidupkan orang yang sudah meninggal, dengan kontribusi setan, dan dia mengaku sebagai dewa. Dia dapat melintasi bumi dari satu tempat ke tempat lain dengan kecepatan yang luar biasa. Serta kejadian-kejadian luar biasa lainnya.
Dalam hadits Nawwas bin Sam'an disebutkan, para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai Dajjal, "Wahai Rasulullah, berapa usangkah dia tinggal di bumi?"
Beliau menjawab, "Selama empat puluh hari, sehari seakan-akan setahun, yang sehari lagi seolah-olah sebulan, dan sehari lagi seakan-akan sepekan, dan hari-hari lainnya seakan-akan hari-harimu."
Rasulullah SAW menganjurkan kita berlindung dari fi
Namun di akhir zaman ini sudah mulai bermunculan dajjal-dajjal kecil yaitu mereka yang menutup kebenaran dengan kebathilan, dan menutup kekafirannya terhadap orang lain dengan kebohongan, kepalsuan, dan penipuan.
Memang tidak ada ayat Al-Quran yang menyebutkan ihwal Dajjal. Munculnya Dajjal menjelang Kiamat disebutkan dalam beberapa hadits shahih. Di antaranya hadits yang menyebutkan, "Tiga perkara yang apabila telah muncul tidaklah bermanfaat dogma seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu atau ia belum mengusahakan kebaikan dalam imannya, yaitu terbitnya matahari dari barat, Dajjal, dan binatang yang keluar dari perut bumi." (Shahih Muslim).
Hadits shahih lainnya, "Akan muncul Dajjal di tengah-tengah umatku.... Lalu Allah SWT mengutus Isa ibnu Maryam, seolah-olah dia itu Urwah bin Mas'ud, kemudian mencari Dajjal, lantas membunuhnya." (Shahih Muslim).
Di sini Dajjal muncul di kiamat, karena, diyakini umat Islam berdasarkan hadits-hadits shahih, Nabi Isa akan turun ke dunia untuk menyelamatkan umatnya supaya mengikuti agama nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW. Ketika turun, Nabi Isa juga menerima tugas untuk membunuh Dajjal.
Cerita Tamin Ad-Dari
Dalam hadits dari Shahih Muslim wacana Dajjal, sumbernya berasal dari Fathimah binti Qays, istri Usamah bin Zaid, disebutkan, ketika itu dia sedang mengikuti jama'ah shalat di masjid bersama Nabi SAW. "Nabi berkata, `Tahukah kalian mengapa aku kumpulkan kalian?'
Mereka menjawab, `Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui.'
Beliau bersabda, `Demi Allah, sesungguhnya saya tidak mengumpulkari kalian lantaran bahagia atau benci. saya kumpulkan kalian lantaran Tamin Ad-Dari, seorang pengikut Katolik, telah berbai'at masuk Islam dan dia bercerita kepadaku wacana suatu masalah yang sesuai dengan apa yang pernah saya hinggakan kepada kalian mengenai AlMasih Ad-Dajjal.
Dia bercerita bahwa dia pernah naik bahtera bersama tiga puluh orang yang terdiri dari orang-orang yang berpenyakit kulit dan lepra. kemudian mereka dihempas ombak selama sebulan di maritim, kemudian mereka mencari perlindungan ke sebuah pulau di tengah baharian hingga sampai di tempat terbenamnya matahari. Lantas mereka menggunakan sampan kecil dan memasuki pulau tersebut. Di sana mereka berjumpa seekor binatang yang bulunya sangat lebat hingga tak kelihatan mana qubulnya dan mana duburnya (maksudnya mana muka dan belakangnya), karena lebatnya bulu.
Mereka berkata kepada hewan itu: Siapakah kamu?
Binatang itu menjawab: aku ialah AI-Jassasah (orang yang selalu mencari warta).
Mereka bertanya: Apakah Al-Jassasah itu?
Dia menjawab: Wahai kaum, pergilah kepada orang yang berada di dalam biara ini, karena ia sangat merindukan berita kalian.
Kata Tamin: Ketika binatang itu menyebut seseorang, kami menjauhinya, karena kami takut hewan itu yaitu setan. lalu kami berangkat cepat-cepat hingga kami memasuki biara tersebut, tiba-tiba di sana ada seorang lelaki yang sangat besar tubuhnya dan tegap, kedua tangannya dibelenggu ke kuduknya, antara kedua lututnya dan mata kakinya dirantai dengan besi.
Kami bertanya: Siapakah engkau ini?
Dia menjawab: Kalian telah mampu menguak beritaku, lantaran itu wartahukanlah kepadaku siapakah sebenarnya kalian ini?
Mereka menjawab: Kami orang-orang dari Arab. Kami naik bahtera dan terkatung-katung di maritim dipermainkan ombak selama satu bulan, kemudian kami mencari tempat berlindung ke pulaumu ini dengan menaiki sampan kecil yang ada di sini lantas kami masuk pulau ini, dan kami bertemu seekor binatang yang bulunya sangat lebat sehingga tidak kelihatan mana depan dan belakangnya.
Lalu kami bertanya: Siapakah kamu?
Dia menjawab: sayalah Al-Jassasah.
Kami bertanya: Apakah AI-Jassasah itu?
Dia menjawab: Pergilah kepada lelaki ini di dalam biara, karena dia sangat merindukan berita kalian.
Lalu kami bergegas menemui dan meninggalkan dia. Dan kami merasa tidak aman, jangan-jangan dia setan.
Lelaki dalam biara itu bertanya: Tolong kabarkan kepada kami ihwal Desa Nakhl Baisan.
Kami bertanya: ihwal apanya?
Dia berkata: perihal kurmanya, apakah berbuah.
Kami menjawab: Ya.
Dia berkata: Ketahuilah, sesungguhnya pohon-pohon kurmanya itu tidak akan berbuah lagi.
Dia bertanya lagi: Tolong beri tahukan
kepadaku perihal Danau Ath-Thabariyah. Kami bertanya: ihwal apanya? Dia bertanya: Apakah ada airnya? Kami menjawab: Airnya banyak
sekali.
Dia berkata: Ketahuilah, sesungguhnya airnya akan habis.
Selanjutnya dia berkata lagi: Kabarkan kepadaku tentang negeri `Ain Zughor?
Kami bertanya: perihal apanya?
Dia bertanya: Apakah sumbernya masih mengeluarkan air yang mampu dipakai penduduknya untuk menyiram tanamannya?
Kami menjawab: Airnya banyak sekali, dan penduduknya menggunakannya untuk menyiram tanaman mereka.
Dia berkata lagi: Tolong beri tahukan kepadaku perihal nabi yang ummi. Apakah yang dilakukannya?
Kami menjawab: dia telah berhijrah meninggalkan Makkah ke Yatsrib.
Dia bertanya: Apakah orang-orang Arab memeranginya?
Kami menjawab: Ya.
Dia bertanya lagi: Apakah yang dilakukannya terhadap mereka?
Lalu kami beri tahukan bahwa dia menolong orang-orang Arab yang mengikuti beliau dan mereka mematuhi ia.
Dia berkata: Ketahuilah bahu-membahu lebih baik bagi mereka untuk mematuhinya. Dan perlu saya beritahukan kepada kalian bahwa saya adalah AI-Masih (AdDajjal), dan saya akan diizinkan keluar, yang nantinya saya akan berkelana ke muka bumi. Maka tidak ada satu pun desa melainkan saya singgahi selama empat puluh malam kecuali Makkah dan Thaibah (Madinah), lantaran kedua kota ini diharamkan atas saya. Setiap saya hendak masuk salah satunya, saya dihadang oleh seorang malaikat yang menghunus pedang, dan pada tiap-tiap lorongnya ada malaikat menjaganya."
Fathimah binti Qays berkata, "Rasulullah SAW bersabda sembari mencocok-cocokkan (menusukkan) tongkat kecilnya di mimbar, `Inilah Thaibah, inilah Thaibah, inilah Thaibah.' adalah Madinah. `Ingatlah, bukankah saya telah memberitahukan kepadamu mengenai hal itu?'
Orang-orang menjawab, 'Ya.'
Selanjutnya beliau bersabda, 'Saya heran terhadap cerita Tamin yang sesuai dengan apa yang telah saya dongengkan kepada kalian, juga tentang kota Madinah dan Makkah. Ketahuilah bahwa dia berada di luar Syam atau laut Yaman. Oh tidak, tetapi dia akan tiba dari arah timur.... dari arah timur.' Dan dia berisyarat dengan tangan dia menunjuk ke arah timur."
Fathimah berkata, "Maka saya hafal (hadits) ini dari Rasulullah SAW." (Shahih Muslim 18: 78-83).
Tulisan Kaf-Fa'-Ra'
Menurut beberapa hadits, disebutkan bahwa Dajjal masih muda, berkulit merah, pendek, berambut keriting, dahinya lebar, pundaknya bidang, matanya yang sebelah kanan buta, dan matanya ini tidak menonjol keluar, juga tidak tenggelam, seolah-olah buah anggur yang masak (tak bercahaya), dan matanya sebelah kiri ditumbuhi daging yang tebal pada sudutnya. Di antara tandanya lagi, ia mandul, tidak punya anak.
Diantara kedua matanya terdapat tulisan kaf-fa'-ra' secara terpisah, atau tulisan kafir secara bersambung atau berangkai,".
Dalam Shahih Muslim disebutkan, "Semenjak diciptakannya Adam hingga datangnya hari Kiamat, tidak ada makhluk yang lebih besar daripada Dajjal." Maksud "makhluk yang lebih besar" di sini bukan fisiknya, melainkan fitnahnya, alasannya ialah dalam hadits sebelumnya disebutkan bahwa Dajjal berbadan pendek.
Dajjal akan keluar dari arah timur. Nabi tidak memastikan dari kota mana. Hanya disebutkan dari bahari Syam atau laut Yaman. Ada pula hadits yang mengatakan dari Khurasan, dari Kampung Yahudiyah, kota Ashbahan. Wallahu a'lam.
Kemudian Dajjal mengembara ke seluruh dunia. Maka tidak ada satu pun negeri yang tidak dimasukinya, kecuali Makkah dan Madinah, karena kedua kota tersebut dijaga para malaikat.
Fitnah Dajjal merupakan fitnah paling besar di antara fitnah-fitnah yang ada semenjak Allah menciptakan Adam hingga datangnya hari Kiamat.
Dalam riwayat-riwayat bahkan disebutkan, Dajjal memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, lantas langit pun menurunkan hujan. Dia memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, lantas bumi pun menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dengan segala hasilnya. Dia juga dapat memerintahkan tanah untuk segera tandus bila orang yang tinggal di tempat itu tidak mematuhinya.
Dajjal dapat menipu seolah-olah mampu menghidupkan orang yang sudah meninggal, dengan kontribusi setan, dan dia mengaku sebagai dewa. Dia dapat melintasi bumi dari satu tempat ke tempat lain dengan kecepatan yang luar biasa. Serta kejadian-kejadian luar biasa lainnya.
Dalam hadits Nawwas bin Sam'an disebutkan, para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai Dajjal, "Wahai Rasulullah, berapa usangkah dia tinggal di bumi?"
Beliau menjawab, "Selama empat puluh hari, sehari seakan-akan setahun, yang sehari lagi seolah-olah sebulan, dan sehari lagi seakan-akan sepekan, dan hari-hari lainnya seakan-akan hari-harimu."
Rasulullah SAW menganjurkan kita berlindung dari fi
0 Response to "Keterangan wacana Dajjal"
Post a Comment