-->

Menatap Masa Depan dengan Optimis, Ikhtiar, dan Tawakal

Sifat optimis adalah sifat orang yang memiliki harapan faktual dalam menghadapi segala hal atau problem. Sedangkan kebalikan sifat optimis adalah pesimis. Orang yang mempunyai sifat pesimis
selalu berpandangan negatif dalam menghadapi duduk perkara. Ikhtiar adalah berusaha bersungguh-sungguh untuk mencapai harapan, keinginan, atau impian. Tawakal artinya berserah diri kepada Allah Swt. atas hasil usaha kita setelah berusaha dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Orang yang menyertakan tawakal dalam setiap tindakan dan perjuangannya akan berdampak faktual terhadap kepribadiannya.

A. Optimis
Sifat optimis ialah sifat orang yang memiliki harapan konkret dalam menghadapi segala hal atau duduk perkara. Kebalikan dari optimis ialah pesimis. Orang yang memiliki sifat pesimis selalu berpandangan negatif dalam menghadapi duduk perkara. Perhatikan acuan-contoh berikut.
  1. Raisa dan Joni mengikuti lomba menggambar di tingkat kabupaten. Raisa yakin dalam lomba ini akan meraih hasil yang terbaik. Sebaliknya, Joni merasa bahwa dalam lomba kali ini ia tidak mungkin mampu menang.
  2. Doni dan Hasim sakit demam berdarah (DB). Mereka berdua dirawat di rumah sakit. Doni memiliki semangat yang tinggi untuk sembuh, sedangkan Hasim takut kalau penyakitnya tidak dapat disembuhkan.
  3. Di dalam satu kelas IX terdapat 30 Siswa. Sebanyak 29 Siswa menyongsong ujian dengan rasa percaya diri, namun Nilna merasa takut kalau nanti gagal dalam ujian.

Aktivitas Siswa 2:
a. Mencermati contoh-contoh tersebut.
b. Menemukan solusi terhadap Joni, Hasim dan Nilna yang sedang mengalami perkara dengan sikap pesimis mereka
Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita mempunyai sifat optimis lantaran sifat itu memicu seseorang menjadi bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaan dan memberi kekuatan dalam menghadapi suatu kasus. Sebaliknya sifat pesimis menjadi penyebab seseorang menjadi terpuruk tidak bersemangat.

Sifat optimis termasuk perilaku terpuji (akhlak karimah) yang harus dimiliki seorang muslim. Seorang muslim yang mempunyai sifat optimis akan selalu berpikiran positif dan berprasangka baik kepada Allah Swt. Nabi Muhammad saw. memberikan teladan kepada kita supaya senantiasa memiliki sikap optimis. Perhatikan hadis berikut ini:
Hadis
Optimisme
Arti“Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada rasa tiyarah (firasat jelek dan kesialan), dan yang lebih baik dari itu ialah rasa optimis. Maka ditanyakanlah kepada beliau: Apa yang dimaksud dengan rasa optimis?, Beliau bersabda: Yaitu kalimat baik yang sering didengar oleh salah seorang dari kalian.” (H.R. Ahmad)

Salah satu ciri orang yang optimis ialah ia memiliki harapan yang baik pada ketika sebelum melaksanakan suatu pekerjaan. Melakukannya dengan sepenuh hati dan perasaan bahagia serta Pada dikala melaksanakan suatu pekerjaan. orang yang optimis mensyukuri keberhasilannya dan mengevaluasi kekurangannya, setelah simpulan melaksanakan suatu pekerjaan.

B. Ikhtiar
Ikhtiar ialah berusaha bersungguh - sungguh untuk mencapai harapan, keinginan, atau cita-cita. Ketika seseorang menginginkan sesuatu maka ia harus mau berusaha atau berupaya untuk meraihnya. Contoh-contoh ikhtiar yaitu sebagai berikut.
  1. Orang yang ingin pandai harus berusaha dengan rajin belajar.
  2. Orang yang ingin hidup berkecukupan harus berusaha dengan rajin bekerja.
  3. Orang yang ingin mempunyai tabungan harus berusaha hidup irit atau mengurangi pengeluaran.
  4. Orang yang ingin sehat harus berusaha dengan rajin menjaga kebersihan dan berolah raga.
  5. Orang yang sedang sakit dan ingin sembuh harus berobat.

Allah Swt. mengajarkan mengenai pentingnya ikhtiar, sabagaimana frman-Nya berikut ini:
AyatArti
وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ ﴿ ٣٩
وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَىٰ ﴿ ٤٠
ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَىٰ ﴿ ٤١
وَأَنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ الْمُنْتَهَىٰ ﴿ ٤٢
“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan sesungguhnya perjuangannya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi tanggapan kepadanya dengan tanggapan yang paling tepat, dan bantu-membantu kepada Tuhanmulah kesudahannya (segala sesuatu)”. (Q.S. an- Najm/53:39-42)

C. Tawakal
Tawakal artinya berserah diri kepada Allah Swt. atas hasil usaha kita sehabis berusaha dengan sungguh-sungguh dan berdoa. Misalnya, ketika menghadapi ulangan kau sudah mencar ilmu dengan sungguh-sungguh dan merampungkan soal-soal dengan cermat dan teliti. Setelah itu kamu pasrah dan menyerahkan keputusan atas hasil usaha kamu kepada Allah Swt.

Contoh lain misalnya seseorang telah bekerja mencari nafkah dengan sungguh-sungguh. Berapa pun hasilnya ia pasrahkan sepenuhnya kepada Allah Swt. Ia meyakini bahwa Allah ialah Dzat Yang Maha Pemberi Rezeki, Maha Pemurah, dan Maha Kaya.

Kepribadian tawakal ini merupakan salah satu akhlak terpuji. Seseoran yang mempunyai sikap tawakal berarti telah mempunyai modal awal yang baik. Seandainya hasil usahanya tidak memuaskan maka ia dapat menerima dengan tulus dan penuh kesabaran. Sebaliknya, jika hasil perjuangannya sangat memuaskan maka ia tidak merasa sombong dan besar kepala lantaran hal itu semata-mata karunia dari Allah Swt.

Ingatlah bahwa insan hanya berkewajiban untuk berusaha, sedangkan keputusan sepenuhnya
di tangan Allah Swt. yang memiliki sifat wajib Maha Berkehendak (Irādah) dan Maha Kuasa (Qudrah). Perhatikan "rman Allah Swt. berikut ini:
AyatArti
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ هَمَّ قَوْمٌ أَنْ يَبْسُطُوا إِلَيْكُمْ أَيْدِيَهُمْ فَكَفَّ أَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ ﴿ ١١“Wahai orang-orang yang beriman ! Ingatlah nikmat Allah (yang diberikan) kepadamu, ketika suatu kaum` bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya, lalu Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah-lah hendaknya orang-orang beriman itu bertawakal. (Q.S Al Maidah/5:11)

Seseorang yang menyertakan tawakal dalam setiap tindakan dan perjuangannya akan berdampak nyata terhadap kepribadiannya. Dampak positif ini terlihat tidak hanya ketika perjuangannya berhasil. Namun juga terlihat ketika perjuangannya tidak berhasil. Orang yang tawakal tetap menanggapinya dengan positif.
  1. Kalau usahanya sukses, orang yang tawakal meyakini bahwa kesuksesan itu merupakan karunia Allah Swt. yang harus disyukuri dan tidak perlu menjadi tinggi hati.
  2. Kalau perjuangan tidak sukses, orang yang tawakal tidak berputus asa dan tetap berusaha. Bahkan dia melaksanakan introspeksi diri mengapa usahanya tersebut belum berhasil. Apakah ada sesuatu yang kurang atau ada yang ia kerjakan dengan tidak sungguh-sungguh. Orang yang tawakal tetap meyakini bahwa kegagalan merupakan keberha-silan yang tertunda.

0 Response to "Menatap Masa Depan dengan Optimis, Ikhtiar, dan Tawakal"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel