Meneladani Para Nabi dan Ashabul Kahfi
Nabi Yunus a.s. adalah seorang rasul yang mengajak kaumnya untuk menyembah Tuhan Yang Maha Esa dan Mahasuci. Nabi Zakaria yaitu rasul yang berdakwah tentang agama tauhid. Sudah berusia 90 tahun, tetapi belum dikaruniai seorang anak. Nabi Yahya a.s. ialah anak Nabi Zakaria a.s. yang taat dan hormat kepada orang bau tanahnya. Nabi Isa a.s. ialah rasul yang termasuk Ulul Azmi. Nabi Isa a.s. diutus kepada Bani Israil, untuk mengajarkan wacana keesaan Tuhan dan menyelamatkan mereka dari kesesatan. Ashabul Kahfi merupakan dongeng tujuh orang pemuda dan seekor anjing yang ditidurkan oleh Allah Swt.
A. Kisah Keteladan Nabi Yunus a.s.
Nabi Yunus a.s. adalah salah satu nabi yang mengalami kehidupan dalam tiga kegelapan, yaitu kegelapan di dalam perut ikan, kegelapan di maritiman, dan kegelapan malam. Nabi Yunus a.s. ialah pembawa fatwa tauhid. Beliau meratapi tindakannya karena meninggalkan umat yang tidak mau bersujud kepada Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa. Beliau berdoa dengan nada penyesalan di dalam perut ikan, seolah-olah telah dijelaskan di dalam Q.S. al-'Anbiya/21':87 yaitu:
Nabi Yunus bin Matta diutus oleh Allah Swt. untuk berdakwah kepada penduduk ”Ninawa” di wilayah Maushil, Irak yang menyembah berhala. Mereka mendustakan Nabi Yunus a.s. mengolok-olok, dan menghinanya. Setelah lama menghadapi mereka, Nabi Yunus a.s. pun murka kepada kaumnya dan tidak berharap lagi keimanan mereka.
Allah Swt. memberi tahu bahwa akan mengazab umat Nabi Yunus sesudah berlalu tiga hari. Maka, mereka segera bertaubat kepada Allah Swt., dan meratapi perilaku mereka selama ini. Ketika itu, mereka berdoa memohon ampun kepada Allah Swt. semoga azab itu diangkat dari mereka. Allah Swt. menjauhi azab itu dari mereka lantaran kesungguhan doanya. Allah Swt. berfirman di dalam Q.S. Yunus/10:98.
Artinya:
Nabi Yunus a.s. tetap meninggalkan kampung kaumnya lantaran murka, padahal Allah Swt. belum mengizinkannya. Saat Nabi Yunus a.s. diatas kapal ombak laut menjadi dahsyat dan hampir tenggelam. Setelah dilakukan undian sebanyak tiga kali dan kesudahannya tetap sama. ternyata Nabi Yunus a.s harus terjun ke maritim untuk mengurangi beban kapal.
Pada saat Nabi Yunus a.s. melompat dari kapal, Allah Swt. telah mengirimkan ikan paus besar yang pribadi menelan Nabi Yunus a.s. dengan tidak merobek dagingnya atau mematahkan tulangnya. Nabi Yunus a.s. pun tinggal di perut ikan itu dalam beberapa waktu dan dibawa mengarungi baharian oleh ikan itu.
Hikmah dari cerita Nabi Yunus a.s. yang diuji Allah Swt. kita bisa membayangkan, bagaimana susahnya bernapas di kegelapan perut ikan yang berenang di baharian dalam nan gelap. Namun, Nabi Yunus a.s. tetap ingat kepada Allah Swt. dan memanjatkan doa kepada-Nya. Singkat dongeng, Nabi Yunus a.s. selamat hingga ke tepian berkat kasih sayang Allah Swt.
B. Kisah Keteladanan Nabi Zakaria a.s.
Pengharapan panjang Nabi Zakaria a.s. untuk mendapatkan keturunan tidak pernah surut. Nabi Zakaria a.s. yang taat beribadah terus berdoa tidak putus-putusnya kepada Allah Swt. Nabi Zakaria a.s. khawatir, bahwa bila ia wafat tanpa meninggalkan seorang pengganti, kaumnya akan kehilangan pemimpin dan akan kembali kepada cara-cara hidup mereka yang penuh dengan kemunkaran dan kemaksiatan.
Suatu bencana yang menakjubkan, Allah Swt. memberi tanda-tanda kehamilan isteri Nabi Zakaria
a.s., bahwa mulutnya tidak akan mampu berbicara selama tidak sakit. Isteri Nabi Zakaria a.s. hanya mampu
berbicara arahan dengan tangan atau lainnya untuk memahamkan orang. Selama tiga hari itu, ia harus memperbanyak bertasbih, bertahmid di waktu pagi dan petang.
Allah Swt. memberi seorang anak kepada Nabi Zakaria a.s. Anak yang diberi nama Yahya itu kelak dapat meneruskan dakwah Nabi Zakaria a.s. Kisah Nabi Zakaria a.s. mampu dijadikan contoh. Untuk memperoleh keinginan, kita harus berusaha dan terus berdoa dengan nrimo. Kita dihentikan putus asa. Setiap cobaan yang Allah Swt. tibakan, tentu ada hikmah yang terkandung di dalamnya.
C. Kisah Keteladanan Nabi Yahya a.s.
Nabi Yahya a.s. yaitu anak Nabi Zakaria a.s. Nabi Yahya a.s. yaitu seorang yang bertakwa. Beliau yaitu seseorang yang cerdik pandai, berpikiran tajam semenjak ia berusia muda dan berbakti kepada kedua orang tuanya.
Nabi Yahya a.s. terkenal sebagai seorang nabi yang teguh pendirian dalam berdakwah. Nabi Yahya a.s. tetap mengatakan larangan Allah Swt. kepada Raja Hirodus yang ingin menikahi anak tirinya, Herodia. Nabi Yahya a.s. tidak menghiraukan bahaya raja demi untuk menegakkan kebenaran dan melawan kebatilan. Bersama Nabi Zakaria (ayahnya), Nabi Yahya a.s. berdakwah berbagi agama tauhid kepada umatnya, sehingga mereka terpelihara. Allah Swt. berfirman di dalam Q.S. Maryam/19:12-13.
Berdasarkan cerita Nabi Yahya a.s. di atas, kita dapat mengambil suri teladan, yaitu kita harus memiliki sikap yang tegas untuk mengatakan yang benar itu adalah benar dan yang salah tetaplah salah. Selain itu, perilaku hormat Yahya kepada orang renta dan taat beribadah kepada Allah Swt. menjadi contoh bagi siapa pun juga.
D. Kisah Keteladanan Nabi Isa a.s.
Nabi Isa a.s. diutus kepada Bani Israil, untuk mengajarkan ihwal keesaan Tuhan dan menyelamatkan mereka dari kesesatan. Nabi Isa a.s. dilahirkan pada tahun 622 sebelum Hijriah
atau sebelum tahun Masehi.
Dalam al- Qur’an, Nabi Isa a.s. disebut Isa bin Maryam atau Isa al-Masih. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 29 M dan ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina. Namanya disebutkan sebanyak 25 kali di dalam al-Qur’an.
Nabi Isa a.s. ialah utusan Allah Swt. dan diberi Kitab Suci Bibel. Dalam menyampaikan ajaran tauhid, beliau menerima penolakan Bani Israil tetapi, tetap gigih menyampaikannya. Nabi Isa a.s. diberi mukjizat oleh Allah Swt. yang diceritakan dalam Q.S al-Ma'idah/5:110, intinya yaitu:
Sementara itu, sebelum diangkat ke langit, Nabi Isa a.s. mengatakan kabar kepada para pengikutnya bahwa akan tiba seorang Nabi dan Rasul berjulukan Ahmad. Nabi dan rasul yang dimaksud Nabi Isa a.s. ialah epilog dari seluruh Nabi dan Rasul, adalah Nabi Muhammad saw. Ahmad sesungguhnya nama lain dari Nabi Muhammad saw., yang fatwanya akan melengkapi seluruh ajaran Nabi dan Rasul sebelumnya. Allah berfirman dalam (Q.S. al-Saff/61:6):
Berdasarkan dongeng Nabi Isa a.s. di atas, marilah kita ambil hikmah dan suri teladan.
E. Kisah Keteladanan Ashabul Kahfi
Ashabul Kahfi menceritakan tujuh orang perjaka dan seekor anjing yang ditidurkan oleh Allah Swt. selama 309 tahun. Kisah Ashabul Kahfi dapat kita temui dalam Q.S. al- Kahf/18:13.
Artinya:
Ashabul Kahfi hidup di negeri Syam yang dikuasai bangsa Romawi yang dipimpin Daqianus. Daqianus ialah seorang penyembah berhala yang amat fanatik. Ia menyebar mata-mata ke seluruh negeri Syam untuk mengetahui orang-orang yang tidak menyembah berhala.
Ashabul Kahfi adalah sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah Swt., yang meyakini bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah Swt. semata. Mereka teguh di atas keyakinan yang
benar. Meskipun bertentangan dengan secara umum dikuasai masyarakat ketika itu. Ashabul Kahfi mengambil keputusan untuk menghindari kejaran Daqianus dengan cara bersembunyi di gua.
Demi menyelamatkan iman dan keyakinan mereka. Sebelumnya mereka berdoa kepada Allah Swt.
Artinya:
Allah Swt. pun mengabulkan doa mereka dan memudahkan urusan mereka. Mereka berlindung di dalam sebuah gua yang cukup luas sehingga mereka mampu tinggal dengan nyaman di dalamnya. Allah
Swt. juga menidurkan mereka di dalam gua tersebut selama 309 tahun sehingga mereka tak dapat dibangunkan oleh bunyi apa pun.
Ketika Allah Swt. membangunkan Ashabul Kahfi, salah satu dari mereka pergi ke kota dengan membawa uang untuk membeli kuliner. Ternyata ia mendapati negeri (yaitu negeri Daqianus) sudah berubah, penduduk dan pemerintah pun telah berganti. Penduduk tidak mengenali mereka, juga tidak seorang pun yang dia kenal dari penduduk negeri tersebut.
Ashabul Kahfi yang beriman kepada Allah Swt. dan jujur dengan keimanannya sehingga Allah Swt. balas keimanan dan kejujuran mereka dengan menyelamatkan dan memuliakan mereka dengan mengakibatkan mereka sebagai acuan bagi orang-orang yang beriman hingga akhir zaman. Kita harus yakin, bahwa orang yang beriman dapat proteksi dari Allah Swt. Hal itu diperlihat Allah Swt. yang melindungan Ashabul Kahfi tersebut
A. Kisah Keteladan Nabi Yunus a.s.
Nabi Yunus a.s. adalah salah satu nabi yang mengalami kehidupan dalam tiga kegelapan, yaitu kegelapan di dalam perut ikan, kegelapan di maritiman, dan kegelapan malam. Nabi Yunus a.s. ialah pembawa fatwa tauhid. Beliau meratapi tindakannya karena meninggalkan umat yang tidak mau bersujud kepada Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa. Beliau berdoa dengan nada penyesalan di dalam perut ikan, seolah-olah telah dijelaskan di dalam Q.S. al-'Anbiya/21':87 yaitu:
لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ ...
Artinya:”Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, saya termasuk orang-orang yang zalim.” (Q.S. al-Anbiya' 21:87)
Nabi Yunus bin Matta diutus oleh Allah Swt. untuk berdakwah kepada penduduk ”Ninawa” di wilayah Maushil, Irak yang menyembah berhala. Mereka mendustakan Nabi Yunus a.s. mengolok-olok, dan menghinanya. Setelah lama menghadapi mereka, Nabi Yunus a.s. pun murka kepada kaumnya dan tidak berharap lagi keimanan mereka.
Allah Swt. memberi tahu bahwa akan mengazab umat Nabi Yunus sesudah berlalu tiga hari. Maka, mereka segera bertaubat kepada Allah Swt., dan meratapi perilaku mereka selama ini. Ketika itu, mereka berdoa memohon ampun kepada Allah Swt. semoga azab itu diangkat dari mereka. Allah Swt. menjauhi azab itu dari mereka lantaran kesungguhan doanya. Allah Swt. berfirman di dalam Q.S. Yunus/10:98.
فَلَوْلَا كَانَتْ قَرْيَةٌ آمَنَتْ فَنَفَعَهَا إِيمَانُهَا إِلَّا قَوْمَ يُونُسَ لَمَّا آمَنُوا كَشَفْنَا عَنْهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَىٰ حِينٍ
Artinya:
”Maka mengapa tidak ada (penduduk) suatu negeri pun yang beriman, kemudian imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Ketika mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai waktu tertentu.” (Q.S. Yunus/10:98)
Nabi Yunus a.s. tetap meninggalkan kampung kaumnya lantaran murka, padahal Allah Swt. belum mengizinkannya. Saat Nabi Yunus a.s. diatas kapal ombak laut menjadi dahsyat dan hampir tenggelam. Setelah dilakukan undian sebanyak tiga kali dan kesudahannya tetap sama. ternyata Nabi Yunus a.s harus terjun ke maritim untuk mengurangi beban kapal.
Pada saat Nabi Yunus a.s. melompat dari kapal, Allah Swt. telah mengirimkan ikan paus besar yang pribadi menelan Nabi Yunus a.s. dengan tidak merobek dagingnya atau mematahkan tulangnya. Nabi Yunus a.s. pun tinggal di perut ikan itu dalam beberapa waktu dan dibawa mengarungi baharian oleh ikan itu.
Hikmah dari cerita Nabi Yunus a.s. yang diuji Allah Swt. kita bisa membayangkan, bagaimana susahnya bernapas di kegelapan perut ikan yang berenang di baharian dalam nan gelap. Namun, Nabi Yunus a.s. tetap ingat kepada Allah Swt. dan memanjatkan doa kepada-Nya. Singkat dongeng, Nabi Yunus a.s. selamat hingga ke tepian berkat kasih sayang Allah Swt.
B. Kisah Keteladanan Nabi Zakaria a.s.
Pengharapan panjang Nabi Zakaria a.s. untuk mendapatkan keturunan tidak pernah surut. Nabi Zakaria a.s. yang taat beribadah terus berdoa tidak putus-putusnya kepada Allah Swt. Nabi Zakaria a.s. khawatir, bahwa bila ia wafat tanpa meninggalkan seorang pengganti, kaumnya akan kehilangan pemimpin dan akan kembali kepada cara-cara hidup mereka yang penuh dengan kemunkaran dan kemaksiatan.
Suatu bencana yang menakjubkan, Allah Swt. memberi tanda-tanda kehamilan isteri Nabi Zakaria
a.s., bahwa mulutnya tidak akan mampu berbicara selama tidak sakit. Isteri Nabi Zakaria a.s. hanya mampu
berbicara arahan dengan tangan atau lainnya untuk memahamkan orang. Selama tiga hari itu, ia harus memperbanyak bertasbih, bertahmid di waktu pagi dan petang.
Allah Swt. memberi seorang anak kepada Nabi Zakaria a.s. Anak yang diberi nama Yahya itu kelak dapat meneruskan dakwah Nabi Zakaria a.s. Kisah Nabi Zakaria a.s. mampu dijadikan contoh. Untuk memperoleh keinginan, kita harus berusaha dan terus berdoa dengan nrimo. Kita dihentikan putus asa. Setiap cobaan yang Allah Swt. tibakan, tentu ada hikmah yang terkandung di dalamnya.
C. Kisah Keteladanan Nabi Yahya a.s.
Nabi Yahya a.s. yaitu anak Nabi Zakaria a.s. Nabi Yahya a.s. yaitu seorang yang bertakwa. Beliau yaitu seseorang yang cerdik pandai, berpikiran tajam semenjak ia berusia muda dan berbakti kepada kedua orang tuanya.
Nabi Yahya a.s. terkenal sebagai seorang nabi yang teguh pendirian dalam berdakwah. Nabi Yahya a.s. tetap mengatakan larangan Allah Swt. kepada Raja Hirodus yang ingin menikahi anak tirinya, Herodia. Nabi Yahya a.s. tidak menghiraukan bahaya raja demi untuk menegakkan kebenaran dan melawan kebatilan. Bersama Nabi Zakaria (ayahnya), Nabi Yahya a.s. berdakwah berbagi agama tauhid kepada umatnya, sehingga mereka terpelihara. Allah Swt. berfirman di dalam Q.S. Maryam/19:12-13.
يَا يَحْيَىٰ خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ ۖ وَآتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا
وَحَنَانًا مِنْ لَدُنَّا وَزَكَاةً ۖ وَكَانَ تَقِيًّا
Artinya:”Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu dengan sungguhsungguh.” Dan Kami berikan nasihat kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak ; dan (Kami jadikan) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan higienis (dari dosa). Dan dia pun seorang yang bertakwa. (Q.S.
Maryam/19:12-13).
Berdasarkan cerita Nabi Yahya a.s. di atas, kita dapat mengambil suri teladan, yaitu kita harus memiliki sikap yang tegas untuk mengatakan yang benar itu adalah benar dan yang salah tetaplah salah. Selain itu, perilaku hormat Yahya kepada orang renta dan taat beribadah kepada Allah Swt. menjadi contoh bagi siapa pun juga.
D. Kisah Keteladanan Nabi Isa a.s.
Nabi Isa a.s. diutus kepada Bani Israil, untuk mengajarkan ihwal keesaan Tuhan dan menyelamatkan mereka dari kesesatan. Nabi Isa a.s. dilahirkan pada tahun 622 sebelum Hijriah
atau sebelum tahun Masehi.
Dalam al- Qur’an, Nabi Isa a.s. disebut Isa bin Maryam atau Isa al-Masih. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 29 M dan ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina. Namanya disebutkan sebanyak 25 kali di dalam al-Qur’an.
Nabi Isa a.s. ialah utusan Allah Swt. dan diberi Kitab Suci Bibel. Dalam menyampaikan ajaran tauhid, beliau menerima penolakan Bani Israil tetapi, tetap gigih menyampaikannya. Nabi Isa a.s. diberi mukjizat oleh Allah Swt. yang diceritakan dalam Q.S al-Ma'idah/5:110, intinya yaitu:
- Dapat berbicara dengan manusia ketika masih bayi atau masih dalam buaian.
- Dapat menyembuhkan orang yang buta semenjak lahir.
- Dapat menyembuhkan orang yang berpenyakit lepra dengan seizin Allah Swt.
Sementara itu, sebelum diangkat ke langit, Nabi Isa a.s. mengatakan kabar kepada para pengikutnya bahwa akan tiba seorang Nabi dan Rasul berjulukan Ahmad. Nabi dan rasul yang dimaksud Nabi Isa a.s. ialah epilog dari seluruh Nabi dan Rasul, adalah Nabi Muhammad saw. Ahmad sesungguhnya nama lain dari Nabi Muhammad saw., yang fatwanya akan melengkapi seluruh ajaran Nabi dan Rasul sebelumnya. Allah berfirman dalam (Q.S. al-Saff/61:6):
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ
Artinya:Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, ”Wahai Bani Israil! Sesungguhnya saya utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar bangga dengan seorang Rasul yang akan tiba sehabisku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” . . . (Q.S. al-Saff/61:6)
Berdasarkan dongeng Nabi Isa a.s. di atas, marilah kita ambil hikmah dan suri teladan.
- Kita harus menjaga kehormatan diri, kehormatan orang renta dan keluarga. Seperti yang dicontohkan Maryam, ibunda Nabi Isa a.s.
- Kita harus berani berkata yang benar.
- Kita harus meyakini bahwa Nabi Isa a.s. ialah seorang Rasul.
- Kita meyakini bahwa Nabi Isa diberi wahyu berupa Kitab Suci Bibel.
- Kita harus menyembah Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa dan Mahasuci.
- Kita yakin bahwa orang yang takwa pasti dilindungi oleh Allah Swt. seperti Nabi Isa a.s. yang dikejar-kejar pasukan Romawi untuk disalib, tapi Allah Swt. menyelamatkannya.
E. Kisah Keteladanan Ashabul Kahfi
Ashabul Kahfi menceritakan tujuh orang perjaka dan seekor anjing yang ditidurkan oleh Allah Swt. selama 309 tahun. Kisah Ashabul Kahfi dapat kita temui dalam Q.S. al- Kahf/18:13.
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
Artinya:
”Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) dongeng mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka ialah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.” (Q.S. al-Kahf/18:13)
Ashabul Kahfi hidup di negeri Syam yang dikuasai bangsa Romawi yang dipimpin Daqianus. Daqianus ialah seorang penyembah berhala yang amat fanatik. Ia menyebar mata-mata ke seluruh negeri Syam untuk mengetahui orang-orang yang tidak menyembah berhala.
Ashabul Kahfi adalah sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah Swt., yang meyakini bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah Swt. semata. Mereka teguh di atas keyakinan yang
benar. Meskipun bertentangan dengan secara umum dikuasai masyarakat ketika itu. Ashabul Kahfi mengambil keputusan untuk menghindari kejaran Daqianus dengan cara bersembunyi di gua.
Demi menyelamatkan iman dan keyakinan mereka. Sebelumnya mereka berdoa kepada Allah Swt.
إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Artinya:
(Ingatlah) ketika cowok-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, ”Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.” (Q.S. al-Kahf/18:10)
Allah Swt. pun mengabulkan doa mereka dan memudahkan urusan mereka. Mereka berlindung di dalam sebuah gua yang cukup luas sehingga mereka mampu tinggal dengan nyaman di dalamnya. Allah
Swt. juga menidurkan mereka di dalam gua tersebut selama 309 tahun sehingga mereka tak dapat dibangunkan oleh bunyi apa pun.
Ketika Allah Swt. membangunkan Ashabul Kahfi, salah satu dari mereka pergi ke kota dengan membawa uang untuk membeli kuliner. Ternyata ia mendapati negeri (yaitu negeri Daqianus) sudah berubah, penduduk dan pemerintah pun telah berganti. Penduduk tidak mengenali mereka, juga tidak seorang pun yang dia kenal dari penduduk negeri tersebut.
Ashabul Kahfi yang beriman kepada Allah Swt. dan jujur dengan keimanannya sehingga Allah Swt. balas keimanan dan kejujuran mereka dengan menyelamatkan dan memuliakan mereka dengan mengakibatkan mereka sebagai acuan bagi orang-orang yang beriman hingga akhir zaman. Kita harus yakin, bahwa orang yang beriman dapat proteksi dari Allah Swt. Hal itu diperlihat Allah Swt. yang melindungan Ashabul Kahfi tersebut
0 Response to "Meneladani Para Nabi dan Ashabul Kahfi"
Post a Comment