-->

Beberapa Hadits Shahih Dan Dha'if Perihal Ramadhan.

By:
H. Abdul Somad, Lc., MA.
somadku@yahoo.com



عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فِى شَهْرٍ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ كَانَ يَصُومُهُ إِلاَّ قَلِيلاً بَلْ كَانَ يَصُومُهُ كُلَّهُ.
Dari Aisyah, ia berkata:
“Saya tidak pernah melihat Rasulullah Saw lebih banyak berpuasa dalam suatu bulan melebihi pada bulan Sya’ban. Beliau melakukan puasa pada sebagian besar hari-hari pada bulan Sya’ban, bahkan ia pernah melakukan puasa sebulan penuh pada bulan Sya’ban”.
(HR. at-Tirmidzi).
Shahih berdasarkan Syekh al-Albani, disebutkan dalam Shahih wa Dha’if Sunan at-Tirmidzi, no. 736.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ. (مسلم).

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
“Apabila Ramadhan tiba, pintu-pintu nirwana dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu”. (HR. Muslim).

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَقُولُ « الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ ».

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda:
“Shalat lima waktu, Jum’at ke Jum’at dan Ramadhan ke Ramadhan, menjadi epilog (dosa) antara keduanya, apabila menjauhi dosa besar”.
(HR. Muslim).

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ ».

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw:
“Semua amal anak cucu Adam (manusia) dilipatgandakan. Satu kebaikan digandakan sepuluh kali dengan kebaikan yang sama hingga tujuh ratus kali ganda. Allah berfirman, “Kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku memberi balasannya, ia meninggalkan syahwatnya dan makanannya demi Aku”. Bagi orang yang berpuasa itu ada dua kebahagiaan. Kebahagiaan dikala berbuka dan kebahagiaan dikala bertemu dengan Tuhannya. Sungguh, basi verbal orang yang berpuasa itu lebih baik di sisi Allah daripada harum kasturi”. (HR. Muslim).

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ».

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda:
“Siapa yang melakukan Qiyamullail pada malam Ramadhan alasannya yaitu iman dan hanya mengharapkan tanggapan dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.
(HR. al-Bukhari dan Muslim).

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - « مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ » .
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda:
“Siapa yang berpuasa Ramadhan alasannya yaitu iman dan hanya mengharapkan tanggapan dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.
(HR. al-Bukhari dan Muslim).

قَالَتْ عَائِشَةُ رضى الله عنها كَانَ إِذَا دَخَلَتِ الْعَشْرُ أَحْيَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- اللَّيْلَ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ.
Aisyah berkata:
“Apabila memasuki sepuluh terakhir Ramadham, Rasulullah Saw menghidupkan malam Ramadhan, membangunkan keluarganya dan menguatkan ikat kainnya (tekun beribadah)”. (HR. an-Nasa’i dan Ahmad).

عن كعب بن عجرة ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « احضروا المنبر » فحضرنا فلما ارتقى درجة قال : « آمين » ، فلما ارتقى الدرجة الثانية قال : « آمين » فلما ارتقى الدرجة الثالثة قال : « آمين » ، فلما نزل قلنا : يا رسول الله لقد سمعنا منك اليوم شيئا ما كنا نسمعه قال : « إن جبريل عليه الصلاة والسلام عرض لي فقال : بعدا لمن أدرك رمضان فلم يغفر له قلت : آمين ، فلما رقيت الثانية قال : بعدا لمن ذكرت عنده فلم يصل عليك قلت : آمين ، فلما رقيت الثالثة قال : بعدا لمن أدرك أبواه الكبر عنده أو أحدهما فلم يدخلاه الجنة قلت : آمين » « هذا حديث صحيح الإسناد ولم يخرجاه »
Dari Ka’ab bin ‘Ajrah, ia berkata: Rasulullah berkata, “Datanglah kau ke mimbar”. Maka kami pun tiba ke mimbar. Ketika ia naik ke tangga pertama, ia mengucapkan “Amin”. Ketika ia naik ke tangga kedua, ia mengucapkan, “Amin”. Ketika ia naik ke tangga ketiga, ia mengucapkan, “Amin”. Ketika ia turun, kami bertanya, “Wahai Rasulullah, kami mendengar sesuatu darimu hari ini yang tidak pernah kami dengar sebelumnya”.
Rasulullah menjawab, “Sesungguhnya Jibril menunjukkan sesuatu kepadaku, ia berkata, “Jauh (dari rahmat Allah), orang yang mendapati Ramadhan, akan tetapi dosanya tidak diampuni”. Maka saya katakan, “Amin”.
Kemudian saya naik ke tangga kedua, ia berkata, “Jauh (dari rahmat Allah), bagi orang yang dikala namamu disebut, akan tetapi ia tidak bershalawat kepadamu”. Maka saya katakan, “Amin”.
Ketika saya naik ke tangga ketiga, Jibril berkata, “Jauh (dari rahmat Allah), orang yang hidup bersama kedua orang tuanya yang lanjut usia, keduanya atau salah seorang daripada keduanya, akan tetapi tidak menyebabkannya masuk surga”. Maka saya katakan, “Amin”.
(HR. al-Hakim).
Shahih li Ghairihi, berdasarkan Syekh al-Albani, disebutkan dalam Shahih at-Targhib wa at-Tarhib, no. 995.


Beberapa Hadits Dha’îf Seputar Ramadhan

حديث : ( اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان ) رواه البزار والطبراني وفي سنده زائدة بن أبي الرقاد ، قال عنه البخاري : منكر الحديث . وضعفه النسائي ، وابن حبان . وقد بيَّن بطلانه ابن حجر في: تبيين العجب بما ورد في رجب
“Ya Allah berilah kami berkah di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami kepada Ramadhan”.
(Diriwayatkan oleh al-Bazzar dan ath-Thabrani. Dalam sanadnya terdapat Za’idah bin Abi ar-Raqqad. Imam al-Bukhari berkata tentangnya, “Ia seorang munkar al-hadits”. Imam Nasa’i dan Ibnu Hibban mendha’ifkannya. Imam Ibnu Hajar menjelaskannya dalam kitab Tabyin al-‘Ajab bi ma Warada fi Rajab).

حديث : ( أظلكم شهر عظيم .. وذكر فيه : أن أوله رحمة وأوسطه مغفرة وآخره عتق من النار ) ... إلخ . وهو معروف بحديث سلمان الفارسي . رواه ابن خزيمة وقال : إن صح الخبر . وفي سنده علي بن زيد بن جدعان وهو ضعيف ، وسعيد بن المسيب لم يسمع منه
“Kamu telah dinaungi bulan yang agung” ... dalam hadits tersebut disebutkan: “Awalnya rahmat, pertengahannya maghfirah dan balasannya keselamatan dari api neraka”, dan seterusnya.
(Hadits ini dikenal diriwayatkan dari Salman al-Farisi. Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah, ia berkata, “Jika khabar ini benar”. Dalam sanadnya terdapat Ali bin Zaid bin Jad’an. Ia seorang perawi yang dha’if. Sa’id bin al-Musayyib tidak mendengar hadits ini eksklusif dari Ali bin Zaid bin Jad’an).

حديث : ( لو يعلم العباد ما في رمضان لتمنت أمتي أن يكون رمضان السنة كلها ) رواه أبو يعلى 9/180 وقال : في سنده جرير بن أيوب ضعيف . وأخرجه ابن خزيمة 1886 وقال : إن صح الخبر .
“Kalaulah hamba-hamba itu mengetahui apa yang ada dalam bulan Ramadhan, pastilah umatku berharap supaya seluruh tahun itu Ramadhan semuanya”. (Diriwayatkan oleh Abu Ya’la: 9/180. Ia berkata, “Dalam sanadnya terdapat Jarir bin Ayyub, ia seorang periwayat yang dha’if”. Disebutkan oleh Ibnu Khuzaimah: 1886. Ia berkata, “Jika khabar ini benar”).

حديث : ( صوموا تصحوا ) أخرجه أحمد 2/380 والطبراني وأبو نعيم والحاكم ، وهو حديث ضعيف
“Puasalah kamu, maka kau akan sehat”.
(Disebutkan oleh Imam Ahmad: 2/380, ath-Thabrani, Abu Nu’aim dan al-Hakim. Hadits dha’if).

حديث : ( نوم الصائم عبادة ) أورده السيوطي في الجامع الصغير 9293 وعزاه للبيهقي ورمز له بالضعف من طريق عبدالله بن أبي أوفى . وضعفه زين الدين العراقي والبيهقي والسيوطي . انظر الفردوس 4/248 ، وإتحاف السادة 4/322 .
“Tidurnya orang yang puasa itu yaitu ibadah”.
(Disebutkan Imam as-Suyuthi dalam al-Jami’ ash-Shaghir: 9293, ia nyatakan bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi, diberi tanda: hadits dha’if. Diriwayatkan dari jalur riwayat Abdullah bin Abi Aufa. Dinyatakan dha’if oleh Imam Zainuddin al-‘Iraqi, al-Baihaqi dan as-Suyuthi).
3746 - ( ضعيف جدا )
شعبان شهري ورمضان شهر الله وشعبان المطهر ورمضان المكفر
“Sya’ban yaitu bulanku, Ramadhan yaitu bulan Allah. Sya’ban itu yang mensucikan dan Ramadhan itu yaitu epilog dosa”.
(Dha’if Jiddan (sangat dha’if). Disebutkan Syekh al-Albani dalam as-Silsilah adh-Dha’ifah, no. 3746).

4400 - ( ضعيف )
رجب شهر الله وشعبان شهري ورمضان شهر أمتي
“Rajab yaitu bulan Allah, Sya’ban yaitu bulanku dan Ramadhan yaitu bulan umatku”.
(Hadits dha’if. Disebutkan Syekh al-Albani dalam as-Silsilah adh-Dha’ifah, no. 4400).

Hukum Meriwayatkan dan Beramal Dengan Hadits Dha’if:
Boleh hukumnya meriwayatkan hadits dha’if dengan syarat sebagai berikut:
a. Tidak berkaitan dengan akidah, ibarat sifat-sifat Allah.
b. Tidak berkaitan dengan klarifikasi hukum-hukum syariat Islam yang berkaitan dengan halal dan haram.
Artinya, boleh meriwayatkan hadits dha’if dalam bentuk nasihat, at-Targhib (motifasi), at-Tarhib (ancaman), kisah-kisah dan lainnya .
Perlu diperhatikan bahwa dikala meriwayatkan hadits dha’if, maka tidak memakai kalimat:
قاَلَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم
“Rasulullah bersabda: ...”
Akan tetapi dipakai kalimat:
رُوِيَ عَنْ رَسُوْلِ الله
“Diriwayatkan dari Rasulullah Saw: ...”
Sedangkan aturan bersedekah dengan hadits dha’if. Menurut jumhur ulama boleh diamalkan dalam fadha’il a’mal (keutamaan amal), akan tetapi dengan tiga syarat:
a. Bukan hadits yang sangat dha’if (salah satu perawinya kadzdzab [pendusta]).
b. Ada hadits shahih yang menaunginya.
c. Tidak diyakini sebagai suatu ketetapan yang niscaya .

Hukum Meriwayatkan Hadits Maudhû’ (Hadits Palsu).

عَنِ الْمُغِيرَةِ - رضى الله عنه - قَالَ سَمِعْتُ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - يَقُولُ « إِنَّ كَذِبًا عَلَىَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ ، مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ » .
Dari al-Mughirah, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya dusta terhadapku tidaklah sama dengan dusta terhadap orang lain. Siapa yang berdusta terhadapku secara sengaja, maka hendaklah ia menyiapkan daerah duduknya dari api neraka”.
(HR. Al-Bukhari).
Sumber http://somadmorocco.blogspot.com/

0 Response to "Beberapa Hadits Shahih Dan Dha'if Perihal Ramadhan."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel