-->

Hadits Perihal Shalat Qadha’.

By:
H. Abdul Somad, Lc., MA.
somadku@yahoo.com



حدثنا أبو نعيم وموسى بن إسماعيل قالا حدثنا همام عن قتادة عن أنس عن النبي صلى الله عليه و سلم قال
: ( من نسي صلاة فليصل إذا ذكرها لا كفارة لها إلا ذلك { وأقم الصلاة لذكري } )
[ ش أخرجه مسلم في المساجد ومواضع الصلاة باب قضاء الصلاة الفائتة واستحباب تعجيل قضائها رقم 684

Abu Nu’aim dan Musa bin Ismail menceritakan kepada kami, mereka berdua berkata: Hammam menceritakan kepada kami, dari Qatadah, dari Anas, dari Rasulullah Saw, dia bersabda: “Siapa yang terlupa melakukan shalat, maka hendaklah ia melaksanakannya apabila ia mengingatnya, tidak ada penebusnya selain itu. (Firman Allah Swt): “Dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”. (Qs. Thaha [20]: 14).
Disebutkan Imam al-Bukhari dalam Kitab: Waktu-Waktu Shalat.
Bab: Orang yang terlupa melakukan shalat, maka hendaklah ia melakukan shalat dikala ia mengingatnya, dan ia tidak mengulangi kecuali shalat tersebut.
Juga disebutkan Imam Muslim dalam Kitab: Masjid-Masjid dan Tempat-Tempat Shalat.
Bab: Qadha’ shalat yang tertinggal dan ajuan biar menyegerakan melakukan Qadha’ shalat, no. 684.

Pembahasan perihal Qadha’ Shalat secara lengkap berdasarkan empat mazhab disebutkan oleh Syekh Wahbah az-Zuhaili dalam al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu, juz: 2, halaman: 1146-1161. Dar al-Fikr, Damascus. Cetakan keempat. Tahun 1418H/1997M.


“Kami diperintahkan mengqadha’ puasa
dan kami tidak diperintahkan mengqadha’ shalat”.

وحدثنا عبد بن حميد أخبرنا عبدالرزاق أخبرنا معمر عن عاصم عن معاذة قالت : سألت عائشة فقلت ما بال الحائض تقضي الصوم ولا تقضي الصلاة ؟
فقالت: أحرورية أنت ؟ قلت: لست بحرورية ولكني أسأل
قالت: كان يصيبنا ذلك فنؤمر بقضاء الصوم ولا نؤمر بقضاء الصلاة
(صحيح مسلم، ج: 1، ص: 165).
‘Abd bin Humaid menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq memberitakan kepada kami, Ma’mar memberitakan kepada kami, dari ‘Ashim, dari Mu’adzah, ia berkata, “Saya bertanya kepada Aisyah, saya katakan kepadanya, “Bagaimanakah dengan perempuan yang haidh, mengapa mengqadha’ puasa dan tidak mengqadha’ shalat?”.
Aisyah berkata, “Apakah engkau orang Haruriyah (pengikut Khawarij)?”. Saya jawab, “Saya bukan orang Haruriyah, akan tetapi saya bertanya”.
Aisyah menjawab, “Dulu kami mengalami haidh, kami diperintahkan mengqadha’ puasa dan kami tidak diperintahkan mengqadha’ shalat”. (HR. Muslim).
Sumber http://somadmorocco.blogspot.com/

0 Response to "Hadits Perihal Shalat Qadha’."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel