KISAH NABI MUSA, THALUT, JALUT DAN DAWUD
KAJIAN AL QUR’AN
KISAH NABI MUSA, THALUT, JALUT DAN DAWUD
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Rabu, 22 November 2017
Kisah Nabi Musa, Thalut, Jalut dan Nabi Dawud terdapat dalam Surat (2) Al Baqarah Ayat 246 – 252.
QS 2 : 246; Setelah Nabi Musa pergi, pemuka-pemuka Bani Israil meminta kepada seorang Nabi, yaitu Nabi Sama’un (= Samuel, Syamuel) untuk mengangkat seseorang menjadi raja mereka di antara mereka untuk memimpin mereka berperang di jalan Allah. Namun Nabi Sama’un meragukan tekad mereka berperang. Terbukti bahwa ternyata hanya sedikit saja diantara mereka yang mau berperang melawan bala tentara yang kuat yang telah mengusir Bani Israil dari kampung halaman mereka.
QS 5 : 21 - 25; Nabi Musa meminta Bani Israil untuk masuk ke Tanah Suci yaitu Palestina, tapi mereka tidak berani karena dikuasai oleh kaum Jabbarik yang kuat. Bani Isril didorng dan disemangati oleh beberapa orang yang bertaqwa, namun mereka tetap tidak berani. Malah Nabu Musa dan Harun disiruh berperang sendiri, dan Bani Israil hanya bersedia menunggu.
QS 5 : 26; Allah menjadikan tanah suci (Palestina) terlarang bagi Bani Israil dan mereka terkatung-katung selama 40 tahun di satu daerah yang namanya padang Tiih.
QS 4 -77-78; Orang munafik menolak berperang karena takut dibunuh oleh musuh. Dilarang memulai suatu peperangan, dan hanya boleh berperang bila diserang terlebih dahulu. Kematian pasti akan datang menemui kita, walaupun bersembunyi di manapun, di benteng yang tinggi dan kokoh tetap akan ditemui oleh kematian.
QS 2 : 247; Nabi Semaun mengatakan bahwa Allah telah mengangkat Thalut sebagi raja, namun ditolak oleh Bani Israil dengan alasan Thalut bukan keturunan raja dan tidak kaya. Padahal Allah telah memberikan Thalut ilmu yang luas dan fisik yang kuat. Jadi, pemimpin itu tidak harus kaya maupun adalah turunan raja. Allah memberikan kekuasaan kepada siapa saja yang Dia kehendaki.
QS 2 : 248; Nabi Semaun berkata bahwa tanda Allah memberikan kekuasan kepada Thalut adalah diberikannya Tabut (kotak Kitab Taurat). Tabut adalah kebanggaan Bani Israil. Tabut memberikan ketenangan.
QS 2 : 249; Bani Israil sudah menerima Thalut sebagai raja. Mereka kemudian berangkat ke Palestina. Di perjalanan mereka diuji dengan sungai. Cuaca lagi panas dan ada yang ingin minum air sungai. Thalut berucap: “Barang siapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku”. Artinya yang minum bukanlah golongan pengikut Thalut. Ada 3 kelompok:
1. Yang minum, mereka tidak lepas dahaganya walu minum yang banyak
2. Tang tidak minum, malah kuat dan merasa tidak lemas bdan.
3. Tang minum sedikit, merasa hilang hausnya walu hanya minum seteguk.
Setelah menyeverang, yang minum banyak menyatakan tidak kuat lagi untuk melawan Jalut dan tentaranya. Akhirnya yang maju untuk berperang Cuma sedikit, yaitu yang percaya/yakin akan bantuan Allah
QS 8 : 15; Kalau bertemu orang kafir (bukan memerangi/aktif menyerang) tidak boleh mundur.
QS 8 : 45 - 46; Kalau ketemu musuh (bukan memerangi/aktif) maka sebutlah nama Allah (berzikir dan berdoa). Harus selalu kompak, tidak boleh berselisih supaya tidak menjadi gentar dan ragu, dan harus tetap semangat
Catatan: Thalut = Raja Bani Israil, Jalut = Raja yang menguasai Palestina = Goliath. Dawud = Nabi yang memimpin pasukan Thalut = Daud. Setelah Thalut meninggal, Dawud menjadi Raja.
QS 2 : 250; Thalut dan tentaranya berdoa memohonkan kesabaran, dan dikokohkan tekad mereka ketika harus melawan Jalut dan tentaranya.
QS 2 : 251; Thalut dan tentaranya memenangi peperangan, di mana Dawud berhasil membunuh Jalut. Kalau pemimpin mati, maka peperangan otomatis berhenti, sehingga tidak ada perumpahan darah lebih lanjut. Kemudian setelah Thalut wafat, Allah mengangkat Dawud menjadi Raja sekaligus sebagai Nabi.
Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Kisah Nabi Musa, Thalut, Jalut dan Dawud
“Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: “Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah”. Nabi mereka menjawab: “Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang”. Mereka menjawab: “Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal kami sesungguhnya telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami” 155). Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang zalim.” QS (2) Al Baqarah : 246
155) Maksudnya: mereka diusir dan anak-anak mereka ditawan
-----------------------------------------------------------------------------------
“[21] Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang ditentukan Allah Bagimu 409), dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.
[22] Mereka berkata: “Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya”
[23] Berkatalah dua orang di antara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: “Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”
[24] Mereka berkata: “Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan measukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti saja di sini”
[25] Berkata Musa: “Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku diriku sediri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu” QS (5) Al Maa’idah : 21-25
409) Maksudnya: tanah Palestina itu ditentukan Allah bagi kaum Yahudi selama mereka iman dan taat kepada Allah
-----------------------------------------------------------------------------------
Allah berfirman: “(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu” QS (5) Al Maa’idah : 26
--------------------------------------------------------------------------------------------
“[77] Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka 317): “Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!” Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?” Katakanlah: “Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertaqwa dan kamu tidak akan di aniaya sedikitpun 318)
[78] Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan 319), mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa suatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad). Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan 320) sedikitpun” QS (4) An Nisaa’ : 77-78
317) Orang-orang yang menampakkan dirinya beriman dan minta ijin berperang sebelum ada perintah berperang
318) Artinya: pahala turut berperang tidak akan dikurangi sedikitpun
319) Kemenangan dalam peperangan atau rejeki
320) Pelajaran dan nasihat-nasihat yang diberikan
-----------------------------------------------------------------------------------
“Nabi mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu.” Mereka menjawab: “Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang banyak?” (Nabi mereka) berkata: “Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahi-nya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.” Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.” QS (2) Al Baqarah : 247
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan 156) dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa oleh Malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.” QS (2) Al Baqarah : 248
156) Tabut ialah peti tempat menyimpan Taurat yang membawa ketenangan bagi mereka.
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: “Sesungguhnya Allah akan mengujimu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barang siapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku”. Kemudian mereka meminumnya, kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: “Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya.” Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata: “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” QS (2) Al Baqarah : 249
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Tatkala mereka nampak oleh Jalut dan tentaranya, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: “Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.” QS (2) Al Baqarah : 250
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan ijin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daufd) pemerintahann dan hikmah 157), (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian manusia dengan sebahagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam” QS (2) Al Baqarah : 251
157) Yang dimaksud di sini ialah kenabian dan kitab Zabur
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur)” QS (8) Al Anfaal : 15
--------------------------------------------------------------------------------------------
“[45] Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutkah (nama) Allah sebanyak-banyaknya 620) agar kamu beruntung.
[46] Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yan sabar.” QS (8) Al Anfaal : 45-46
620) Maksudnya ialah: memperbanyak zikir dan doa.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Rabu, 22 November 2017
0 Response to "KISAH NABI MUSA, THALUT, JALUT DAN DAWUD"
Post a Comment