Keutamaan Surat Yasin 45-47: Siksa Kubur! Batalkan Dengan Infakkanlah Rezekimu
Keutamaan Surat Yasin sangat berbagai keuntungannya bagi kehidupan manusia. Surat Yasin ini sering dibaca ketika aktivitas tahlilan dan yasisan orang meninggal yang biasanya dilaksanakan selama 7 hari dan surat yasin ini juga sering di baca setiap malam jum'at yaitu membaca tahlilan dan yasin bersama (semacam 1 RW) untuk di tujukan kepada arwah leluhur yang meninggal supaya dilapangkan di alam kubur (acara tahlilan biasanya warga nahdhalatul ulama - NU).
Surat Yasin merupakan salah satu surat yang ada di dalam Al-Qur'an. Surat Yasin diwahyukan dari Allah kepada Nabi Muhammad Saw yang diturunkan di Mekah. seakan-akan yang kita sama-sama tahu bahwa surat-surat yang ada di dalam Al-Qur'an dibedakan menjadi dua. adalah, surat Madaniyah dan Makkiyah.
Banyak hal yang terjadi di lingkungan masyarakat dan ini merupakan suatu budaya bahwa yasinan atau tahlilan harus dilaksanakan ketika orang meninggal atau acara malam jumatan di masyarakat atau warga. Melihat arti tujuan yang di baca oleh seorang imam yasinan atau tahlilaln ini supaya seorang meninggal beliaumpuni dosa-dosanya dan dilapangkan alam kuburnya. Serta sering surat yasin ini di bacakan ketika orang menghadapi sekaratul ajal atau orang yang tengah merenggang jawa, supaya dikala terakhir hidupnya tidak melewati penuh siksaan.
Sebuah hadist, dari Maq'bal bin Yasar berbunyi: "Surat Yaasin ialah jantung Al-Qur'an. Siapa saja yang membacanya semata-mata karena Allah Swt, dan berharap kebahagiaan darul baka maka ia akan diampuni. Maka bacakanlah Yaasin di samping saudaramu yang sedang sekarat".
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّقُوا مَا بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ 45
Artinya :
Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Takutlah kamu akan siksa yang di hadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu menerima rahmat, "(niscaya mereka berpaling).
Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari gejala kekuasaan dewa mereka,
melainkan mereka selalu berpaling darinya.
Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Nafkahkanlah sebagian dari rezeki yang diberikan Allah kepadamu, "maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman, "Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang kalau Allah menghendaki tentulah dia akan memberinya makan, tiadalah kau melainkan dalam kesesatan yang aktual.” Ayat 45-47
Allah Ta'ala telah memperingatkan dan menceritakan wacana keterlanjuran orang-orang yang lalai dalam kesesatan mereka dan tiada kepedulian mereka terhadap dosa-dosa yang telah mereka kerjakan dan terhadap periode depan yang ada di hadapan mereka (hari akhir zaman) sampai akhir hidup menjemput mereka (dalam keadaan lalai dalam kesesatan). Arti ittaqu, berhati-hatilah atau takutlah dirikalian bergotong-royong ayat ini menandakan supaya berhati-hatilah (laksankan sholat dan tabah) menjalani kehidupan ini
supaya dijauhkan dari siksa-siksa yang sangat berat di kehidupan ini dan siksa-siksa akan tiba (setelah kematian).
Melihat arti ayat di atas ini, memperlihatkan begitu pedulinya Allah Ta'ala kepada hamba-Nyam supaya hamba ini bermanfaat bagi dunia dan agamanya. Itinya ayat ini diperintahkan untuk mengeluarkan sebagian rezeki yang telah Allah Ta'ala anugerahkan dengan Cara Infakkanlah sebagian dari hartamu supaya dijauhkan dari siksa-siksa dihapapanmu di kehidupan ini dan siksa-siksa yang akan tiba.
Namun bagi orang-orang lalai masih berargumen dengan kehendak Allah Ta'ala, "Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang kalau Allah menghendaki tentulah dia akan memberinya makan". Maksudnya, biarkan saja yang miskin tetap miskin. bila Allah Ta'ala kehendaki kaya, pasti merekan akan kaya. intinya melihat perkataan orang lalai ini sejatinya oarng yang pelit dan enggan membantu orang fakir dan miskin.
Disebutkan dalam ayat, "tiadalah kau melainkan dalam kesesatan yang konkret", maka akan tersiksalah oarng-orang yang tidak pernah bersedekah sekecil apapun dan juga kita di perintahkan
berseru atau menasehati kepada sesama untuk berusaha bederma sesuai dengan kemampuannya. pada dasarnya dengan cara berinfaq adalah hal sebagian keutamaan dan bermanfaat, supaya di jauhkan dari siksa-siksa di kehidupan ini dan siksa-siksa yang akan tiba.
Demikian artikel atau tulisan ini di buat, semoga bermanfaat bagi kita semua. Dan tentunya pendapat ini perlu diteliti lagi merujuk pada Al-Qur'an. Hanya Allah Ta'ala lah yang maha mengetahui. Amin Ya robbil alamin.
Surat Yasin merupakan salah satu surat yang ada di dalam Al-Qur'an. Surat Yasin diwahyukan dari Allah kepada Nabi Muhammad Saw yang diturunkan di Mekah. seakan-akan yang kita sama-sama tahu bahwa surat-surat yang ada di dalam Al-Qur'an dibedakan menjadi dua. adalah, surat Madaniyah dan Makkiyah.
Inti Surat Yasin Ayat 45-47 Dengan Siksa Kubur
Banyak hal yang terjadi di lingkungan masyarakat dan ini merupakan suatu budaya bahwa yasinan atau tahlilan harus dilaksanakan ketika orang meninggal atau acara malam jumatan di masyarakat atau warga. Melihat arti tujuan yang di baca oleh seorang imam yasinan atau tahlilaln ini supaya seorang meninggal beliaumpuni dosa-dosanya dan dilapangkan alam kuburnya. Serta sering surat yasin ini di bacakan ketika orang menghadapi sekaratul ajal atau orang yang tengah merenggang jawa, supaya dikala terakhir hidupnya tidak melewati penuh siksaan.
Sebuah hadist, dari Maq'bal bin Yasar berbunyi: "Surat Yaasin ialah jantung Al-Qur'an. Siapa saja yang membacanya semata-mata karena Allah Swt, dan berharap kebahagiaan darul baka maka ia akan diampuni. Maka bacakanlah Yaasin di samping saudaramu yang sedang sekarat".
Mari kita baca atau cerna surat yasin 45-47 ini!
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّقُوا مَا بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ 45
وَمَا تَأْتِيهِمْ مِنْ آيَةٍ مِنْ آيَاتِ رَبِّهِمْ إِلا كَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ 46
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنُطْعِمُ مَنْ لَوْ يَشَاءُ اللَّهُ أَطْعَمَهُ إِنْ أَنْتُمْ إِلا فِي ضَلالٍ مُبِينٍ 47
Artinya :
Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Takutlah kamu akan siksa yang di hadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu menerima rahmat, "(niscaya mereka berpaling).
Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari gejala kekuasaan dewa mereka,
melainkan mereka selalu berpaling darinya.
Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Nafkahkanlah sebagian dari rezeki yang diberikan Allah kepadamu, "maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman, "Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang kalau Allah menghendaki tentulah dia akan memberinya makan, tiadalah kau melainkan dalam kesesatan yang aktual.” Ayat 45-47
Allah Ta'ala telah memperingatkan dan menceritakan wacana keterlanjuran orang-orang yang lalai dalam kesesatan mereka dan tiada kepedulian mereka terhadap dosa-dosa yang telah mereka kerjakan dan terhadap periode depan yang ada di hadapan mereka (hari akhir zaman) sampai akhir hidup menjemput mereka (dalam keadaan lalai dalam kesesatan). Arti ittaqu, berhati-hatilah atau takutlah dirikalian bergotong-royong ayat ini menandakan supaya berhati-hatilah (laksankan sholat dan tabah) menjalani kehidupan ini
supaya dijauhkan dari siksa-siksa yang sangat berat di kehidupan ini dan siksa-siksa akan tiba (setelah kematian).
Melihat arti ayat di atas ini, memperlihatkan begitu pedulinya Allah Ta'ala kepada hamba-Nyam supaya hamba ini bermanfaat bagi dunia dan agamanya. Itinya ayat ini diperintahkan untuk mengeluarkan sebagian rezeki yang telah Allah Ta'ala anugerahkan dengan Cara Infakkanlah sebagian dari hartamu supaya dijauhkan dari siksa-siksa dihapapanmu di kehidupan ini dan siksa-siksa yang akan tiba.
Namun bagi orang-orang lalai masih berargumen dengan kehendak Allah Ta'ala, "Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang kalau Allah menghendaki tentulah dia akan memberinya makan". Maksudnya, biarkan saja yang miskin tetap miskin. bila Allah Ta'ala kehendaki kaya, pasti merekan akan kaya. intinya melihat perkataan orang lalai ini sejatinya oarng yang pelit dan enggan membantu orang fakir dan miskin.
Disebutkan dalam ayat, "tiadalah kau melainkan dalam kesesatan yang konkret", maka akan tersiksalah oarng-orang yang tidak pernah bersedekah sekecil apapun dan juga kita di perintahkan
berseru atau menasehati kepada sesama untuk berusaha bederma sesuai dengan kemampuannya. pada dasarnya dengan cara berinfaq adalah hal sebagian keutamaan dan bermanfaat, supaya di jauhkan dari siksa-siksa di kehidupan ini dan siksa-siksa yang akan tiba.
Demikian artikel atau tulisan ini di buat, semoga bermanfaat bagi kita semua. Dan tentunya pendapat ini perlu diteliti lagi merujuk pada Al-Qur'an. Hanya Allah Ta'ala lah yang maha mengetahui. Amin Ya robbil alamin.
0 Response to "Keutamaan Surat Yasin 45-47: Siksa Kubur! Batalkan Dengan Infakkanlah Rezekimu"
Post a Comment