Mengapa Masjid Diduga terpapar Paham Radikal?Atau Penghuninya Radikal
Masjid atau mesjid adalah rumah tempat ibadah umat Muslim. Masjid berarti tempat beribadah. Akar kata dari masjid yaitu sajada dimana sajada berarti sujud atau tunduk. Kata masjid sendiri berakar dari bahasa Aram. Kata masgid (m-s-g-d) ditemukan dalam sebuah inskripsi dari kala ke 5 Sebelum Masehi. Kata masgid (m-s-g-d) ini berarti "tiang suci" atau "tempat sembahan".
Melihat hakekat arti masjid itu sendiri ialah daerah sembahan atau daerah ibadah, namun baru-baru ini di media umum, ada 41 masjid diduga terpapar paham radikal. Jauh sebelum islam bermetamorfosis agama besar pada zaman Nabi Muhammad SAW, telah di bangun masjid pertama dalam sejarah di dunia yaitu Masjidil haram pada zaman Nabi Ibrahim alaihi salam (As). Namun masjid pada masa itu tidak seolah-olah bangkitan kini yang lengkap dengan menara dan berdirian megah lengkap dengan tiang-tiang besar. Masjid pada waktu itu hanya berupa kawasan lapang dengan batas-batas tertentu yang digunakan untuk beribadah dan bermunajat kepada Allah.
Masjid di gunakan untuk beribadah dan bermunajat kepada Allah!
Mengapa Masjid berpaham radikal? Sebuah tubuh P3M (Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat) menyebutkan ada 41 masjid lembaga pemerintah yang tersebar di Jakarta terindikasi terpapar paham radikal. Temuan ini menurut survei yang dilakukan terhadap 100 masjid pemerintahan di Jakarta. Dan temuan ini menurut survei yang dilakukan setiap hari Jumat dari tanggal 29 September hingga 21 Oktober 2017. Data yang diperoleh melalui materi khotbah Salat Jumat yang diambil melalui rekaman audio maupun video.
Melihat survai yang dilakukan oleh forum ini, P3M, yang di Jadikan tolak ukurnya ialah Khotbah sholat Jumat maka bukan masjidnya yang dijadikan paham radikal, yaitu penghuninya seperti para ustad-ustad yang berpaham radikal yang menyampaikan ujaran-ujaran kebenciaan, pesan provokasi atau perkataan-perkataan menbid'ahkan sesuatu kelompok yang lain. Bukankah seperti arti dibangunkan masjid pertama kali dalam islam ialah sebagai kawasan ibadah untuk bermunajad kepada Allah Ta'ala. Bukankah masjid merupakan Simbol penuh keramah tamahan, kesegaran, dan toleran.
Sampai detik ini, Utusan Khusus Presiden untuk obrolan dan kolaborasi Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin mewaspadai hasil survei itu. Justru survei tersebut hanya akan mengakibatkan kecemasan dan memecah kerukunan di kalangan umat Islam. dia mengatakan, "Jangan melempar info secara lisan lantaran bisa menimbulkan keresahan masyarakat". Jadi ia, Din Syamsuddin, berpesan kepada masyarakat tidak cepat mempercayai penilaian yang dapat menyebabkan perpecahan bangsa. alasannya, penelitian tersebut mampu dilakukan dengan paradigma yang salah terhadap pemahaman radikalisme.
Kesimpulan
Bagi umat muslim se-indonesia ayo Jaga Keutuhan NKRI, jangan simpel terpercaya dengan evaluasi-penilaian suatu agama yang akan menyebabkan perpecahan bangsa dan kalaupun kita sebagai umat muslim beribadah di masjid atau musholla, berusahalah membuat suasana sejuk, toleran dan keramah tamahan dengan siapapun golongan, suku dan iman. Utuhlah Bangsaku.
Sumber:
- https://www.republika.co.id/berita/din-syamsuddin-minta-umat-jangan-percaya-masjid-radikal
- https://www.cnnindonesia.com/41-masjid-lembaga-pemerintah-diduga-terpapar-paham-radikal?
0 Response to "Mengapa Masjid Diduga terpapar Paham Radikal?Atau Penghuninya Radikal"
Post a Comment