Kemungkaran Di Sekitar Kita (Bag. 1)
بسم الله الرحمن الرحيم
Kemungkaran di Sekitar Kita (Bag. 1)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam agar terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya sampai hari Kiamat, amma ba’du:
Sebagian kita meremehkan duduk perkara maksiat. Padahal maksiat merupakan lantaran seseorang dimasukkan ke dalam neraka. Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman,
وَمَن يَعْصِ اللّهَ وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ نَارًا
"Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, pasti Allah memasukkannya ke dalam api neraka." (QS. An Nisaa': 14)
Tidakkah kita mengetahui, bahwa api neraka itu diberi kekuatan 69 kali api di dunia? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
«نَارُكُمْ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ» ، قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ كَانَتْ لَكَافِيَةً قَالَ: «فُضِّلَتْ عَلَيْهِنَّ بِتِسْعَةٍ وَسِتِّينَ جُزْءًا كُلُّهُنَّ مِثْلُ حَرِّهَا»
"Api kalian yaitu satu dari tujuh puluh bab api neraka Jahannam." Lalu ada yang bertanya, "Wahai Rasulullah, satu bab saja sudah cukup." Beliau bersabda, "Neraka dilebihkan dengan 69 bagian, dan masing-masing bab sama panasnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Bahan bakar api neraka yaitu insan dan batu, dan para penjaganya yaitu para malaikat yang agresif dan keras. Siapkah kita tahan terhadap siksaan itu? Oleh lantaran itu, hendaklah kita berhenti dari berbuat maksiat.
Berikut ini, penulis akan menyebutkan beberapa maksiat yang diremehkan oleh sebagian kita –mungkin juga diri kita-, agar Allah Azza wa Jalla mengakibatkan penulisan risalah ini tulus karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma Aamiin.
1. Syirk kepada Allah
Syirk yaitu dosa atau maksiat yang paling besar secara mutlak dan sebagai dosa yang membinasakan di dunia dan akhirat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
« اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ » . قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَمَا هُنَّ ؟ قَالَ :« الشِّرْكُ بِاللَّهِ ، وَالسِّحْرُ ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِى حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ ، وَأَكْلُ الرِّبَا ، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ ، وَالتَّوَلِّى يَوْمَ الزَّحْفِ ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلاَتِ » .
"Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan!" Para sobat bertanya, "Wahai Rasulullah, apa saja itu?" Beliau menjawab, "Syirk kepada Allah, melaksanakan sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah untuk dibunuh kecuali dengan alasan yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri dari peperangan dan menuduh berzina perempuan yang suci mukminah yang tidak tahu-menahu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Di antara teladan syirk[i] adalah: (1) Berdoa kepada selain Allah, menyerupai kepada wali, jin, kuburan, nabi, benda keramat, dll. (2) Beribadah dan sujud kepada kuburan, (3) Thawaf mengelilingi kuburan, (4) Berkurban atau menyembelih kepada selain Allah, (5) Menganggap bahwa di samping Allah Subhaanahu wa Ta'ala ada pula yang ikut serta mengatur alam semesta, (6) Meyakini adanya benda-benda keramat, dan bahwa benda-benda itu sanggup menunjukkan manfaat dan menghindarkan bahaya, (7) Menghalalkan apa yang Allah haramkan dan mengharamkan apa yang Allah halalkan lantaran mengikuti pimpinan, (8) Meyakini zodiak, (9) Melakukan praktek sihir, perdukunan, dan ramalan, (10) Berbuat riya (mencari kebanggaan insan atas ibadahnya), (11) Thiyarah (merasa sial dengan sesuatu), termasuk pula merasa sial dengan terbangnya burung ke sebelah kiri, merasa sial dengan bulan dan hari tertentu, (12) Bersumpah dengan nama selain Allah, (13) Menyetarakan sesuatu dengan Allah Subhaanahu wa Ta'ala, (14) Menisbatkan turunnya hujan kepada bintang, (15) Mencari berkah pada benda-benda yang dikeramatkan, menyerupai keras dan sebagainya, (16) Memakai jimat, (17) Menamakan anak dengan nama-nama yang menghambakan kepada selain Allah Subhaanahu wa Ta'ala, menyerupai Abdul Husain (hamba Husain), dsb.
2. Meninggalkan shalat
Shalat yaitu tiang agama Islam, rukun Islam yang kedua, ibadah yang paling utama, dan sebagai batas pemisah antara seseorang dengan kekufuran atau kesyirkkan. Orang yang meninggalkannya diancam masuk neraka. Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman,
{مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ--قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ
"Apakah yang memasukkan kau ke dalam Saqar (neraka)?"--Mereka menjawab, "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat," (QS. Al Muddatstsir: 42-43)
3. Durhaka kepada kedua orang tua
Dalam Sunan Nasa'i disebutkan, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
«لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنَّانٌ، وَلَا عَاقٌّ، وَلَا مُدْمِنُ خَمْرٍ»
"Tidak masuk nirwana orang yang mengungkit-ungkit pemberian, orang yang durhaka kepada orang tua, dan pecandu minuman keras." (Dishahihkan oleh Al Albani)
4. Enggan melaksanakan shalat berjamaah.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمْ الْجَمَاعَاتِ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِنْ الْغَافِلِينَ
“Hendaknya orang-orang berhenti meninggalkan shalat berjamaah atau Allah akan mengunci mati hati mereka sehingga mereka menjadi orang-orang yang lalai.”(HR. Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Al AlBani)
5. Enggan membayar zakat
Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman,
وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلاَ يُنفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللّهِ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
"Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih," (QS. At Taubah: 34)
6. Tidak menjalankan puasa di bulan Ramadhan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Ketika saya sedang tidur, tiba-tiba ada dua orang yang menghampiriku dan memegang lenganku, lalu membawaku ke sebuah gunung yang sulit didaki. Keduanya berkata, "Naiklah" saya berkata, "Aku tidak sanggup mendaki." Keduanya berkata, "Kami akan memudahkannya untukmu." Maka saya pun naik. Ketika saya telah berada di tengah gunung tiba-tiba terdengar bunyi keras. Aku bertanya, "Suara apa ini?" Mereka menjawab, "Ini yaitu longlongan penghuni neraka." Lalu saya diajak berjalan, tiba-tiba saya bertemu dengan beberapa orang yang menggantungkan urat kakinya, sedangkan rahang mereka robek mengucurkan darah. Aku pun bertanya, "Siapakah mereka?" Keduanya menjawab, "Mereka yaitu orang-orang yang berbuka sebelum datang waktunya." (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam kedua shahihnya, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahihut Targhib no. 1005)
7. Tidak menunaikan ibadah haji padahal mampu
Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman,
وَلِلّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ الله غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
"Mengerjakan haji yaitu kewajiban insan terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka bahu-membahu Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (QS. Ali Imran: 97)
Sa'id bin Jubair rahimahullah berkata, "Tetangga saya yang kaya meninggal dunia, namun tidak berhaji, maka saya tidak menyalatkannya."
8. Membunuh orang lain
Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman, "Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka hasilnya yaitu Jahannam, ia kekal di dalamnya dan Allah marah kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya." (QS. An Nisaa': 93)
9. Bunuh diri
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَيْءٍ عُذِّبَ بِهِ وَمَنْ شَهِدَ عَلَى مُسْلِمٍ أَوْ قَالَ مُؤْمِنٍ بِكُفْرٍ فَهُوَ كَقَتْلِهِ وَمَنْ لَعَنَهُ فَهُوَ كَقَتْلِهِ وَمَنْ حَلَفَ عَلَى مِلَّةٍ غَيْرِ الْإِسْلَامِ كَاذِبًا فَهُوَ كَمَا حَلَفَ
“Barang siapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, maka ia akan diazab dengannya. Barang siapa yang menyampaikan kafir kepada seorang muslim atau mukmin, maka ia sama saja telah membunuhnya. Barang siapa yang melaknatnya, maka ia sama menyerupai membunuhnya, dan barang siapa yang bersumpah di atas agama selain Islam secara dusta, maka ia menyerupai yang ia sumpahkan.” (HR. Ahmad, Syu’aib Al Arnauth berkata, “Isnadnya shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim.”)
10. Memutuskan tali silaturrahim
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
«لاَ يَدْخُلُ الجَنَّةَ قَاطِعٌ»
"Tidak masuk nirwana orang yang memutuskan tali silaturrahim." (HR. Bukhari dan Muslim)
11. Berzina
Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman,
وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً
"Dan janganlah kau mendekati zina. Sesungguhnya zina itu yaitu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al Israa': 32)
12. Menuduh zina kepada perempuan yang baik-baik
Dalilnya sudah disebutkan.
13. Pacaran
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَخْلُوَنَّ أَحَدُكُمْ بِامْرَأَةٍ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ ثَالِثُهُمَا،
"Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kau berduaan dengan seorang wanita, lantaran setan yang ketiganya." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Hakim, dan dinyatakan shahih isnadnya oleh Pentahqiq Musnad Ahmad cet. Ar Risalah)
14. Bersentuhan dengan lawan jenis
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
«لَأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لَا تَحِلُّ لَهُ "
“Sungguh, ditusuknya kepala salah seorang di antara kau dengan jarum besi itu lebih baik baginya daripada ia menyentuh perempuan yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani, dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahihul Jami’ no. 5045)
15. Wanita membuka aurat.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
«صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا، قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ، رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ، لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ، وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا، وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا»
"Dua jenis penghuni neraka yang belum saya lihat, yaitu segolongan orang yang mempunyai cambuk menyerupai ekor sapi, dimana mereka gunakan cambuk itu memukul manusia, dan perempuan yang berpakaian namun telanjang, menciptakan orang lain menyimpang, dan berjalan dengan melenggokkan badan, kepala mereka menyerupai punuk unta Khurasan yang miring. Mereka tidak masuk nirwana dan tidak mencium wanginya, padahal wanginya sanggup tercium sejauh perjalanan sekian dan sekian." (HR. Muslim)
Bersambung…
Wallahu a'lam wa shallallahu 'alaa Nabiyyinaa Muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa
Maraji': Muharramat Istahaana bihan naas (M. bin Shalih Al Munajjid), Al Kabaa'ir (Adz Dzahabi), Mausu'ah Haditsiyyah Mushaghgharah (Markaz Nurul Islam), Maktabatusy Syamilah versi 3.45 dan 3.35, Subulussalam (Imam Ash Shan'ani) dll.
0 Response to "Kemungkaran Di Sekitar Kita (Bag. 1)"
Post a Comment