-->

Berbaik Sangka Simpati dan Toleran

Husnuzzan atau berbaik sangka, baik kepada sesama manusia, terutama kepada Allah Swt. yang telah menciptakan kita. Misalnya jika kita mendapat ujian hidup, kita harus berprasangka baik terhadap Allah Swt.. Prasangka (negatif) itu dosa; contohnya mencari-cari kesalahan orang lain dan bergunjing karena bergunjing diibaratkan seakan-akan kita memakan daging saudaranya yang sudah mati.

Simpati yaitu ikut merasakan orang lain sehingga sanggup merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita orang lain.  Sedangkan toleransi ialah sikap saling menghormati dan saling bekerja sama di antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda baik secara etnis, bahasa,
budaya, maupun agama. Hidup rukun berarti hidup damai dan sepakat terhadap eksistensi.

A. Berbaik Sangka
Berbaik sangka yaitu menduga yang baik terhadap sesuatu. Seorang siswa harus selalu berbaik sangka atau berpikir positif terhadap orang tua, guru atau sahabat. Berpikir positif ialah perilaku terpuji. Lawan kata berbaik sangka adalah berburuk sangka atau prasangka. Allah Swt. di dalam Q.S. al-Hujurat/49:12 berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
(yaa ayyuhaa alladziina aamanuu ijtanibuu katsiiran mina alzhzhanni inna ba'dha alzhzhanni itsmun walaa tajassasuu walaa yaghtab ba'dhukum ba'dhan ayuhibbu ahadukum an ya/kula lahma akhiihi maytan fakarihtumuuhu waittaquu allaaha inna allaaha tawwaabun rahiimun)

Artinya:
”Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak prasangka, bekerjsama sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kau mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kau yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kau yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, bekerjsama Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."

Ayat tersebut di atas didukung pula oleh hadis Rasulullah saw. berikut ini.

إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ...
”. . . Hati-hati kalian dari prasangka buruk karena §an/prasangka jelek itu adalah sedusta-dusta
ucapan. Dan janganlah kalian memata-matai.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim)

Kita seharusnya tidak menjelek-jelekkan teman kita yang ada di sekolah atau di lingkungan rumah. Pikiran kita hendaknya tidak dipenuhi oleh pikiran-pikiran yang negatif. Sebaliknya, kita berpikir positif, jernih dan mendoakan kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain.

Contoh Berbaik Sangka
Cermati contoh-contoh sikap berbaik sangka berikut ini.
  1. Tanpa curiga, Ahmad meminjamkan uang jajannya kepada Karim untuk membeli buku.
  2. Kamila mendapat peraturan orang bau tanahnya untuk bangkit pagi semoga mampu salat subuh berjamaah dan membersihkan tempat tidur sendiri.
  3. Husein menerima peraturan orang rentanya untuk mengaji pada sore hari, walaupun mengurangi waktu bermainnya.
  4. Karlina menerima aturan orang rentanya untuk mengikuti les privat mengaji di rumah, walaupun dia tidak keluar rumah setelah pulang sekolah.
  5. Herman memahami sahabatnya Zakaria yang tidak ikut piknik ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) lantaran ternyata Zakaria harus mengikuti ujian renang.

Buruk sangka merupakan kebalikan dari berbaik sangka. Buruk sangka/suudzon adalah sikap seseorang yang berprasangka buruk terhadap orang lain, suatu tragedi, suatu perkara ataupun suatu keadaan. Berikut ini beberapa contoh sikap berburuk sangka.
  1. Mencurigai sahabat mencontek saat mereka memperoleh nilai lebih baik.
  2. Tidak percaya dengan kemampuan diri sendiri.
  3. Menuduh lawan melakukan kecurangan saat kalah dalam suatu pertandingan olah raga.
  4. Menganggap orang renta tidak adil ketika adik dibelikan tas baru.
  5. Mengatakan Sok Alim ketika melihat sahabat rajin shalat di Masjid.

B. Simpati
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata simpati berarti: rasa kasih, rasa sepakat (kepada), dan rasa suka. Secara umum, kata simpati mampu diartikan sebagai perasaan kebersamaan secara sosial hingga seseorang mampu mencicipi perasaan orang lain, (biasanya suatu perasan murung) dalam dirinya sendiri. Contohnya saat kita mengetahui orang lain mendapat petaka, seakan-akan orang bau tanahnya meninggal dunia, kita dapat mencicipi kesedihan yang sama.

Contoh Simpati
Cermati teladan-contoh simpati berikut ini.
  1. Mendengarkan curahan hati teman sampai simpulan.
  2. Memposisikan diri kita dalam posisi orang lain yang kesusahan atau besar hati.
  3. Jangan menyuruh orang lain melakukan sesuatu yang kita sendiri malas atau tidak melaksanakannya.
  4. Beri aksi faktual dengan menanyakan apa yang mampu kita lakukan untuk membantu. Jika tidak bisa menyampaikan apa yang diminta, cari alternatif lain atau menanyakan apakah ada orang lain yang juga bisa ikut membantu.
  5. Membantu teman memecahkan perkara dalam pembelajaran. Misalkan teman sebangku kesulitan memahami pelajaran matematika.

C. Bersikap Toleran
Toleransi ialah sikap saling menghormati dan saling bekerja sama di antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda, baik secara etnis, bahasa, budaya, politik, maupun agama.
Toleransi
Contoh Toleransi
Cermati pola-contoh sikap toleran berikut ini.
  1. Kita menghormati pendapat sahabat yang berbeda dengan pendapat kita.
  2. Kita tidak membuat kegaduhan di masjid dikala orang-orang sedang melaksanakan ibadah salat.
  3. Kita tidak memasang petasan yang memekakkan telinga karena mampu saja di sekitar kita ada bayi atau orang sakit.
  4. Kita tidak membuat keributan di kelas ketika guru sedang menjelaskan lantaran sahabat-teman lainnya butuh ketenangan untuk berguru.
  5. Kita tidak hidupkan radio, VCD atau televisi keras-keras sehingga mengganggu tetangga.
  6. Kita tidak main gitar atau bedug di saat para tetangga sedang istirahat.
  7. Kita tidak mengejek mitra yang berbeda suku dan agamanya.

D. Hidup Rukun
Kata rukun berarti baik dan damai; tidak bertengkar, hidup rukun artinya hidup damai dan tidak bertengkar. Hidup rukun sangat dianjurkan oleh agama karena manusia diciptakan oleh Allah Swt.
bersuku bangsa yang berbeda yang menimbulkan budayanya pun berbeda.

Kita diajarkan untuk saling rukun lantaran dalam pandangan Allah Swt., hanya orang bertaqwa
yang membedakan satu dengan yang lainnya. Seperti peringatan Allah Swt. di dalam Q.S. al-Hujurat/49:13 berikut ini:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

(yaa ayyuhaa alnnaasu innaa khalaqnaakum min dzakarin wauntsaa waja'alnaakum syu'uuban waqabaa-ila lita'aarafuu inna akramakum 'inda allaahi atqaakum inna allaaha 'aliimun khabiirun)

Artinya:
”Wahai manusia! Sungguh, Kami telah membuat kamu dari seorang pria dan seorang wanita, kemudian Kami jadikan kau berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kau saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kau di sisi Allah Swt. ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”

Allah Swt. menciptakan manusia berpasang-pasangan dan bersuku bangsa. Orang yang paling mulia di sisi Allah Swt. ialah orang yang paling bertaqwa. Kita hidup di dunia ini tidak sendiri dan selalu membutuhkan donasi dari orang lain.

Contoh Hidup Rukun
Cermati acuan-contoh perbuatan yang mengakibatkan hidup rukun berikut ini.
  1. Setiap akan berbicara atau melaksanakan kegiatan, harus diperhitungkan baik dan jeleknya.
  2. Menghargai orang lain; orang tua, orang yang lebih bau tanah, abang-adik, sahabat yang beragama lain, teman yang berasal dari kawasan lain.
  3. Berbicara yang baik, tidak dengan kata-kata yang bergairah, yang membuat orang lain murka atau sakit hati.
  4. Dalam bertindak, mengutamakan kepentingan orang banyak daripada kepentingan eksklusif. Atau, dalam bertindak, tidak egois yang selalu mementingkan diri sendiri.
  5. Saling membantu satu sama lain dalam proses belajar dan bersaing secara sehat di kelas.

0 Response to "Berbaik Sangka Simpati dan Toleran"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel