Lebih Dekat Kepada Allah dengan Mengamalkan Salat Sunnah
Salat sunnah ialah salat yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah saw. secara rutin, seakan-akan salat-salat rawatib, salat duhā, witir, dan sebagainya. Salat-salat sunnah yang beliaunjurkan untuk dilaksanakan secara berjama’ah ialah: salat Idul Fitri, salat Idul Adha (hari raya Haji/Qurban), salat Kusūfi Syamsi (gerhana matahari), salat khusūful Qomari (gerhana bulan), dan salat Istisqā (memohon hujan).
Salat sunnah munfarīd adalah salat yang dilaksanakan secara individu atau sendiri. Adapun salat sunnah yang dilaksanakan secara munfarīd yaitu salat rawatib, salat tahiyatul masjid dan salat istikharah. Sebagian salat sunnah boleh dilaksanakan secara berjama’ah atau boleh dilaksanakan secara munfarīd. Adapun macam-macamnya yaitu: salat tarawih, salat witir, salat «uha, salat tahajjud, dan salat tasbih.
A. Salat Sunnah Berjamaah
B. Salat-salat Sunnah Munfarīd
Salat sunnah munfarīd ialah Salat yang dilaksanakan secara individu atau sendiri. Adapun salat sunnah yang dilaksanakan secara munfarīd ialah sebagai berikut: Salat Rawātib, Salat Tahiyyatul Masjid, dan Salat Istikhārah
C. Salat Sunnah Berjamaah atau Munfarīd
Beberapa salat sunnah berikut ini boleh dilaksanakan secara berjama’ah atau secara munfarīd. Adapun Salat sunnah yang dimaksud adalah :
1. Salat Tarāwih
Salat tarāwih ialah salat sunnah yang dilaksanakan pada malam bulan Ramadan. Hukum melaksanakan salat tarāwih ialah sunnah mu’akkadah. Salat tarāwih dilaksanakan setelah Salat Isya’ hingga waktu fajar. Salat tarāwih dapat dilaksanakan delapan, dua puluh, atau tiga puluh
enam rakaat.
Ketika hendak melaksanakan salat tarawih diawali dengan niat. Niat salat harus dilakukan dengan nrimo di dalam hati. Jika diucapkan bunyi niatnya yaitu :
2. Salat Witir
Salat witir ialah salat yang dilaksanakan dengan bilangan ganjil (satu, tiga, lima, tujuh, sembilan, atau sebelas rakaat). Hukumnya melaksanakannya ialah sunnah mu’akkadah. Adapun waktu salat witir adalah sesudah salat Isya’ hingga menjelang fajar salat Subuh.
Ketika hendak melaksanakan salat witir, maka mulailah dengan niat. Niat salat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan bunyi niat untuk yang dua rakaat yaitu :
Artinya :
3. Salat Duha
Salat sunnah duhā atau yang sering disebut dengan salat awwābin duhā ialah salat sunnah yang dikerjakan pada waktu matahari sudah menaik sekitar satu tombak (sekitar pukul 07.00 atau matahari setinggi sekitar tujuh hasta) hingga menjelang salat Zuhur.
Kita dapat melaksanakan salat duhā sebanyak 2 rakaat dan paling banyak 12 rakaat. Tata cara pelaksanaannya tidaklah sulit, sama dengan cara melaksanakan salat pada umumnya. Jika diucapkan bunyi niatnya adalah :
“Saya berniat salat duhā dua rakaat lantaran Allah Ta’ala.”
4. Salat Tahajjud
Salat sunnah tahajjud adalah salat sunnah mu’akkadah yang dilaksanakan pada sebagian waktu di malam hari. Salat tahajjud yaitu belahan dari qiyāmullail (Salat malam) yang eksklusif diperintahkan oleh Allah Swt. melalui firmannya sebagai berikut:
Tata cara melaksanakan salat tahajjud tidak jauh berbeda dengan salat sunnah yang lain, yaitu :
Ketika hendak melaksanakan salat tahajjud beliauwali dengan niat yang ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan bunyi niatnya adalah :
5. Salat Tasbih
Salat sunnah tasbih yaitu salat sunnah yang dilaksanakan dengan memperbanyak membaca tasbih. Salat tasbih ini merupakan sunnah khusus dengan membaca tasbih sebanyak 300 kali di dalam salat. Secara lebih jelas, tata cara mengerjakan salat tasbih ini terdiri dari dua macam cara, yaitu :
Ketika hendak melaksanakan salat tasbih pada malam hari diawali dengan niat salat tasbih dua rakaat, kemudian dua rakaat lagi. Niat salat harus dilakukan dengan nrimo di dalam hati. Jika diucapkan bunyi niatnya yaitu :
Jika dikerjakan pada siang hari maka langsung empat rakaat. Niat salat harus dilakukan dengan lapang dada di dalam hati. Jika diucapkan maka bunyi niatnya yaitu :
Pada rakaat pertama urutan salat tasbih dan jumlah bacaan tasbihnya sebagai berikut :
Setelah itu berdiri untuk rakaat yang kedua yang bacaannya sama dengan rakaat yang pertama. Pada rakaat kedua, setelah membaca tasyahud, baik tasyahud awal maupun akibat, membaca tasbih 10 kali.
Dengan demikian apabila kita hitung jumlah bacaan tasbih tiap satu rakaat ialah 75 kali. Berarti jumlah keseluruhan bacaan tasbih dalam salat tasbih yaitu 75 x 4 rakaat = 300 kali bacaan tasbih.
D. Hikmah Salat Sunnah
Hikmah melaksanakan salat sunnah sebagai berikut:
Salat sunnah munfarīd adalah salat yang dilaksanakan secara individu atau sendiri. Adapun salat sunnah yang dilaksanakan secara munfarīd yaitu salat rawatib, salat tahiyatul masjid dan salat istikharah. Sebagian salat sunnah boleh dilaksanakan secara berjama’ah atau boleh dilaksanakan secara munfarīd. Adapun macam-macamnya yaitu: salat tarawih, salat witir, salat «uha, salat tahajjud, dan salat tasbih.
A. Salat Sunnah Berjamaah
No. | Keterangan |
---|---|
1. | Salat Idul Fitri Salat Idul Fitri adalah salat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri pada setiap tanggal 1 Syawal setelah melaksanakan puasa Ramadan satu bulan lamanya. Hukum melaksanakan salat sunnah ini adalah sunnah mu’akkad (sangat ianjurkan). Waktu untuk melaksanakan salat Idul Fitri itu adalah setelah terbit matahari hingga tergelincirnya matahari pada tanggal 1 Syawal tersebut. Tata cara Salat Idul Fitri sebagai berikut :
أُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) لِلهِ تَعَــــالَى
Artinya : “Saya berniat salat sunnah Idul Fitri dua rakaat karena Allah ta’ala.”
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Artinya : “Maha suci Allah, dan segala puji bagi Allah, tida Tuhan melainkan Allah, Allah Mahabesar.”
|
2. | Salat Idul Adha Salat Idul Adha yaitu salat yang dilaksanakan pada hari raya Qurban atau hari raya Idul Adha. Salat ini dilaksanakan pada pagi hari tanggal 10 Zulhijjah bertepatan dengan pelaksanaan rangkaian ibadah haji di tanah suci. Bagi orang yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji, aturan melaksanakan salat Idul Adha adalah sunnah muakkad (sangat beliaunjurkan). Hampir semua ketentuan dan tata cara salat Idul Adha sama dengan salat Idul Fitri. Baik menyangkut waktu pelaksanaannya, hukumnya, dan tata caranya. Adapun perbedaannya hanya pada niatnya. Niat salat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan maka bunyi niatnya adalah :
أُصَلِّيْ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) للهِ تَعَــــــــالَى
Artinya : “Saya berniat salat sunnah idul adha dua rakaat lantaran Allah ta’ala.” |
3. | Salat Kusūf (Gerhana Matahari) Salat Sunnah kusūf (kusūfus syamsi) adalah salat sunnah yang dilaksanakan ketika terjadi gerhana matahari. Hukum melaksanakan salat ini adalah sunnah muakkad. Waktu pelaksanaan salat kusūf yaitu mulai terjadinya gerhana matahari hingga matahari kembali tampak utuh seperti semula. Tata cara pelaksanaan salat gerhana matahari secara rinci sebagai berikut :
أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمسِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya :“Saya berniat salat gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta’ala”.
|
4. | Salat Kusūf (Gerhana Bulan) Salat sunnah khusuf (khusūful qamari) ialah salat sunnah yang dilaksanakan ketika terjadi peristiwa gerhana bulan. Hukum melaksanakan salat ini ialah sunnah muakkad. Sedangkan waktu salat gerhana bulan mulai terjadinya gerhana bulan hingga bulan tampak utuh kembali. Adapun tata cara peksanaannya hampir sama dengan pelaksanaan salat gerhana matahari; yang membedakan adalah bunyi niatnya. Niat salat harus dilakukan dengan nrimo di dalam hati. Jika diucapkan maka bunyi niatnya yaitu :
أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya :“Saya berniat salat gerhana bulan dua rakaat karena Allah ta’ala”. |
5. | Salat Istisqa (Memohon Hujan) Salat sunnah istisqā adalah salat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan untuk memohon diturunkan hujan. Pada dikala terjadi kemarau yang berkepanjangan sehingga sulit mendapatkan air. Sebelum dilaksanakannya salat istisqā diharapkan untuk berpuasa selama empat hari berturut-turut. Selanjutnya bertaubat kepada Allah Swt. dari segala kesalahan dan dosa, serta menghentikan segala bentuk perbuatan maksiat, serakah, dan merusak lingkungan.Adapun tata cara melaksanakan Salat istisqā sebagai berikut:.
اُ صَلِّيْ سُنّةَ الْاِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya :Saya berniat Sholat sunnah istisqo’ dua rakaat (sebagai imam/ma’mum) karena Allah Ta’alaa
|
B. Salat-salat Sunnah Munfarīd
Salat sunnah munfarīd ialah Salat yang dilaksanakan secara individu atau sendiri. Adapun salat sunnah yang dilaksanakan secara munfarīd ialah sebagai berikut: Salat Rawātib, Salat Tahiyyatul Masjid, dan Salat Istikhārah
No. | Keterangan |
---|---|
1. | Salat Rawātib Salat sunnah rawātib yaitu salat yang dilaksanakan menyertai atau mengiringi salat far«u, baik sebelum maupun setelahnya. Ditinjau dari segi aturannya, salat rawatib ini terbagi menjadi dua macam, yaitu: Salat rawātib mu`akkadah dan salat rawātib gairu mu`akkad.
Jika ditinjau dari segi pelaksanaannya, salat rawātib ini terbagi menjadi dua yaitu :
Tata cara melaksanakan salat sunnah rawātib sebagai berikut:
Contoh tata cara melaksanakan salat rawātib qabliyyah Zuhur :
اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَ
Artinya :“Saya berniat salat qabliyyah Zuhur dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
|
2. | Salat Tahiyyatul Masjid Salat tahiyyatul masjid adalah salat sunnah yang dilaksanakan untuk menghormati masjid. Salat sunnah ini merupakan rangkaian budbahasa memasuki masjid. Pada ketika kita hendak masuk ke masjid, disunnahkan untuk mendahulukan kaki kanan seraya berdoa :
اَللَّهُمّ اغْفِرْلِي ذُنُوْبِي،َ وَافْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Artinya :“Ya Allah ampunilah dosa-dosaku, dan bukakanlah pintu rahmat-Mu untukku”.Jika kita sudah masuk ke dalam masjid, hendaklah sebelum duduk kita mengerjakan salat sunnah dua rakaat. Adapun tata caranya sebagai berikut :
اُصَلِّى سُنَّةً تَحِيَّةُ الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَ
Artinya :“Saya berniat salat sunnah tahiyyatul masjid dua rakaat lantaran Allah ta’ala.”
|
3. | Salat Istikhārah Salat istikhārah yaitu salat dengan maksud untuk memohon petunjuk Allah Swt. dalam menentukan pilihan terbaik di antara dua pilihan atau lebih. Salat istikharah tertuju pada suatu keinginan atau keinginan yang sudah nampak adanya, tetapi masih ragu-ragu dalam memilih pilihannya. Sedangkan salat hajat tertuju pada sebuah keinginan yang belum kelihatan akhir dan tujuannya. Waktu yang terbaik dalam melaksanakan salat istikhārah ini adalah saat mulai pertengahan malam yang akibat, sebagaimana waktu salat tahajjud. Salat istikhārah aturannya yaitu sunnah mu`akkadah bagi orang yang sedang membutuhkan untuk menentukan pilihan. Tata cara melaksanakan salat istikhārah sebagai berikut :
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya :“ Saya berniat salat sunnah istikhārah dua rakaat lantaran Allah Ta’ala.”
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِك وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ خَيْرٌ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى فَاقْدُرْهُ لِى وَيَسِّرْهُ لِى ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى فَاصْرِفْهُ عَنِّى وَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِى الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِى
Artinya :“Ya Allah sebenarnya aku memohon kebaikan dalam urusanku dengan ilmu-Mu, dan aku memohon kepastian dengan kudrat- Mu. Aku memohon keutamaan-Mu Yang agung, Bahwasannya Engkau Maha Kuasa, sedangkan aku tidak berdaya. Engkau mengetahui segala yang mistik. Ya Allah, engkau mengetahui segala hajatku berupa......., kalau itu baik bagiku dalam agama dan kehidupanku serta dampaknya di dunia dan akhirat, maka jadikanlah ia untukku, berkatilah dalam meraihnya, serta simpelkan ia untukku. Engkaupun mengetahui jikalau urusan ini jelek bagiku, baik dalam urusan agamaku, kehidupanku dan dampaknya di dunia dan akibatat, maka jauhkanlah ia dariku dan jauhkanlah saya darinya, kemudian tetapkanlah kebaikan untukku di mana saja saya berada. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala perkara, kemudian Engkau meridainya.” |
C. Salat Sunnah Berjamaah atau Munfarīd
Beberapa salat sunnah berikut ini boleh dilaksanakan secara berjama’ah atau secara munfarīd. Adapun Salat sunnah yang dimaksud adalah :
1. Salat Tarāwih
Salat tarāwih ialah salat sunnah yang dilaksanakan pada malam bulan Ramadan. Hukum melaksanakan salat tarāwih ialah sunnah mu’akkadah. Salat tarāwih dilaksanakan setelah Salat Isya’ hingga waktu fajar. Salat tarāwih dapat dilaksanakan delapan, dua puluh, atau tiga puluh
enam rakaat.
Ketika hendak melaksanakan salat tarawih diawali dengan niat. Niat salat harus dilakukan dengan nrimo di dalam hati. Jika diucapkan bunyi niatnya yaitu :
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Artinya :“Saya berniat salat tarāwih dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”
2. Salat Witir
Salat witir ialah salat yang dilaksanakan dengan bilangan ganjil (satu, tiga, lima, tujuh, sembilan, atau sebelas rakaat). Hukumnya melaksanakannya ialah sunnah mu’akkadah. Adapun waktu salat witir adalah sesudah salat Isya’ hingga menjelang fajar salat Subuh.
Ketika hendak melaksanakan salat witir, maka mulailah dengan niat. Niat salat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan bunyi niat untuk yang dua rakaat yaitu :
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Artinya :“Saya berniat salat witir dua rakaat lantaran Allah Ta’ala.”
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Jika diucapkan bunyi niat untuk yang satu rakaat ialah :Artinya :
“Saya berniat salat satu rakaat witir lantaran Allah Ta’ala.”
3. Salat Duha
Salat sunnah duhā atau yang sering disebut dengan salat awwābin duhā ialah salat sunnah yang dikerjakan pada waktu matahari sudah menaik sekitar satu tombak (sekitar pukul 07.00 atau matahari setinggi sekitar tujuh hasta) hingga menjelang salat Zuhur.
Kita dapat melaksanakan salat duhā sebanyak 2 rakaat dan paling banyak 12 rakaat. Tata cara pelaksanaannya tidaklah sulit, sama dengan cara melaksanakan salat pada umumnya. Jika diucapkan bunyi niatnya adalah :
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya :“Saya berniat salat duhā dua rakaat lantaran Allah Ta’ala.”
4. Salat Tahajjud
Salat sunnah tahajjud adalah salat sunnah mu’akkadah yang dilaksanakan pada sebagian waktu di malam hari. Salat tahajjud yaitu belahan dari qiyāmullail (Salat malam) yang eksklusif diperintahkan oleh Allah Swt. melalui firmannya sebagai berikut:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا ﴿ ٧٩
Artinya:“Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajjud (sebagai suatu ibadah) suplemen bagimu: praktis-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke kawasan yang terpuji.”(QS. al-Isra’/17:79)
Tata cara melaksanakan salat tahajjud tidak jauh berbeda dengan salat sunnah yang lain, yaitu :
- Dilaksanakan pada waktu setelah salat Isya hingga dengan fajar sidiq (menjelang waktu Subuh) dan setelah tidur.
- Jumlah rakaatnya paling sedikit dua rakat dan paling banyak tidak dibatasi.
- Dilaksanakan sendirian (munfarīd) atau berjamaah.
- Lebih utama setiap dua rakaat salam. Apabila dilaksanakan empat rakaat jangan ada tasyahud awal.
- Dapat membentuk karakter/kepribadian orang saleh.
- Sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah Swt. untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di balasanat.
- Dapat mencegah diri dari perbuatan dosa.
- Dapat menghapuskan atau menghilangkan dari segala penyakit hati: iri, dendam, tamak, dan lain sebagainya.
- Mengobati diri dari penyakit jasmani.
Ketika hendak melaksanakan salat tahajjud beliauwali dengan niat yang ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan bunyi niatnya adalah :
اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Artinya :“Saya berniat salat tahajjud dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
5. Salat Tasbih
Salat sunnah tasbih yaitu salat sunnah yang dilaksanakan dengan memperbanyak membaca tasbih. Salat tasbih ini merupakan sunnah khusus dengan membaca tasbih sebanyak 300 kali di dalam salat. Secara lebih jelas, tata cara mengerjakan salat tasbih ini terdiri dari dua macam cara, yaitu :
- Jika dilaksanakan di malam hari, jumlah rakaatnya ada empat dengan dua kali salam.
- Jika dilaksanakan di siang hari, jumlah rakaatnya ada empat dan sekali salam.
Ketika hendak melaksanakan salat tasbih pada malam hari diawali dengan niat salat tasbih dua rakaat, kemudian dua rakaat lagi. Niat salat harus dilakukan dengan nrimo di dalam hati. Jika diucapkan bunyi niatnya yaitu :
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya :“Saya berniat salat tasbih dua rakaat lantaran Allah Ta’ala.”
Jika dikerjakan pada siang hari maka langsung empat rakaat. Niat salat harus dilakukan dengan lapang dada di dalam hati. Jika diucapkan maka bunyi niatnya yaitu :
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya : “Saya berniat shalat tasbih empat rakaat lantaran Allah ta’ala”
Pada rakaat pertama urutan salat tasbih dan jumlah bacaan tasbihnya sebagai berikut :
- Setelah membaca surah al-Fatihah dan surat-surat pendek, membaca tasbih 15 kali,
- Ketika ruku’ (setelah membaca do’a ruku’) membaca tasbih 10 kali.
- Ketika bangun dari ruku’ (setelah membaca do’anya) membaca tasbih 10 kali.
- Ketika sujud pertama (setelah membaca do’a sujud) membaca tasbih 10 kali.
- Ketika duduk di antara dua sujud (setelah membaca do’anya) membaca tasbih 10 kali.
- Ketika sujud kedua (setelah membaca do’anya) membaca tasbih 10 kali.
- Ketika akan berdiri untuk rakaat yang kedua duduk dulu (duduk istirahat) membaca tasbih 10 kali,
Setelah itu berdiri untuk rakaat yang kedua yang bacaannya sama dengan rakaat yang pertama. Pada rakaat kedua, setelah membaca tasyahud, baik tasyahud awal maupun akibat, membaca tasbih 10 kali.
Dengan demikian apabila kita hitung jumlah bacaan tasbih tiap satu rakaat ialah 75 kali. Berarti jumlah keseluruhan bacaan tasbih dalam salat tasbih yaitu 75 x 4 rakaat = 300 kali bacaan tasbih.
D. Hikmah Salat Sunnah
Hikmah melaksanakan salat sunnah sebagai berikut:
- Disediakan jalan keluar dari segala permasalahan dan persoalannya dan senantiasa akan diberikan rezeki yang cukup oleh Allah Swt.
- Menambah kesempurnaan salat fardu. Melaksanakan salat sunnah menyampaikan manfaat untuk menyempurnakan salat fardu baik dari segi kekurangan dan kesalahan melaksanakan salat fardu.
- Menghapuskan dosa, meningkatkan derajat keridhoan Allah Swt. serta menumbuhkan kecintaan kepada Allah Swt.
- Sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah Swt. atas berbagai karunia besar yang sering kurang kita sadari. .
- Mendatangkan keberkahan pada rumah yang sering dipakai untuk salat sunnah. salat yang beliaunjukan dilaksanakan berjamaah diutamakan dilaksanakan di masjid sedangkan salat sunnah yang pelaksanakannya secara munfarīd (sendiri) sebaiknya dilaksanakan di rumah walaupun apabila dilaksanakan di masjid juga diperbolehkan.
- Hidup menjadi terasa nyaman dan tenteram. Bekal terbaik di dalam menempuh perjalanan ke akibatat ialah dengan ketaqwaan.
0 Response to "Lebih Dekat Kepada Allah dengan Mengamalkan Salat Sunnah"
Post a Comment