Memahami Pesan-pesan Mulia Q.S. al-M?idah/5 : 90-91
Generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang memegang tongkat estafet usaha hero-pahlawan terdahulu. Oleh karena itu, para generasi muda harus mempersiapkan diri semenjak dini lantaran mereka akan melanjutkan usaha para satria dan kala depan bangsa berada di tangan mereka.
Jangan biarkan diri kalian terjerumus dalam tindakan yang mampu merugikan diri sendiri maupun orang lain. Ingatlah kurun depan kalian masih sangat panjang. Jadilah cowok yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt. Jauhilah segala bentuk tindakan atau kegiatanakan menciptakan kalian melupakan tugas utama sebagai pelajar. Pada zaman modern seolah-olah kini, banyak tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh generasi muda.
A. Membaca QS. Al-Māidah /5 : 90-91 dan 32
Ayat-ayat berikut ini berisi pesan-pesan mulia ihwal perintah memakan makanan yang halal lagi baik. Bacalah dengan tartil ayat-ayat mulia berikut!
1. QS. Al-Māidah /5 : 90-91
Terjemah :
Memahami Pesan-pesan Mulia Q.S. al-Māidah/5 : 90-91
Setiap perintah dan larangan Allah dimaksudkan untuk mengatur kehidupan orang beriman supaya mencapai kebahagiaan dunia dan alam baka. Di antara acuan perintah tersebut adalah perintah untuk mengonsumsi kuliner dan minuman yang halal. Allah menghalalkan segala jenis kuliner dan minuman yang mendatangkan manfaat. Sebaliknya, Allah mengharamkan segala jenis kuliner dan minuman yang mendatangkan madharat.
Pada kedua ayat ini Allah menegaskan larangan-Nya terhadap minum khamr, berjudi, mempersembahkan kurban untuk patung-patung, dan mengundi nasib (meramal). Keharaman khamr ini juga ditegaskan dalam hadis Nabi berikut: Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah saw. bersabda:
“Setiap yang memabukkan adalah khamr dan setiap yang memabukkan adalah haram.” (H.R. Muslim).
B. Membaca QS. Al-Māidah /5 : 32
Memahami Pesan-pesan Mulia Q.S. al-Māidah/5 Ayat 32
Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa tindakan kekerasan yang bisa berakibat kepada pembun*han sangat dihentikan. Meskipun dalam ayat ini disebut bahwa larangan membun*h itu ditujukan kepada Bani Israil, tetapi pada hakikatnya larangan ini berlaku untuk seluruh insan di dunia.
Tindakan menghilangkan nyawa orang lain sangat berat dosanya di mata Allah Swt. Bahkan di dalam ayat ini ditegaskan bahwa membun*h seseorang ialah seakan-akan membun*h semua manusia. Sebaliknya, pahala memelihara kehidupan seseorang seakan-akan pahala memelihara kehidupan semua insan.
Allah menghendaki kehidupan ini berjalan dengan tenang dan segala permasalahan juga diselesaikan dengan cara-cara yang baik, seolah-olah dengan musyawarah atau ialog. Hadis Rasulullah saw. :
Jangan biarkan diri kalian terjerumus dalam tindakan yang mampu merugikan diri sendiri maupun orang lain. Ingatlah kurun depan kalian masih sangat panjang. Jadilah cowok yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt. Jauhilah segala bentuk tindakan atau kegiatanakan menciptakan kalian melupakan tugas utama sebagai pelajar. Pada zaman modern seolah-olah kini, banyak tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh generasi muda.
A. Membaca QS. Al-Māidah /5 : 90-91 dan 32
Ayat-ayat berikut ini berisi pesan-pesan mulia ihwal perintah memakan makanan yang halal lagi baik. Bacalah dengan tartil ayat-ayat mulia berikut!
1. QS. Al-Māidah /5 : 90-91
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿ ٩٠
إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ ۖ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ ﴿ ٩١
Lafal | Arti | Lafal | Arti |
---|---|---|---|
يَا أَيُّهَا | wahai sekalian | الشَّيْطَانُ | setan |
الَّذِينَ | orang-orang yang | أَنْ | untuk |
آمَنُوا | mereka beriman | يُوقِعَ | menimbulkan |
إِنَّمَا | sungguh | بَيْنَكُمُ | di antara kalian |
الْخَمْرُ | minuman keras | الْعَدَاوَةَ | permusuhan |
وَالْمَيْسِرُ | dan perjudian | وَالْبَغْضَاءَ | dan kebencian |
وَالْأَنْصَابُ | dan berhala-berhala | فِي | dalam |
وَالْأَزْلَامُ | dan mengundi nasib | الْخَمْرِ | minuman keras |
رِجْسٌ | adalah keji | وَالْمَيْسِرِ | dan perjudian |
مِنْ | dari | وَيَصُدَّكُمْ | dan ia menghalangi kalian |
عَمَلِ | perbuatan | عَنْ | dari |
الشَّيْطَانِ | setan | ذِكْرِ | mengingat |
فَاجْتَنِبُوهُ | maka jauhilah | اللَّهِ | Allah |
لَعَلَّكُمْ | supaya kalian | وَعَنِ | dan dari |
تُفْلِحُونَ | kalian beruntung | الصَّلَاةِ | Salat |
إِنَّمَا | sungguh hanyalah | فَهَلْ | maka apakah |
يُرِيدُ | ingin | أَنْتُمْ | kalian |
مُنْتَهُونَ | orang-orang yang berhenti |
Terjemah :
“(90).Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kau beruntung. (91). Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud mengakibatkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kau dari mengingat Allah dan melaksanakan śalat, maka tidakkah kau mau berhenti?” (QS Al-Māidah/5 : 90-91)
Memahami Pesan-pesan Mulia Q.S. al-Māidah/5 : 90-91
Setiap perintah dan larangan Allah dimaksudkan untuk mengatur kehidupan orang beriman supaya mencapai kebahagiaan dunia dan alam baka. Di antara acuan perintah tersebut adalah perintah untuk mengonsumsi kuliner dan minuman yang halal. Allah menghalalkan segala jenis kuliner dan minuman yang mendatangkan manfaat. Sebaliknya, Allah mengharamkan segala jenis kuliner dan minuman yang mendatangkan madharat.
Pada kedua ayat ini Allah menegaskan larangan-Nya terhadap minum khamr, berjudi, mempersembahkan kurban untuk patung-patung, dan mengundi nasib (meramal). Keharaman khamr ini juga ditegaskan dalam hadis Nabi berikut: Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah saw. bersabda:
كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ وَكُلُّ خَمْرٍ حَرَام
Artinya :“Setiap yang memabukkan adalah khamr dan setiap yang memabukkan adalah haram.” (H.R. Muslim).
B. Membaca QS. Al-Māidah /5 : 32
مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ بَعْدَ ذَٰلِكَ فِي الْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ ﴿ ٣٢
Terjemah :“Oleh karena itu Kami memutuskan (suatu aturan) bagi Bani Israil, bahwa barang siapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan ia telah memelihara kehidupan semua insan. Sesungguhnya Rasul Kami telah tiba kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang terang. Tetapi lalu banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.” (Q.S. Al-Māidah /5 : 32)
Lafal | Arti | Lafal | Arti |
---|---|---|---|
مِنْ | dari | وَمَنْ | dan siapa yang |
أَجْلِ | sebab | أَحْيَاهَا | membiarkannya hidup |
ذَٰلِكَ | itu | فَكَأَنَّمَا | maka seakan-akan |
كَتَبْنَا | Kami tetapkan | أَحْيَا | dia membiarkan hidup |
عَلَىٰ | atas | النَّاسَ | manusia |
بَنِي إِسْرَائِيلَ | Bani Israil | جَمِيعًا | (secara) keseluruhan |
أَنَّهُ | bahwa | وَلَقَدْ | dan sungguh |
مَنْ | siapa yang | جَاءَتْهُمْ | telah tiba kepada mereka |
قَتَلَ | membun*h | رُسُلُنَا | Rasul-rasul Kami |
نَفْسًا | jiwa seseorang | بِالْبَيِّنَاتِ | dengan bukti-bukti nyata |
بِغَيْرِ | bukan karena | ثُمَّ | kemudian |
نَفْسٍ | membun*h seseorang | إِنَّ | sungguh |
أَوْ | atau | كَثِيرًا | banyak |
فَسَادٍ | membuat kerusakan | مِنْهُمْ | di antara mereka |
فِي | di muka | بَعْدَ | sesudah |
الْأَرْضِ | bumi | ذَٰلِكَ | itu |
فَكَأَنَّمَا | maka seakan-akan | فِي | di |
قَتَلَ | dia membun*h | الْأَرْضِ | bumi |
النَّاسَ | manusia | لَمُسْرِفُونَ | benar-benar orang-orang yang melampaui batas |
جَمِيعًا | keseluruhan |
Memahami Pesan-pesan Mulia Q.S. al-Māidah/5 Ayat 32
Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa tindakan kekerasan yang bisa berakibat kepada pembun*han sangat dihentikan. Meskipun dalam ayat ini disebut bahwa larangan membun*h itu ditujukan kepada Bani Israil, tetapi pada hakikatnya larangan ini berlaku untuk seluruh insan di dunia.
Tindakan menghilangkan nyawa orang lain sangat berat dosanya di mata Allah Swt. Bahkan di dalam ayat ini ditegaskan bahwa membun*h seseorang ialah seakan-akan membun*h semua manusia. Sebaliknya, pahala memelihara kehidupan seseorang seakan-akan pahala memelihara kehidupan semua insan.
Allah menghendaki kehidupan ini berjalan dengan tenang dan segala permasalahan juga diselesaikan dengan cara-cara yang baik, seolah-olah dengan musyawarah atau ialog. Hadis Rasulullah saw. :
عَنِ الْبَرَّاءِ بْنِ عَازِبٍ, أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ قَالَ : لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ مُؤْمِنٍ بِغَيْرِ حَقٍّ
Artinya :Dari Al Bara bin Azib, sebenarnya Rasulullah saw. pernah bersabda: “Kehancuran dunia (nilainya) lebih ringan di sisi Allah dari pada seseorang membunuh seorang mukmin tanpa hak.” (H.R. Ibnu Majah)
0 Response to "Memahami Pesan-pesan Mulia Q.S. al-M?idah/5 : 90-91"
Post a Comment