-->

Rasul-Rasul Itu Kekasih Allah Swt

Nabi adalah manusia pilihan Allah Swt. yang diberi wahyu hanya untuk dirinya sendiri. Jumlah nabi berdasarkan hadis riwayat Ahmad ada 124.000 nabi. Jumlah rasul berdasarkan hadits riwayat Ahmad ada 315 rasul. Sifat-sifat yang dimiliki rasul ialah sifat wajib (aṡ-Ṡiddiq, al-Amanah, at-Tablig dan al-Faṭanah), sifat tidak mungkin (al-Kiẓẓib, al-Khianah, al-Kiṭman, dan al-Baladah)

Tugas para rasul adalah: mengajarkan tauhid, mengajarkan cara beribadah, menjelaskan hukum-hukum Allah Swt. dan batasannya bagi insan, memberi teladan kepada umatnya, memperbaiki jiwa insan.

A. Pengertian Iman kepada Rasul-Rasul Allah Swt.
Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah Swt. yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan alam baka. Perintah beriman kepada rasul Allah terdapat dalam surah an-Nisā/4: 136.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

(yaa ayyuhaa alladziina aamanuu aaminuu biallaahi warasuulihi waalkitaabi alladzii nazzala 'alaa rasuulihi waalkitaabi alladzii anzala min qablu waman yakfur biallaahi wamalaa-ikatihi wakutubihi warusulihi waalyawmi al-aakhiri faqad dhalla dhalaalan ba'iidaan)

Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’ān) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh. (Q.S. an-Nisa/4: 136)

B. Sifat Wajib Rasul-Rasul Allah Swt.
Sifat wajib artinya sifat yang pasti ada pada rasul. Tidak mampu disebut seorang rasul kalau tidak memiliki sifat-sifat ini. Sifat wajib ini ada 4, yaitu seakan-akan berikut.

1. As-Siddiq
Aṡ-Ṡiddiq, yaitu rasul selalu benar. Apa yang dikatakan Nabi Ibrahim as. kepada bapaknya ialah perkataan yang benar. Apa yang disembah oleh bapaknya ialah sesuatu yang tidak memberi manfaat dan mudarat, jauhilah. Peristiwa ini iabadikan pada Q.S. Maryam/19: 41, berikut ini:

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِبْرَاهِيمَ ۚ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا

(waudzkur fii alkitaabi ibraahiima innahu kaana shiddiiqan nabiyyaan)

Artinya:
“Dan ceritakanlah (Muhammad) cerita Ibrahim di dalam kitab (al-Qur’an), bantu-membantu beliau ialah seorang yang sangat membenarkan seorang nabi.” (Q.S. Maryam/19: 41)

2. Al-Amanah
Al-Amanah, yaitu rasul selalu kredibilitas. Di ketika kaum Nabi Nuh as. mendustakan apa yang dibawa oleh Nabi Nuh as. kemudian Allah Swt. menegaskan bahwa Nuh as., adalah orang yang terpercaya (amanah). Sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. asy-Syu’āra/26 106-107 berikut ini:

إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ نُوحٌ أَلَا تَتَّقُونَ ﴿ ١٠٦
(idz qaala lahum akhuuhum nuuhun alaa tattaquuna)
إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ ﴿ ١٠٧
(innii lakum rasuulun amiinun)

Artinya:
“Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu.” (Q.S. asy-Syu’ara/26: 106-107)

3. At-Tablig
At-Tablig, yaitu rasul selalu meyampaikan wahyu. Tidak ada satu pun ayat yang disembunyikan Nabi Muhammad saw. dan tidak disampaikan kepada umatnya. Penjelasan ini terkait dengan Q.S. al-Māidah/5: 67 berikut ini.

يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ ۖ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ ۚ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

(yaa ayyuhaa alrrasuulu balligh maa unzila ilayka min rabbika wa-in lam taf'al famaa ballaghta risaalatahu waallaahu ya'shimuka mina alnnaasi inna allaaha laa yahdii alqawma alkaafiriina)

Artinya:
“Wahai rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) insan. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (Q.S.al-Maidah/5: 67)

4. Al-Faṭanah
Al-Faṭānah, yaitu rasul mempunyai kecerdasan yang tinggi. Ketika terjadi perselisihan antara kelompok kabilah di Mekah,  untuk meletakkan al-Hajar al-Aswad (batu hitam) di atas Ka’bah, lalu Rasulullah saw. menengahi dengan cara semua kelompok yang bersengketa biar memegang ujung dari kain itu. Kemudian, Nabi meletakkan watu itu di tengahnya, dan mereka semua mengangkat hingga sampai di atas Ka’bah. Sungguh cerdas Rasulullah saw.

C. Sifat Mustahil
Sifat mustahil yaitu sifat yang tidak mungkin ada pada rasul. Sifat tidak mungkin ini lawan dari sifat wajib, yaitu seperti berikut.

1. Al-Kiẓẓib
Al-Kiẓẓib, yaitu mustahil rasul itu bohong atau dusta. Semua perkataan dan perbuatan rasul tidak pernah bohong atau dusta.

مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ ﴿ ٢
(maa dhalla shaahibukum wamaa ghawaa)
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ ﴿ ٣
(wamaa yanthiqu 'ani alhawaa)
إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ ﴿ ٤
(in huwa illaa wahyun yuuhaa)

Artinya:
“Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah yang diucapkan itu (al-Qur’an) menurut keinginannya tidak lain (al-Qur’an) ialah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”
(Q.S an-Najm/53: 2-4)

2. Al-Khianah
Al-Khianah, yaitu mustahil rasul itu khianat. Semua yang beliaumanatkan kepadanya pasti dilaksanakan

اتَّبِعْ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ

(ittabi' maa uuhiya ilayka min rabbika laa ilaaha illaa huwa wa-a'ridh 'ani almusyrikiina)

Artinya:
“Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad), tidak ada Tuhan selain Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (Q.S al-An’am/6: 106)

3. Al-Kiṭman
Al-Kiṭman, yaitu tidak mungkin rasul menyembunyikan kebenaran. Setiap firman yang ia terima dari Allah Swt. pasti ia hinggakan kepada umatnya.

قُلْ لَا أَقُولُ لَكُمْ عِنْدِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ ۖ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰ إِلَيَّ ۚ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَىٰ وَالْبَصِيرُ ۚ أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ

(qul laa aquulu lakum 'indii khazaa-inu allaahi walaa a'lamu alghayba walaa aquulu lakum innii malakun in attabi'u illaa maa yuuhaa ilayya qul hal yastawii al-a'maa waalbashiiru afalaa tatafakkaruuna)

Artinya:
“Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan saya tidak mengetahui yang mistik dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang di wahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(nya).” (Q.S. al-An’am/6: 50)

4. Al-Baladah
Al-Baladah yaitu mustahil rasul itu kurang pintar. Meskipun Rasulullah saw. tidak mampu membaca dan menulis (ummi) tetapi ia pintar.

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

(khudzi al'afwa wa/mur bial'urfi wa-a'ridh 'ani aljaahiliina)

Artinya:
“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta janganlah pedulikan orang-orang yang ndeso.” (Q.S al-A’raf/7: 199)

D. Sifat Jaiz
Sifat jaiz bagi rasul adalah sifat kemanusiaan, yaitu al-ardul basyariyah, artinya rasul mempunyai sifat-sifat sebagaimana insan biasa seolah-olah rasa lapar, haus, sakit, tidur, sedih, senang, berkeluarga dan lain sebagainya. Bahkan seorang rasul tetap meninggal sebagai mana makhluk lainnya. Allah Swt. berfirman:

مَا هَٰذَا إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يَأْكُلُ مِمَّا تَأْكُلُونَ مِنْهُ وَيَشْرَبُ مِمَّا تَشْرَبُونَ ....

Artinya:
“...(orang) ini tidak lain hanyalah insan seakan-akan kamu, ia makan seakan-akan apa yang kamu makan dan dia minum seperti apa yang kau minum.” (Q.S. al-Mu’minun/23: 33)

Selain tersebut di atas, rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak terdapat pada selain rasul, yaitu seperti berikut.
  1. Ishmaturrasul adalah orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah dalam kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan mengatakan wahyu Allah Swt. sehingga selalu siaga dalam menghadapi tantangan dan tugas apa pun.
  2. Iltizamurrasul yaitu orang-orang yang selalu akad dengan apa pun yang mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan aba-aba dan perintah Allah Swt. Rasul tidak pernah sejengkal pun menghindar atau mundur dari perintah Allah Swt.

E. Tugas Rasul-Rasul Allah Swt.
Para rasul dipilih oleh Allah Swt. dengan mengemban tugas yang tidak ringan. Di antara peran-tugas rasul itu yaitu sebagai berikut.

1. Menyampaikan risalah dari Allah Swt.

Allah berfirman :

يَاأَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَآأُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ وَإِن لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ وَاللهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ إِنَّ اللهَ لاَيَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

Artinya :
Hai Rasul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Rabb-mu. Dan bila tidak kau kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanatNya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) insan. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. [Al Maidah:67]

2. Mengajak kepada tauhid, yaitu mengajak umatnya untuk meng-esa-kan Allah Swt. dan menjauhi perilaku musyrik (menyekutukan Allah).

Dakwah kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah merupakan dasar dan jalan dakwah para rasul seluruhnya, sebagaimana dikhabarkan Allah dalam firmanNya:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أَمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

Artinya :
Dan bekerjsama Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thagut itu. [An Nahl:36].

3. Memberi kabar gembira kepada orang mukmin dan memberi peringatan kepada orang kafir.

Allah berfirman :
رُّسُلاً مُّبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ لِئَلاَّ يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللهِ حُجَّةُُ بَعْدَ الرُّسُلِ وَكَانَ اللهُ عَزِيزًا حَكِيمًا

Artinya:
(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita bangga dan pemberi peringatan supaya supaya tidak alasan bagi manusia membantah Allah setelah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [An Nisaa’:165].

4. Menunjukkan jalan yang lurus.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
وَأَنِ احْكُم بَيْنَهُم بِمَآأَنزَلَ اللهُ وَلاَتَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَن يَفْتِنُوكَ عَن بَعْضِ مَآ أَنزَلَ اللهُ إِلَيْكَ فَإِن تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللهُ أَن يُصِيبَهُم بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ

Artinya :
Dan hendaklah kau menetapkan kasus iantara mereka berdasarkan apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kau mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kau terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa bekerjsama Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan bergotong-royong kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. [Al Maidah:49].

5. Membersihkan dan menyucikan jiwa insan serta mengajarkan kepada mereka kitab dan pesan tersirat.

Allah berfirman :
لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Artinya :
Sungguh Allah Telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus iantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al hikmah. dan Sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang konkret.(Q.S. Al- Imrom/3 :164)

6. Sebagai hujjah bagi manusia.

Allah berfirman :
وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِم مِّنْ أَنفُسِهِمْ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَى هَآؤُلاَءِ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَىْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ

Artinya :
(Dan ingatlah) akan hari (ketika) kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan kau (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat insan. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang berserah diri. [An Nahl:89].

F. Hikmah Beriman kepada Rasul-Rasul Allah Swt.
Di antara manfaat dan pesan tersirat beriman kepada rasul yaitu sebagai berikut.
Iman Kepada Rasul
  1. Makin sempurna iktikadnya.
  2. Terdorong untuk mengakibatkan pola dalam hidupnya.
  3. Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik.
  4. Memiliki teladan dalam hidupnya.

Firman Allah Swt:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Artinya:
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari akhir zaman dan yang banyak mengingat Allah”. (Q.S. al-Ahzab/33: 21)

  1. Mencintai para rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan pedomannya.
Firman Allah Swt.:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya :
“Katakanlah (Muhammad), “Jika kau menyayangi Allah, ikutilah saya, niscaya Allah menyayangimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Q.S. Ali Imran/3:31)

  1. Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia diciptakan Allah Swt. untuk mengabdi kepada-Nya. Firman Allah Swt.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Artinya:
“Aku tidak menciptakan jin dan insan melainkan biar mereka beribadah kepada-Ku.” (Q.S. aẓ-Ẓariyat/51: 56)

G. Menerapkan Perilaku Mulia
Perilaku mulia yang dicerminkan oleh orang yang beriman kepada rasul yaitu seperti berikut.
  1. Menjunjung tinggi risalah (ajaran Allah Swt. yang disampaikan rasul-Nya).
  2. Melaksanakan seruannya untuk beribadah hanya kepada Allah Swt.
  3. Giat dan rajin bekerja mencari rezeki yang halal, sesuai dengan keahliannya.
  4. Selalu mengingat, memahami, dan berperilaku sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.
  5. Melakukan usaha-usaha biar kualitas hidupnya meningkat ke derajat yang lebih tinggi.
  6. Terus berdakwah semoga pemikiran yang dibawa rasul tidak sirna.

0 Response to "Rasul-Rasul Itu Kekasih Allah Swt"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel