Hidup Nyaman dengan Perilaku Jujur
Jujur adalah mengatakan atau melakukan sesuatu sesuai dengan kenyataan. Lawan jujur adalah dusta, yaitu mengatakan atau melakukan sesuatu tidak sesuai dengan apa yang sesungguhnya. Jujur merupakan sebagian dari ruh agama. Barangsiapa yang berbuat jujur, ia akan memperoleh kebaikan, dan sedang menuju nirwana.
Ada beberapa jenis jujur dilihat dari sikapnya, yaitu; jujur dalam berbuat, jujur dalam perkataan, jujur dalam niat, jujur dalam berjanji. Kejujuran mampu melemah karena melemahnya tekad, kejujuran juga mampu melemah akibat pergaulan. Jujur mampu dilakukan di mana saja: di rumah, di sekolah, maupun di lingkungan masyarakat.
A. Pentingnya Perilaku Jujur
Allah Swt. memerintahkan kepada kita untuk berlaku benar baik dalam perbuatan maupun ucapan, sebagaimana firman-Nya:
(yaa ayyuhaa alladziina aamanuu ittaquu allaaha wakuunuu ma'a alshshaadiqiina)
Artinya:
Kejujuran merupakan sifat seorang yang beriman, sedangkan lawannya, dusta, merupakan sifat orang yang munafik. Ciri-ciri orang munafik adalah dusta, ingkar janji, dan khianat, sebagaimana sabda Rasulullah saw. berikut ini:
Artinya:
Allah Swt. menegaskan bahwa tidak ada yang bermanfaat bagi seorang hamba dan yang sanggup menyelamatkannya dari azab, kecuali kejujurannya (kebenarannya).
(qaala allaahu haadzaa yawmu yanfa'u alshshaadiqiina shidquhum lahum jannaatun tajrii min tahtihaa al-anhaaru khaalidiina fiihaa abadan radhiya allaahu 'anhum waradhuu 'anhu dzaalika alfawzu al'azhiimu)
Artinya:
B. Keutamaan Perilaku Jujur
Nabi menganjurkan umatnya untuk selalu jujur. Karena kejujuran merupakan moral mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada kebajikan, sebagaimana dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw.,
Artinya:
Sifat jujur merupakan tanda keislaman seseorang dan juga tanda kesempurnaan bagi si pemilik sifat tersebut. Pemilik kejujuran mempunyai kedudukan yang tinggi di dunia dan darul baka. Dengan kejujurannya, seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari segala keburukan.
Nabi Muhammad saw. dipercaya oleh Siti Khadijah untuk membawa barang dagangan lebih banyak lagi. Ini artinya Nabi Muhammad saw. akan menerima laba yang lebih besar lagi, dan tentu saja apa yang dilakukan Nabi akan mendapat fasilitas.
Kejujuran berbuah dogma, sebaliknya dusta menyebabkan orang lain tidak percaya. Jujur menciptakan hati kita tenang, sedangkan berbohong membat hati jadi was-was.
C. Macam-Macam Kejujuran
Menurut tempatnya, jujur itu ada beberapa macam, yaitu jujur dalam hati atau niat, jujur dalam perkataan atau ucapan, dan jujur dalam perbuatan.
D. Petaka Kebohongan
Ketika seseorang sudah berani menutupi kebenaran, bahkan menyelewengkan kebenaran untuk tujuan jahat, ia telah melaksanakan kebohongan. Kebohongan yang dilakukannya itu telah membawa kepada apa yang dikhianatinya itu.
Dalam hadis Rasulullah saw. mengingatkan:
E. Hikmah Perilaku Jujur
Beberapa pesan tersirat yang dapat dipetik dari sikap jujur, antara lain sebagai berikut.
E. Menerapkan Perilaku Mulia
Perilaku jujur mampu diterapkan dalam berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan masyarakat di mana kita tinggal. Berikut ini cara menerapkan perilaku jujur.
Ada beberapa jenis jujur dilihat dari sikapnya, yaitu; jujur dalam berbuat, jujur dalam perkataan, jujur dalam niat, jujur dalam berjanji. Kejujuran mampu melemah karena melemahnya tekad, kejujuran juga mampu melemah akibat pergaulan. Jujur mampu dilakukan di mana saja: di rumah, di sekolah, maupun di lingkungan masyarakat.
A. Pentingnya Perilaku Jujur
Allah Swt. memerintahkan kepada kita untuk berlaku benar baik dalam perbuatan maupun ucapan, sebagaimana firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
(yaa ayyuhaa alladziina aamanuu ittaquu allaaha wakuunuu ma'a alshshaadiqiina)
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.” (Q.S. at-Taubah/9:119)
Kejujuran merupakan sifat seorang yang beriman, sedangkan lawannya, dusta, merupakan sifat orang yang munafik. Ciri-ciri orang munafik adalah dusta, ingkar janji, dan khianat, sebagaimana sabda Rasulullah saw. berikut ini:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Artinya:
“Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi Muhammad saw. bersabda “Tanda orang munafik itu ada 3, yaitu: Apabila berbicara dusta, apabila berjanji mengingkari, dan apabila dipercaya khianat.” (HR. Bukhari Muslim)
Allah Swt. menegaskan bahwa tidak ada yang bermanfaat bagi seorang hamba dan yang sanggup menyelamatkannya dari azab, kecuali kejujurannya (kebenarannya).
قَالَ اللَّهُ هَٰذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ ۚ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
(qaala allaahu haadzaa yawmu yanfa'u alshshaadiqiina shidquhum lahum jannaatun tajrii min tahtihaa al-anhaaru khaalidiina fiihaa abadan radhiya allaahu 'anhum waradhuu 'anhu dzaalika alfawzu al'azhiimu)
Artinya:
“Allah berfirman, “Inilah dikala orang yang benar memperoleh manfaat dari kebenarannya. Mereka memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka abadi di dalamnya selama-lamanya. Allah riḍa kepada mereka dan mereka pun riḍa kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung.” (Q.S. al-Māidah/5: 119)
B. Keutamaan Perilaku Jujur
Nabi menganjurkan umatnya untuk selalu jujur. Karena kejujuran merupakan moral mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada kebajikan, sebagaimana dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw.,
(عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَاِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ اِلَى الْبِرِّ اِنَّ الْبِرِّيَهْدِيْ اِلَى الْجَنَّةِ (رواه البخارى ومسل
Artinya:
“Dari Abdullah ibn Mas’ud, dari Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga....” (HR. Bukhari)
Sifat jujur merupakan tanda keislaman seseorang dan juga tanda kesempurnaan bagi si pemilik sifat tersebut. Pemilik kejujuran mempunyai kedudukan yang tinggi di dunia dan darul baka. Dengan kejujurannya, seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari segala keburukan.
Nabi Muhammad saw. dipercaya oleh Siti Khadijah untuk membawa barang dagangan lebih banyak lagi. Ini artinya Nabi Muhammad saw. akan menerima laba yang lebih besar lagi, dan tentu saja apa yang dilakukan Nabi akan mendapat fasilitas.
Kejujuran berbuah dogma, sebaliknya dusta menyebabkan orang lain tidak percaya. Jujur menciptakan hati kita tenang, sedangkan berbohong membat hati jadi was-was.
C. Macam-Macam Kejujuran
Menurut tempatnya, jujur itu ada beberapa macam, yaitu jujur dalam hati atau niat, jujur dalam perkataan atau ucapan, dan jujur dalam perbuatan.
- Jujur dalam niat dan kehendak, yaitu motivasi bagi setiap gerak dan langkah seseorang dalam rangka menaati perintah Allah Swt. dan ingin mencapai riḍa-Nya. Orang yang pura-pura jujur berarti tidak nrimo dalam berbuat.
- Jujur dalam ucapan, yaitu memberitakan sesuatu sesuai dengan realitas yang terjadi, kecuali untuk kemaslahatan yang dibenarkan oleh syari’at seolah-olah dalam kondisi perang, mendamaikan dua orang yang bersengketa, dan semisalnya..
- Jujur dalam perbuatan, yaitu seimbang antara lahiriah dan batiniah hingga tidaklah berbeda antara amal lahir dan amal batin. Jujur dalam perbuatan ini juga berarti melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan yang diriḍai Allah Swt. dan melaksanakannya secara terus-menerus dan ikhlas.
Aktivitas Siswa:
Menurut objeknya, jujur itu ada beberapa macam, yaitu jujur kepada Allah Swt., jujur kepada orang lain, dan jujur kepada diri sendiri.
1. Identifikasilah jenis-jenis kejujuran di sekitarmu, baik di rumah maupun di sekolah atau di lingkungan masyarakat, termasuk kategori kejujuran yang manakah!
- Contoh jujur kepada Allah : melaksanakan ibadah dg ihlas karena Allah , bukan karena yg lain , jika kita beribadah lantaran yg lain itu artinya kita tdk jujur kepada Allah , artinya kita membohongi Allah , lantaran ibadah kita yaitu kewajiban kita kepada Allah , bukan kepada yg lain
- Contoh jujur terhadap diri sendiri : kalau kita tidak mampu untuk melakukan sesuatu ya jangan dipaksakan , bila memaksakannya berarti kita tdk jujur terhadap diri kita sendiri , misalkan kita tidak sanggup untuk membeli motor , ya jangan dipaksakan
- Contoh jujur terhadap org lain : kalau memberi kabar warta sesuai dg kenyataan , jangan diberi bumbu" penyedap hanya untuk menyenangkan hati orang , jikalau kenyataannya si A tidak pintar , ya kita katakan sejujurnya
2. Jelaskan hubungannya antara perilaku jujur yang diamati dengan akibat yang ditimbulkan!
Dampak kasatmata dari perilaku jujur ialah seseorang akan tenang dalam menjalani kehidupan dan tidak akan dihantui oleh rasa bersalah karena kebobohongannya. Sedangkan pengaruh negatif dari perilaku jujur adalah seringkali seseorang yang berperilaku jujur kehidupannya dimanfaatkan oleh para pemain-pemain politik dan para pembohong.
3. Buatlah acuan sikap jujur kepada Allah Swt., kepada orang lain, dan kepada diri sendiri!
- Kepada Allah : Jujur dengan keyakinan direalisasikan dengan cara melakukan perbuatan berdasarkan ketentuan syar’i secara lapang dada semata-mata karena Allah swt, sebab perbuatan lantaran makhluk (riya’) hakekatnya sama saja dengan perbuatan menipu Allah, orang yang riya’ perbuatannya hanya sebatas dhohir saja patuh dan mengabdi kepada sang khalik, namun bathinnya menghamba kepada makhluk.
- Kepada Diri Sendiri : di luarnya tampak baik dan mulia begitu juga di dalamnya dan berpenampilan sesuai dengan keadaan kita (tidak berlebihan).
- Kepada Orang Lain : apabila kita diharapkan keterangan bergotong-royong sebagai saksi kita harus berkata sejujurnya dan memberikan keterangan yang benar.
4. Carilah dalil naqli maupun aqli wacana perintah jujur kepada Allah Swt., kepada orang lain, dan kepada diri sendiri!
قَالَ اللَّهُ هَٰذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ ۚ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Artinya :
Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka nirwana yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka baka di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar". (QS: Al-Maidah Ayat: 119)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَArtinya :
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (QS: At-Taubah Ayat: 119)
D. Petaka Kebohongan
Ketika seseorang sudah berani menutupi kebenaran, bahkan menyelewengkan kebenaran untuk tujuan jahat, ia telah melaksanakan kebohongan. Kebohongan yang dilakukannya itu telah membawa kepada apa yang dikhianatinya itu.
وَمَنْ يَغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ...
Artinya:“...Barangsiapa berkhianat, niscaya pada hari akhir zaman dia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu. Kemudian setiap orang akan diberi tanggapan yang tepat sesuai dengan apa yang dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi.’’ (Q.S. Āli ‘Imran/3: 161)
Dalam hadis Rasulullah saw. mengingatkan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ
Artinya:“Dari Abu Hurairah ra., dia berkata; Rasulullah saw., bersabda, “Akan tiba kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan, sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya, sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada dikala itu, Ruwaibidhah berbicara.” Ada sahabat yang bertanya, “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?” Beliau menjawab, “Orang ndeso yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.” (HR. Ibnu Majah)
E. Hikmah Perilaku Jujur
Beberapa pesan tersirat yang dapat dipetik dari sikap jujur, antara lain sebagai berikut.
- Perasaan lezat dan hati damai, jujur akan menciptakan kita menjadi tenang, tidak takut akan diketahui kebohongannya lantaran memang tidak berbohong.
- Mendapatkan akomodasi dalam hidupnya.
- Selamat dari azab dan bahaya.
- Dijamin masuk nirwana.
- Dicintai oleh Allah Swt. dan rasul-Nya.
E. Menerapkan Perilaku Mulia
Perilaku jujur mampu diterapkan dalam berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan masyarakat di mana kita tinggal. Berikut ini cara menerapkan perilaku jujur.
- Di sekolah, kita bisa meluruskan niat untuk menuntut ilmu, mengerjakan peran-tugas yang diberikan oleh ibu bapak guru, tidak menyontek pekerjaan sahabat, melaksanakan piket sesuai acara, menaati peraturan yang berlaku di sekolah, berbicara secara benar baik kepada guru, teman ataupun orangorang yang ada di lingkungan sekolah.
- Di rumah, kita bisa meluruskan niat untuk berbakti kepada orang renta, memberitakan hal yang benar. Contohnya ketika meminta uang untuk kebutuhan suatu hal, tidak menutup-nutupi suatu kasus pada orang renta, tidak melebih-lebihkan sesuatu hanya untuk menciptakan orang renta senang.
- Di masyarakat, kita mampu melakukan kejujuran dengan niat untuk membangun lingkungan yang baik, tenang, dan tenteram, tidak mengarang cerita yang membuat suasana di lingkungan tidak kondusif, tidak membuat berita. Ketika diberi doktrin untuk melaksanakan sesuatu yang diamanahkan, harus dipenuhi dengan sungguh-sungguh, dan lain sebagainya.

0 Response to "Hidup Nyaman dengan Perilaku Jujur"
Post a Comment