-->

Al-Qur’an sebagai Pedoman Hidup

Umat Islam wajib mengimani kitab-kitab Allah Swt, baik al-Qur’an maupun kitab-kitab sebelumnya, yaitu Taurat, Zabur, dan Alkitab . Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa as. berisi wacana sepuluh
perintah, yaitu: meng-esa-kan Allah. Kitab Zabur diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Daud as. berisi tentang zikir, nasihat dan pesan tersirat.

Kitab Bibel diturunkan kepada Nabi Isa as. memuat perintah supaya manusia meng-esa-kan Allah Swt. dan tidak menyekutukan-Nya. Al-Qur’an ialah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
saw., sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.

A. Pentingnya Mengimani Kitab-Kitab Allah Swt.
Iman kepada kitab Allah Swt. artinya meyakini sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah menurunkan kitab kepada nabi atau rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan kepada seluruh umat insan. Firman Allah Swt.:

ۚوَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ

Artinya:
“Dan Kami telah menurunkan Kitab (al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah masalah mereka berdasarkan apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti impian mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah tiba kepadamu...” (Q.S. al-Maidah/5: 48)

Kitab-kitab yang dimaksud pada ayat di atas ialah kitab yang berisi peraturan, ketentuan, perintah, dan larangan yang dijadikan pedoman bagi umat insan. Semua kitab tersebut berisi aliran pokok yang sama, yaitu ajaran meng-esa-kan Allah (tauh³d). Yang berbeda hanyalah dalam hal syariat yang
disesuaikan dengan zaman dan keadaan umat pada waktu itu.

B. Pengertian Kitab dan Suḥuf
Kitab dan suḥuf merupakan wahyu Allah Swt. yang disampaikan kepada para rasul untuk disampaikan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Perbedaan antara kitab dan ṡuḥuf mampu dilihat pada tabel berikut.
SuhufKitab
  1. Wahyu Allah Swt. yang disampaikan kepada para rasul, tetapi masih berupa “lembaran-lembaran” yang terpisah.
  2. Isi ṡuḥuf sangat praktis.
  1. Wahyu Allah Swt. yang disampaikan kepada para rasul sudah berbentuk buku/kitab.
  2. Isi kitab lebih lengkap kalau dibandingkan dengan isi ṡuḥuf.

Di dalam al-Qur’an disebutkan adanya ṡuḥuf yang dimiliki Nabi Musa as. dan Nabi Ibrahim as. Perhatikan firman Allah Swt. berikut ini:
إِنَّ هَٰذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَىٰ
صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ

Artinya:
“Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) ṡuḥuf-ṡuḥuf (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Ibrahim dan Musa.” (Q.S. al-A’la/87: 18 dan 19)

a. Nabi Adam a.s mendapat 10 Suhuf (10 naskah)
b. Nabi Musa a.s menerima 10 Suhuf (10 naskah)
c. Nabi Ibrahim a.s menerima 30 Suhuf (30 naskah)
d. Nabi Idris a.s mendapat 30 suhuf (30 naskah)
e. Nabi Syis a.s menerima 50 suhuf (50 naskah)

C. Kitab-Kitab Allah Swt. dan Para Penerimanya
1. Kitab Taurat
Kitab Taurat adalah salah satu kitab suci yang diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Musa as. untuk menjadi petunjuk dan bimbingan baginya dan bagi Bani Israil. Firman Allah Swt:

وَآتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَجَعَلْنَاهُ هُدًى لِبَنِي إِسْرَائِيلَ أَلَّا تَتَّخِذُوا مِنْ دُونِي وَكِيلًا
Artinya:
“Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurat) dan Kami jadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), “Janganlah kau mengambil (pelindung) selain Aku.” (Q.S. al-Isra’/17: 2)

Taurat merupakan salah satu dari tiga komponen (Thora, Nabin, dan Khetubin) yang terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia (al-Kitab), yang belakangan oleh orang-orang Kristen disebut Old Testament (Perjanjian Lama).

Isi pokok Kitab Taurat dikenal dengan Sepuluh Hukum (Ten Commandements) atau Sepuluh Firman yang diterima Nabi Musa as. di atas Bukit Tursina (Gunung Sinai). Sepuluh Hukum tersebut berisi asas-asas keyakinan (akidah) dan asas-asas kebaktian (syari'ah), seperti berikut.
  1. Hormati dan cintai Allah satu saja,
  2. Sebutkan nama Allah dengan hormat,
  3. Kuduskan hari Tuhan (hari ke-7 atau hari Sabtu),
  4. Hormati ibu bapakmu,
  5. Jangan membunuh,
  6. Jangan berbuat cabul,
  7. Jangan mencuri,
  8. Jangan berdusta,
  9. Jangan ingin berbuat cabul,
  10. Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal.

2. Kitab Zabur
Zabur yaitu kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada kaum Bani Israil melalui utusannya yang berjulukan Nabi Daud as. Ayat yang menegaskan eksistensi Kitab Zabur antara lain:

إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ ۚ وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَعِيسَىٰ وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ ۚ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا

Artinya:
“Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya, dan Kami telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya; Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami telah menyampaikan Kitab Zabur kepada Daud.” (Q.S. an-Nisa'/4: 163)

Kitab Zabur berisi kumpulan ayat-ayat yang dianggap suci. Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as. dalam Kitab Zabur terdiri atas lima macam:
  1. Nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi),
  2. Nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur,
  3. Ratapan-ratapan jamaah,
  4. Ratapan dan doa individu, dan
  5. Nyanyian untuk raja.

Nyanyian pujian dalam Kitab Zabur (Mazmur: 146) antara lain:
  1. Besarkanlah olehmu akan Tuhan hai jiwaku, pujilah Tuhan.
  2. Maka aku akan memuji Tuhan. seumur hidupku, dan aku akan nyanyi kebanggaan-pujian kepada Tuhanku selama aku ada.
  3. Janganlah kamu percaya pada raja-raja atau belum dewasa Adam yang tiada mempunyai dukungan.
  4. Maka putuslah nyawanya dan kembalilah ia kepada tanah asalnya dan pada hari itu hilanglah segala daya upayanya.
  5. Maka berbahagialah orang yang memperoleh Ya’qub sebagai penolongnya dan yang menaruh harap kepada Tuhan.
  6. Yang mengakibatkan langit, bumi dan laut serta segala isinya, dan yang menaruh setia hingga selamanya.
  7. Yang membela orang yang teraniaya dan yang memberi makan orang yang lapar. Bahwa Tuhan membuka rantai orang yang terpenjara.

3. Kitab Bibel
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as. sebagai petunjuk dan cahaya penerang bagi manusia. Kitab Inj³l sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an, bahwa Isa as. untuk mengajarkan tauhid kepada umatnya atau pengikutnya. Tauhid di sini artinya meng-esa-kan Allah dan tidak menyekutukan-Nya. Penjelasan ini tertulis dalam Q.S. al-Ḥadid /57: 27

ثُمَّ قَفَّيْنَا عَلَىٰ آثَارِهِمْ بِرُسُلِنَا وَقَفَّيْنَا بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَآتَيْنَاهُ الْإِنْجِيلَ وَجَعَلْنَا فِي قُلُوبِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ رَأْفَةً وَرَحْمَةً

Artinya:
“Kemudian Kami susulkan rasul-rasul Kami mengikuti jejak mereka dan Kami susulkan (pula) Isa putra Maryam; Dan Kami berikan Bibel kepadanya dan Kami jadikan rasa santun dan kasih sayang dalam hati orang-orang yang mengikutinya....” (Q.S. al-Ḥadid/57: 27)

Isi pokok kandungan kitab suci Alkitab, antara lain :
  1. Menjelaskan bahwa kelak akan tiba kembali rasul setelah Nabi Isa a.s., yaitu Nabi Muhammad SAW.
  2. Perintah untuk kembali mengesakan Allah Swt.
  3. Menghapus beberapa hukum dalam Kitab Taurat yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman.
  4. Menjelaskan bahwa kelak akan datang kembali rasul setelah Nabi Isa a.s., yaitu Nabi Muhammad SAW.


Hanya saja Bibel sudah mengalami perubahan dan penggantian yang dilakukan oleh tangan insan. Kitab Bibel yang kini memuat goresan pena dan catatan perihal kehidupan atau sejarah hidupnya Nabi Isa as. Kitab ini ditulis berdasarkan versi penulisnya, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yahya (Yohana).

4. Kitab al-Qur’an
Al-Qur’an diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. melalui Malaikat Jibril.  Waktu turun al-Qur’an selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 karakter.

Wahyu pertama adalah surah al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramaḍan tahun 610 M. di Gua Hira, saat Nabi Muhammad saw. sedang ber-khalwat. Wahyu yang terakhir turun yaitu Q.S. al-Maidah ayat 3. Ayat tersebut turun pada tanggal 9 Ḍulhijjah tahun 10 Hijriyah di Padang Arafah, dikala itu dia sedang menunaikan haji wada’ (haji perpisahan). Beberapa hari sesudah mendapat
wahyu tersebut, Nabi Muhammad saw. wafat.

Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. menghapus sebagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan tuntunan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Al-Qur’an merupakan kitab suci terlengkap dan berlaku bagi semua umat insan hingga akhir zaman. Oleh karena itu, sebagai muslim, kita tidak perlu meragukannya sama sekali.
Firman Allah Swt.:

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

Artinya:
“Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (Q.S. al-Baqarah/2: 2)

Nama-nama lain dari al-Qur’an, yaitu:
  1. Al-Huda, artinya al-Qur’an sebagai petunjuk seluruh umat manusia.
  2. Al-Furqan, artinya al-Qur’an sebagai pembeda antara yang baik dan buruk.
  3. Asy-Syifa', artinya al-Qur’an sebagai penawar (obat penenang hati).
  4. Aż-Żikr, artinya al-Qur’an sebagai peringatan adanya bahaya dan balasan.
  5. Al-Kitab, artinya al-Qur’an ialah firman Allah Swt. yang dibukukan.

Adapun isi pokok al-Qur’an ialah seakan-akan berikut.
  1. Aqidah atau keimanan.
  2. 'Ibadah, baik 'ibadah maḥḍah maupun gairu maḥḍah.
  3. Akhlaq seorang hamba kepada Khaliq, kepada sesama insan dan alam sekitarnya.
  4. Mu’amalah, yaitu korelasi manusia dengan sesama manusia.
  5. Qiṡṡah, yaitu dongeng nabi dan rasul, orang-orang saleh, dan orang-orang yang ingkar.
  6. Semangat membuatkan ilmu pengetahuan.

Adapun keistimewaan kitab suci al-Qur’an ialah sebagai berikut.
  1. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa
  2. Sebagai informasi kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai syariat (aturan) dan caranya masing-masing dalam menyembah Allah Swt.
  3. Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir dan terjamin keasliannya.
  4. Al-Qur’an tidak mampu tertandingi oleh ilham-ide insan yang ingin menyimpangkannya.
  5. Membaca dan mempelajari isi al-Qur’an merupakan ibadah.

D. Menerapkan Perilaku Mulia
Bagi orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah Swt., ia akan melaksanakan perilaku mulia sebagai berikut.
Al-Qur’an sebagai Pedoman Hidup
  1. Meyakini bahwa kitab-kitab suci sebelum al-Qur’an tiba dari Allah Swt., tetapi balasannya tidak murni lagi alasannya dicampuradukkan dengan inspirasi-ide insan di zamannya.
  2. Al-Qur’an sudah dijaga kemurniannya oleh Allah Swt. hingga kini. Umat Islam juga sebagai penjaganya. Menjaga kemurnian al-Qur’an ialah tugas kita sebagai muslim. Salah satu cara menjaga al-Qur’an adalah dengan berusaha menghormati, memuliakan, dan menjunjung tinggi kitab suci al-Qur’an.
  3. Menjadikan al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup, dan tidak sekalikali berpedoman kepada selain al-Qur’an.
  4. Berusaha untuk membaca al-Qur’an dalam segala kesempatan di abad suka maupun sedih, lalu mencar ilmu memahami arti dan isinya.
  5. Berusaha untuk mengamalkan isi al-Qur’an di dalam kehidupan sehari-hari, baik di waktu sempit maupun di waktu lapang.

0 Response to "Al-Qur’an sebagai Pedoman Hidup"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel