Terjemah Umdatul Ahkam (22)
بسم الله الرحمن الرحيم
Terjemah Umdatul Ahkam (22)
Segala puji bagi Allah Rabbul 'alamin, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba'du:
Berikut lanjutan terjemah Umdatul Ahkam karya Imam Abdul Ghani Al Maqdisi (541 H – 600 H) rahimahullah. Semoga Allah Azza wa Jalla mengakibatkan penerjemahan kitab ini nrimo karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Bab Tamattu (Melakukan umrah di bulan haji, sehabis itu melaksanakan haji pada hari Tarwiyah)
238 - عَنْ حَفْصَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - أَنَّهَا قَالَتْ: ((يَا رَسُولَ اللَّهِ , مَا شَأْنُ النَّاسِ حَلُّوا مِنْ الْعُمْرَةِ وَلَمْ تَحِلَّ أَنْتَ مِنْ عُمْرَتِكَ فَقَالَ: إنِّي لَبَّدْتُ رَأْسِي , وَقَلَّدْتُ هَدْيِي , فَلا أَحِلُّ حَتَّى أَنْحَرَ)) .
238. Dari Hafshah istri Nabi shallallahu alaihi wa sallam, ia berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa insan telah tahallul dari umrah, sedangkan engkau belum?” Beliau bersabda, “Sesungguhnya saya telah mengempalkan rambutku, dan menandai binatang hadyuku, sehingga saya tidak tahallul hingga saya menyembelih.”
239 - عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ: ((أُنْزِلَتْ آيَةُ الْمُتْعَةِ فِي كِتَابِ اللَّهِ تَعَالَى. فَفَعَلْنَاهَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - وَلَمْ يَنْزِلْ قُرْآنٌ يُحَرِّمُهَا , وَلَمْ يَنْهَ عَنْهَا حَتَّى مَاتَ. قَالَ رَجُلٌ بِرَأْيِهِ مَا شَاءَ)) قَالَ الْبُخَارِيُّ " يُقَالُ: «إنَّهُ عُمَرُ» . وَلِمُسْلِمٍ ((نَزَلَتْ آيَةُ الْمُتْعَةِ - يَعْنِي مُتْعَةَ الْحَجِّ - وَأَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - ثُمَّ لَمْ تَنْزِلْ آيَةٌ تَنْسَخُ آيَةَ مُتْعَةِ الْحَجِّ وَلَمْ يَنْهَ عَنْهَا رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - حَتَّى مَاتَ)) وَلَهُمَا بِمَعْنَاهُ.
239. Dari Imran bin Hushain ia berkata, “Diturunkan ayat wacana tamattu dalam kitabullah (Qs. Al Baqarah: 196), kemudian kami melakukannya bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dan tidak turun ayat Al Qur’an yang melarangnya, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga tidak melarangnya hingga Beliau wafat, kemudian ada seorang yang berkata menurut pendapatnya.” Bukhari berkata, “Disebutkan, bahwa ia ialah Umar.” Dalam riwayat Muslim disebutkan, “Telah turun ayat tamattu, dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga memerintahkannya, serta tidak turun ayat yang menasakh (menghapus) tamattu haji, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga tidak melarangnya hingga Beliau wafat.” (Imam Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan yang semakna dengan itu).
Bab Hadyu (Hewan yang disembelih di tanah haram dalam rangka ibadah haji)
240 - عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: ((فَتَلْتُ قَلائِدَ هَدْيِ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - ثُمَّ أَشْعَرْتُهَا وَقَلَّدَهَا - أَوْ قَلَّدْتُهَا - ثُمَّ بَعَثَ بِهَا إلَى الْبَيْتِ. وَأَقَامَ بِالْمَدِينَةِ , فَمَا حَرُمَ عَلَيْهِ شَيْءٌ كَانَ لَهُ حِلاًّ)) .
240. Dari Aisyah radhiyallahu anha ia berkata, “Aku mengikatkan kalung pada binatang hadyu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, kemudian saya menandainya dan Beliau mengikatkan kalungnya –atau saya mengikatkan kalungnya-, kemudian Beliau membawanya ke Baitullah, dan Beliau tinggal di Madinah, maka apa-apa yang diharamkan bagi Beliau sehabis itu menjadi halal baginya.”
241 - عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: ((أَهْدَى رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - مَرَّةً غَنَماً)) .
241. Dari Aisyah radhiyallahu anha ia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah mempersembahkan binatang hadyu berupa kambing.”
242 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه -: ((أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - رَأَى رَجُلاً يَسُوقُ بَدَنَةً , فَقَالَ: ارْكَبْهَا. قَالَ: إنَّهَا بَدَنَةٌ. قَالَ ارْكَبْهَا. فَرَأَيْتُهُ رَاكِبَهَا , يُسَايِرُ النَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم -)) . وَفِي لَفْظٍ قَالَ فِي الثَّانِيَةِ , أَوْ الثَّالِثَةِ: ((ارْكَبْهَا. وَيْلَكَ , أَوْ وَيْحَكَ)) .
242. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Nabiyullah shallallahu alaihi wa sallam pernah melihat seseorang membawa seekor unta, maka Beliau bersabda, “Naikilah!” Lalu ia menjawab, “Ia ialah unta hadyu.” Beliau bersabda, “Naikilah!” Lalu saya lihat beliau menaikinya dan berjalan bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam.” Dalam sebuah lafaz disebutkan, bahwa Beliau bersabda pada kedua atau ketiga kalinya, “Naikilah! Rugilah kau atau kasihanilah dirimu.”
243 - عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ - رضي الله عنه - قَالَ: ((أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - أَنْ أَقُومَ عَلَى بُدْنِهِ , وَأَنْ أَتَصَدَّقَ بِلَحْمِهَا وَجُلُودِهَا وَأَجِلَّتِهَا , وَأَنْ لا أُعْطِيَ الْجَزَّارَ مِنْهَا شَيْئًا)) . وَقَالَ: نَحْنُ نُعْطِيهِ مِنْ عِنْدِنَا.
243. Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu ia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyuruhku untuk mengurus unta-untanya, beramal dengan dagingnya, kulitnya, dan kainnya, dan semoga saya tidak menunjukkan kepada penjagal sesuatu (upah) dari binatang itu.” Ali berkata, “Kami yang menunjukkan upah kepadanya dari (harta) kami.”
244 - عَنْ زِيَادِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ: ((رَأَيْتُ ابْنَ عُمَرَ أَتَى عَلَى رَجُلٍ قَدْ أَنَاخَ بَدَنَتَهُ , فَنَحَرَهَا. فَقَالَ ابْعَثْهَا قِيَاماً مُقَيَّدَةً سُنَّةَ مُحَمَّدٍ - صلى الله عليه وسلم -)) .
244. Dari Ziyad bin Jubair ia berkata, “Aku melihat Ibnu Umar mendatangi seseorang yang telah mendudukkan untanya, kemudian ia menyembelihnya, maka Ibnu Umar berkata, “Bangunkan beliau (dan sembelihlah) dalam posisi bangun dan terikat sesuai sunnah Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam.”
Bab Mandi Bagi Orang Yang Ihram
245 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حُنَيْنٍ: ((أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ وَالْمِسْوَرَ بْنَ مَخْرَمَةَ اخْتَلَفَا بِالأَبْوَاءِ. فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: يَغْسِلُ الْمُحْرِمُ رَأْسَهُ. وَقَالَ الْمِسْوَرُ: لا يَغْسِلُ رَأْسَهُ. قَالَ: فَأَرْسَلَنِي ابْنُ عَبَّاسٍ إلَى أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ - رضي الله عنه -. فَوَجَدْتُهُ يَغْتَسِلُ بَيْنَ الْقَرْنَيْنِ , وَهُوَ يُسْتَرُ بِثَوْبٍ. فَسَلَّمْت عَلَيْهِ. فَقَالَ: مَنْ هَذَا؟ فَقُلْت: أَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ حُنَيْنٍ , أَرْسَلَنِي إلَيْكَ ابْنُ عَبَّاسٍ , يَسْأَلُكَ: كَيْفَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَغْسِلُ رَأْسَهُ وَهُوَ مُحْرِمٌ؟ فَوَضَعَ أَبُو أَيُّوبَ يَدَهُ عَلَى الثَّوْبِ , فَطَأْطَأَهُ , حَتَّى بَدَا لِي رَأْسُهُ. ثُمَّ قَالَ لإِنْسَانٍ يَصُبُّ عَلَيْهِ الْمَاءَ: اُصْبُبْ , فَصَبَّ عَلَى رَأْسِهِ. ثُمَّ حَرَّكَ رَأْسَهُ بِيَدَيْهِ , فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَأَدْبَرَ. ثُمَّ قَالَ: هَكَذَا رَأَيْتُهُ - صلى الله عليه وسلم - يَغْتَسِلُ)) . وَفِي رِوَايَةٍ " فَقَالَ الْمِسْوَرُ لابْنِ عَبَّاسٍ: لا أُمَارِيكَ أَبَداً ".
245. Dari Abdullah bin Hunain, bahwa Abdullah bin Abbas dan Miswar bin Makhramah pernah berselisih di Abwa (sebuah kawasan yang berada di antara Makah dan Madinah), kemudian Ibnu Abbas berkata, “Orang yang ihram membasuh kepalanya.” Al Miswar berkata, “Ia dihentikan membasuh kepalanya.” Maka Abdullah bin Abbas mengutusku menemui Abu Ayyub Al Anshariy radhiyallahu anhu dan kutemukan Beliau sedang mandi di antara dua tiang dan dalam keadaan ditutupi kain, kemudian saya memberi salam kepadanya, maka ia bertanya, “Siapa ini?” Aku menjawab, “Abdullah bin Hunain. Ibnu Abbas mengutusku untuk menemuimu untuk bertanya, “Bagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membasuh kepalanya saat sedang ihram?” Maka Abu Ayyub meletakkan tangannya ke kain dan menurunkannya sehingga tampak kepalanya, kemudian ia berkata kepada seorang yang mengucurkan air kepadanya, “Kucurkanlah air itu!” maka dikucurkan air itu ke kepalanya, kemudian ia gerakkan kepalanya dengan kedua tangannya, kemudian menarik tangannya ke depan dan ke belakang, ia berkata, “Demikianlah saya melihat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mandi.”
Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Maka Miswar berkata kepada Ibnu Abbas, “Aku tidak akan berdebat denganmu selamanya.”
Bab Membatalkan Haji Menjadi Umrah
246 - عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رضي الله عنهما قَالَ ((أَهَلَّ النَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - وَأَصْحَابُهُ بِالْحَجِّ وَلَيْسَ مَعَ أَحَدٍ مِنْهُمْ هَدْيٌ غَيْرَ النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - وَطَلْحَةَ , وَقَدِمَ عَلِيُّ - رضي الله عنه - مِنْ الْيَمَنِ. فَقَالَ: أَهْلَلْتُ بِمَا أَهَلَّ بِهِ النَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - فَأَمَرِ النَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - أَصْحَابَهُ: أَنْ يَجْعَلُوهَا عُمْرَةً , فَيَطُوفُوا ثُمَّ يُقَصِّرُوا وَيَحِلُّوا , إلاَّ مَنْ كَانَ مَعَهُ الْهَدْيُ فَقَالُوا: نَنْطَلِقُ إلَى «مِنىً» وَذَكَرُ أَحَدِنَا يَقْطُرُ؟ فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ: لَوْ اسْتَقْبَلْتُ مِنْ أَمْرِي مَا اسْتَدْبَرْتُ مَا أَهْدَيْتُ , وَلَوْلا أَنَّ مَعِي الْهَدْيَ لأَحْلَلْتُ. وَحَاضَتْ عَائِشَةُ. فَنَسَكَتِ الْمَنَاسِكَ كُلَّهَا , غَيْرَ أَنَّهَا لَمْ تَطُفْ بِالْبَيْتِ. فَلَمَّا طَهُرَتْ وَطَافَتْ بِالْبَيْتِ قَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ , يَنْطَلِقُونَ بِحَجٍّ وَعُمْرَةٍ , وَأَنْطَلِقُ بِحَجٍّ فَأَمَرَ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَبِي بَكْرٍ: أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا إلَى التَّنْعِيمِ فَاعْتَمَرَتْ بَعْدَ الْحَجِّ)) .
246. Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu anhuma ia berkata, “Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya berniat untuk haji, namun tidak ada yang membawa hadyu selain Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Thalhah, dan Ali yang gres tiba dari Yaman, kemudian ia berkata, “Aku berihram sebagaimana Nabi shallallahu alaihi wa sallam berihram,” maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan para sahabatnya semoga mengakibatkan ihram mereka sebagai umrah; mereka thawaf di Baitullah, memendekkan rambut, dan tahallul kecuali orang yang membawa hadyu. Mereka berkata, “Apakah kami berangkat ke Mina sedangkan kami telah menggauli istri kami?” Maka kalimat itu pun hingga ke pendengaran Nabi shallallahu alaihi wa sallam kemudian Beliau bersabda, “Kalau saya sanggup mengulang kembali urusanku yang telah lewat, tentu saya tidak membawa binatang hadyu. Seandainya saya tidak membawa hadyu, tentu saya sudah bertahallul.” Kemudian Aisyah radhiyallahu anha mengalami haidh padahal ia telah menuntaskan seluruh manasik namun ia belum berthawaf di Baitullah. Ketika ia telah suci dan melaksanakan thawaf di Baitullah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah mereka pulang dengan membawa amalan haji dan umrah, sedangkan saya hanya membawa amalan haji.” Maka Beliau memerintahkan Abdurrahman bin Abu Bakar untuk keluar menemaninya ke Tan’im dan berumrah sehabis haji.”
247 - عَنْ جَابِرٍ - رضي الله عنه - قَالَ: ((قَدِمْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - وَنَحْنُ نَقُولُ: لَبَّيْكَ بِالْحَجِّ. فَأَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - فَجَعَلْنَاهَا عُمْرَةً)) .
247. Dari Jabir radhiyallahu anhu ia berkata, “Kami tiba bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sambil mengucapkan “Labbaika bilhajj” (artinya: saya sambut panggilan-Mu ya Allah untuk haji), maka Rasululllah shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan untuk menjadikannya umrah.”
Bersambung…
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad wa alaa aalihi wa shahbihi wa sallam
Penerjemah:
Marwan bin Musa
0 Response to "Terjemah Umdatul Ahkam (22)"
Post a Comment