-->

Pengertian Adat Kepada Orang Tua




KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal. Berkat rahmat dan karunia-nya pula, penulis sanggup menuntaskan makalah Akhlak yang insyaallah tepat pada waktunya.
Terimakasih penulis ucapkan kepada Bpk/Ibu Dosen.  Mata pelajaran kuliah Akhlak I, yang telah memperlihatkan instruksi terkait kiprah makalah ini. Tanpa bimbingan dari dia mungkin, penulis tidak akan sanggup menuntaskan kiprah ini sesuai dengan format yang telah di tentukan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh alasannya itu, penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah untuk ke depannya. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………....ii

BAB   I   PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah……………………………………………………………………….1
B. Perumusan masalah…………………………………………………………………………...1

BAB   II   PEMBAHASAN
A. Pengertian budpekerti kepada orang tua…………………………………………………………..2
B. Kewajiban berbakti kepada orang tua………………………………………………………....2
C. Keutamaan berbakti kepada orang tua………………………………………………………...3
D. Contoh berbakti kepada orang tua……………………………………………………………..3
E. Berbakti kepada orang bau tanah berdasarkan pendekatan rasional………………………………………4
F. Cara berbuat baik kepada orang tua…………………………………………………………....5
G. Pahala bagi orang yang berbakti kepada orang tua…………………………………………….6
H. Sebab-sebab durhaka kepada orang tua……………………………………………………….7
I. Contoh orang yang durhaka kepada orang tua…………………………………………………..8
J. Balasan kepada orang yang durhaka terhadap orang tua……………………………………....10
K. Strategi mengatasi orang yang durhaka kepada orang tua……………………………………..11
L. Analisis dan metode yang dipakai dalam pembelajaran budpekerti terhadap orang tua………….11

BAB   III   PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………....12
B. Saran…………………………………………………………………………………………..12

DAFTAR PUSTAKA







BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang Masalah
Sebagai seorang muslim yang baik kita tentu tahu bahwa budpekerti terhadap orang bau tanah merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Karena, orang bau tanah ialah orang yang mengenalkan kita pada dunia dari kecil hingga dewasa.Dan setiap orang bau tanah pun niscaya mempunyai harapan terhadap anaknya supaya kelak menjadi anak yang sukses, berbakti kepada orang tua, serta menjadi lebih baik dan shaleh.
Maka dari itu, jikalau kita memang seorang muslim yang baik hendaknya kita selalu berbakti kepada orang tua, melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh orang tua, dan pantang untuk membangkang kepada orang tua.
Namun di zaman remaja ini banyak dari kita ibarat lupa terhadap kewajiban kita terhadap orang bau tanah sebagai muslim yang baik, yaitu ialah kita harus mempunyai budpekerti yang tepat terhadap orang bau tanah kita. Makalah ini mengandung poin-poin penting bagaimana menjadi seorang anak yang berbakti terhadap orang tuanya. Maka selain sebagai upaya untuk mengerjakan kiprah akhlak, saya berharap bahwa kiprah makalah ini juga sanggup dijadikan sebagai pengingat bagi setiap orang muslim yang membacanya  akan pentingnya budpekerti terhadap orang tua.

B.   Perumusan  Masalah
          Rumusan Masalah dari Makalah ini ialah sebagai berikut:
1.Apa Pengertian Akhlak kepada Orang Tua ?
2.Bagaimana Kewajiban berbakti kepada Orang Tua ?
3.Bagaimana Keutamaan berbakti kepada Orang Tua ?
4.Bagaimana Contoh berbakti kepada Orang Tua
5.Bagaimana Cara Berbakti kepada Orang Tua?
6.Bagaimana Pahala berbakti kepada Orang Tua ?
7. Apa Sebab-sebab Durhaka kepada orang Tua ?
8.Bagaimana Contoh Orang yang Durhaka kepada Orang Tua ?
9.Bagaimana Balasan Orang yang Durhaka kepada Orang Tua ?
10.Bagaimana Strategi mengatasi Orang yang durhaka  kepada Orang Tua ?







BAB II
PEMBAHASAN


A.     Pengertian Akhlak kepada Orang Tua
Akhlak berasal dari bahasa arab yaitu Al-khulq, Al-khuluq yang mempunyai arti watak, tabiat. Secara Istilah Akhlak berdasarkan Ibnu MaskawiAkhlak ialah sesuatu keadaan bagi jiwa yang mendorong ia melaksanakan tindakan-tindakan dari keadaan itu tanpa melalui pikiran dan pertimbangan.
Sedangkan yang dimaksud kedua orang bau tanah ialah Bapak Ibu baik itu dari keturunan (Nasab) atau susuan, baik keduanya orang muslim ataupun kafir, termasuk juga kedua orang bau tanah ialah nenek dan kakek dari kedua belah pihak.
Menurut Ad-Durjani Birul Walidain ialah mengormati dan berbakti kepada kedua orang tua.
Menurut Imam As-Syafii Birul Walidain ialah berbakti kepada orang bau tanah baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal dunia.
Menurut Muhammad Abduh Birul Walidain ialah taat melaksanakan apa-apa yang diperintahkan oleh kedua orang bau tanah dalam kebaikan.
Menurut Ibnu Qoyim Birul Walidain ialah Berbakti kepada kedua orang bau tanah semata-mata lantaran Allah SWT.
Jadi bisa disimpulkan bahwa Akhlak kepada Orang Tua ialah Menghormati dan mencintai mereka berdua dengan sopan santun dan berbakti kepada keduanya dalam keadaan hidup dan dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Rosulullah SAW menjelaskan dalam Haditsnya bahwa Kita harus menghormati kedua orang bau tanah :
“  Hormatilah Bapak dan Ibumu “


B.  Kewajiban Berbakti kepada Orang Tua
Berbakti (Al Birr) ialah kata yang meliputi kebaikan dunia dan akhirat, berbakti kepada kedua orang bau tanah ialah dengan berbaik kepada keduanya, memenuhi hak-hak keduanya, dan mentaati keduanya.

Allah SWT Berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 23 :
وبالوالدين إحساناً
“ Dan berbuat oke kepada kedua orang bau tanah “

Hal ini pertanda bahwa budpekerti menghormati orang bau tanah ialah suatu hal yang sangat penting yang dianjurkan oleh Rosulullah kepada Umatnya.Adapun budpekerti anak terhadap orang bau tanah ialah sebagai berikut : Sayangilah, cintailah, hormatilah, patuhlah kepadanya rendahkan dirimu, sopanlah kepadanya. Ketahuilah bahwa kita hidup bersama orang bau tanah merupakan nikmat yang luar biasa, kalau orang bau tanah kita meninggal alangkah sedihnya hati kita lantaran tidak ada yang dipandang lagi.
Allah SWT telah memerintahkan supaya Kita jangan menyembah selain Dia dan hendaklah Kita berbuat baik pada Ibu Bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya hingga berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kau menyampaikan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kau membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Allah SWT Berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 23:
فلا تقل لهما أف ولا تنهرهما وقل لهما قولا كريماً
“Maka janganlah Kamu menyampaikan ah kepada orang bau tanah dan janganlah membentaknya dan
ucapkanlah kepada keduanya dengan perkataan yang baik”.

Kita juga diperintahkan oleh Allah SWT untuk merendahkanlah diri terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:
"Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik saya
waktu kecil".(QS Al-Isra : 24)







C.      Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua
Rosulullah SAW Bersabda :
“Dari Abdullah Bin Mas’ud berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah: “Amalan apakah yang dicintai oleh Allah” Beliau menjawab: “Sholat pada waktunya. Aku bertanya lagi: “Kemudian apa” Beliau menjawab: “Berbakti kepada kedua orang tua”. Aku bertanya lagi: “Kemudian apa” Beliau menjawab: “Jihad dijalan Allah”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dari Hadits tersebut bisa disimpulkan bahwa berbakti kepada kedua orang bau tanah itu merupakan amal perbuatan yang paling dicintai oleh Allah SAW.

D.Contoh Berbakti kepada Orang Tua
Rosulullah SAW Bersabda :
“ Dari Asma binti Abu Bakar ia berkata:“Ibuku mendatangiku, sedangkan ia seorang perempuan musyrik di zaman Rasulullah . Maka saya meminta fatwa kepada Rasulullah dengan mengatakan:
“Ibuku mendatangiku dan dia menginginkan saya (berbuat baik kepadanya), apakah saya (boleh) menyambung (persaudaraan dengan) ibuku” dia bersabda: “ya, sambunglah ibumu”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dari kutipan hadits di atas tentu kita sanggup menyimpulkan bahwa Ibu ialah seseorang yang sangat penting dalam kehidupan setiap orang dan tak ada seorangpun yang memungkiri akan begitu besarnya jasa – jasa Ibu dalam hidup manusia.

E.  Berbakti kepada Orang Tua Menurut Pendekatan Rasional
Karena semenjak awal bulan kehamilan dan menjelang kelahirannya kita dijaga keselamatan kita dengan taruha nyawa.Belaian kasih sayangnya memanjakan kita dan do’a nya selalu menyertai kita.Dan lantaran itulah Allah mewasiatkan kepada seluruh insan supaya berbuat baik kepada Ibu Kita.
         Dan Ibu Kita merawat jasmani dan rohani kita semenjak kecil secara langsung, maka bapak pun juga merawat kita,mencari nafkah untuk kita, membesarkan kita, mendidik kita dan menyekolahkan kita,disamping perjuangan ibu. Kalau mulai mengandung hingga masa muhariq (masa sanggup membedakan mana yang baik dan buruk), seorang ibu sangat berperan, maka sesudah mulai memasuki masa belajar, ayah lebih tampak kewajibannya, mendidik kita dan membesarkan kita menjadi dewasa, namun apabila dibandingkan antara berat kiprah ibu dengan ayah, mulai mengandung hingga remaja dan sebagaimana perasaan ibu dan ayah terhadap putranya, maka secara perbandingan, tidaklah keliru apabila dikatakan lebih berat kiprah ibu dari pada kiprah ayah.
Coba bandingkan, banyak sekali yang tidak bisa dilakukan oleh seorang ayah terhadap anaknya, yang hanya seorang ibu saja yang sanggup mengatasinya tetapi sebaliknya banyak kiprah ayah yang bisa dikerjakan oleh seorang ibu.Barangkali lantaran demikian inilah maka penghargaan kepada ibunya. Walaupun bukan berarti ayahnya tidak dimuliakan, melainkan hendaknya mendahulukan ibu daripada mendahulukan ayahnya dalam cara memuliakan orang tua.
Allah SWT Berfirman dalam Surat Al-Luqman : 14
Artinya:“Dan Kami perintahkan kepada insan (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah dan bertambahtambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu” (QS.Luqman:14)

F.  Cara Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua
1.Cara Berbuat baik kepada Orang Tua yang masih Hidup
Kita sebagai Muslim yang baik tentunya mempunyai kewajiban untuk berbakti kepada orang bau tanah kita, baik ibu maupun ayah.Agama Islam mengajarkan dan mewajibkan kita sebagai anak untuk berbakti dan taat kepada ibu-bapak. Taat dan berbakti kepada kedua orang bau tanah ialah perilaku dan perbuatan yang terpuji, ada banyak cara untuk berbakti dan bersikap sopan santun kepada orang tua,  diantaranya adalah:
a.     Mentaatinya dalam hal yang ma'ruf
b.    Mengikuti kemauan keduanya selama tidak bermaksiat kepada Allah
c.     Berinfak kepada keduanya jikalau keduanya membutuhkannya
d.    Tidak menghina keduanya
e.     Meminta kerelaan orang bau tanah ketika akan berbuat sesuatu
f.     Berkata Halus Dan Mulia Kepada Ibu dan Ayah

Tetapi bagaimana jikalau kita ingin berbuat baik kepada ibu dan ayah serta patuh terhadapnya, terkadang perintah yang di berikan oleh orang bau tanah tidak sesuai dengan ketentuan Syari’at Islam?Adapun cara menghadapi perintah kedua orang bau tanah yang bertentangan dengan fatwa Islam yaitu sebagai berikut:
a. Jika suatu ketika Kita disuruh berbohong oleh ibu atau ayah, sebaiknya katakan kepada keduanya
bahwasanya Allah melihat Kita.
b. Jangan sekali-kali membantah perintah orang bau tanah dengan nada kesal dan ngotot, alasannya tidak akan
mambuahkan hasil. Akan tetapi hadapi dengan tenang dan penuh keyakinan dan percaya diri.
c. Ayah dan ibu itu insan biasa yang tak luput dari kesalaha dan kekurangan. Jangan posisikan kedua orang bau tanah ibarat Nabi yang tak pernah berbuat salah. Maafkan mereka, bila kita anggap cara dan perintah orang bau tanah bertentangan dengan hati nurani atau nilai-nilai yang kau yakini kebenarannya.

2.Cara Berbakti Kepada Orang bau tanah yang Telah Meninggal
Berbakti kepada orangtua tidak hanya kita lakukan ketika orang bau tanah masih hidup, berbakti kepada orang bau tanah juga sanggup kita lakukan meski orang bau tanah telah meninggal.
Rosulullah SAW Bersabda:
” Seseorang bertanya kepada Rasulullah: wahai Rasulullah, apakah ada sisa kebajikan sesudah keduanya meninggal dunia yang saya untuk berbuat sesuatu kebaikan kepada kedua orang tuaku. ?
Rasulullah bersabda: ”ya, mendoakan dan memintakan ampun untuk keduanya, melaksanakan
janji keduanya, memuliakan teman-teman kedua orang tua, dan bersilaturrahim yang engkau tiada mendapatkan kasih sayang kecuali lantaran kedua orang tua.”

Beberapa hal yang sanggup kita lakukan untuk berbakti kepada orang bau tanah yang telah meninggal ialah sebagai berikut:
a. Merawat Jenazahnya dengan memandikan, menshalatkan dan menguburkanya.
b. Melaksanakan wasiat dan menuntaskan hak Adam yang ditinggalkannya.
c.Menyambung tali silaturahmi kepada kerabat dan sahabat –teman dekatnya atau Memuliakan teman-teman kedua orang tua.
d. Melanjutkan impian luhur yang dirintisnya atau menepati kesepakatan kedua ibu bapak.
e. Mendoakan ayah ibu yang telah tiada itu dan meminta ampun kepada Allah dari segala dosa orang bau tanah kita.

G.  Pahala bagi orang yang berbakti kepada  Orang Tua
Allah telah menjanjikan orang-orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya dengan kebaikan yang banyak di dunia dan alam abadi dan dia akan mendapatkan pahala yang besar di akhirat, dan diantaranya ialah sebagai berikut :
1.Pahala di Dunia
a.Dipanjangkan umurnya
b.Diperbanyak rizkinya
c.Dikabulkan doanya
d.Anak dan cucunya akan berbakti kepadanya
e.Dicintai keluarganya dan tetangganya
f.Dijauhkan dari mati dalam keburukan
g.Dipuji oleh insan dan mereka akan berterima kasih padanya
h.Allah akan meridhainya

2.Pahala di Akhirat
a.Berbakti ialah salah satu penyebab utama masuk surga
b.Dimasukan nirwana dengan orang-orang yang pertama kali dimasukkan surga
c.Penebus dosa

H.  Sebab-sebab Durhaka Kepada Orang Tua
Durhaka ialah setiap perbuatan dan perkataan seorang anak yang sanggup menyakiti kedua orang tuanya.Durhaka ialah perbuatan yang dihentikan (haram) dan termasuk dosa besar.Tidak seorangpun yang berani berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya kecuali orang yang sakit dan bodoh, berikut beberapa penyebab kedurhakaan :
1.Kebodohan akan keutamaan kedua orang tua, dan kebodohan terhadap akhir yang akan ditanggungnya bila seseorang melaksanakan perbuatan durhaka kepada keduanya didunia dan akhirat, oleh lantaran itu Ibnu Abbas RA berkata : Setiap orang yang melaksanakan kemaksiatan kepada Allah dialah orang yang bodoh, dan oleh lantaran itu dikatakan : “Barang siapa yang ndeso akan sesuatu maka dia akan melanggarnya”.
2.Mengutamakan dan mendahulukan sebagian anaknya terhadap anak-anaknya, oleh lantaran itu syariat
melarang perbuatan ini, dan mengingatkan akhir yang akan ditimbulkan, ketika tiba Basyir bin Saad kepada Nabi Saw untuk memperlihatkan hadiah pada anaknya Nu'man, Beliau berkata padanya :
Apakah setiap anakmu mendapatkan dukungan ini ? dia menjawab : tidak, Beliau berkata : Jangan jadikan saya sebagai saksi kedzaliman, jadikan selain saya sebagai saksi, tidakkah kau suka mereka berbakti padamu secara sepadan.
3.Tidak memperhatikan nafakah dimasa kanak-kanak mereka dan tidak memperdulikannya.
4.Tidak memperhatikan hak-hak isteri dan cenderung memperhatikan sebagian isterinya tanpa memperhatikan isteri lainnya.
5.Teman yang tidak baik
Rasulullah SAW Bersabda :
“Dari Abu Hurairah RA berkata : Rasulullah Saw bersabda : berilah pertolongan kepada anakmu untuk berbakti, bila seseorang bisa maka keluarkan sifat durhaka dari anaknya”.( HR,Bukhari Muslim )




I. Contoh Orang yang Durhaka Kepada OrangTua
Konon dikisahkan bahwa pada zaman Rasulullah ada seorang cowok yang berjulukan Alqamah.Dia seorang cowok yang ulet beribadah, rajin shalat, banyak puasa dan suka bersedekah. Suatu ketika dia sakit keras, maka istrinya mengirim utusan kepada Rasulullah untuk memberitahukan kepada dia akan keadaan Alqamah. Maka, Rasulullahpun mengutus Ammar bin Yasir, Shuhaib ar-Rumi dan Bilal bin Rabah untuk melihat keadaannnya. Beliau bersabda, “Pergilah ke rumah Alqamah dan talqin-lah untuk mengucapkan  La Ilaha Illallah ”Akhirnya mereka berangkat kerumahnya, ternyata ketika itu Alqamah sudah dalam keadaan naza’, maka segeralah mereka men-talqin-nya, namun ternyata lisan Alqamah tidak bisa mengucapkan La Ilaha Illallah.Langsung saja mereka laporkan insiden ini pada Rasulullah.Setelah itu Rosulullah Memanggil Ibunya Lalu Rasulullah bersabda kepadanya, “Wahai ibu Alqamah, jawablah pertanyaanku dengan jujur, alasannya jikalau engkau berbohong, maka akan tiba wahyu dari Allah yang akan memberitahukan kepadaku, bagaimana sebenarnya keadaan putramu Alqamah?”Sang ibu menjawab, “Wahai Rasulullah, dia rajin mengerjakan shalat, banyak puasa dan bahagia bersedekah.”Rasulullah bertanya lagi, “Kenapa Dia ibarat itu?”Dia menjawab, “Wahai Rasulullah, dia lebih mengutamakan istrinya dibandingkan saya dan diapun durhaka kepadaku.”Maka, Rasulullah bersabda, “Sesungguhny,a kemarahan sang ibu telah menghalangi lisan Alqamah, sehingga tidak bisa mengucapkan syahadat.”Kemudian dia bersabda, “Wahai Bilal, pergilah dan kumpulkan kayu bakar yang banyak.”
Si ibu berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang akan engkau perbuat?”Beliau menjawab, “Saya akan membakarnya dihadapanmu.”Dia menjawab, “Wahai Rasulullah , saya tidak tahan kalau engkau mengkremasi anakku dihadapanku.”Kemudian Sang Ibu pun eksklusif memaafkan Al-Qamah.Kemudian sesudah itu Alqamah bisa menngucapkan kalimat  La Ilaha Illallahdan meninggal ketika itu juga.Lalu, di akrab kuburan itu dia bersabda:
“Wahai sekalian kaum Muslimin, ridha Allah tergantung pada ridha orang bau tanah dan kemarahan Allah tergantung pada kemarahan orang tua”.( HR.Bukhari Muslim )

Adapun teladan orang yang durhaka kepada orang bau tanah dalam kehidupan faktual ialah sebagai berikut:
Ada seorang anak lelaki tunggal, hanya saja mulutnya suka bicara kotor dan kasar. Dia selalu melemparkan celaan dan mengumpat orang tuanya tanpa memperhatikan perasaan mereka, sering durhaka, dan meremehkan fatwa agama Islam.Bahkan, tidak pernah taat atau memuliakan keduanya. Selalu saja menyakiti hati dengan kata-kata yang pedas. Kedurhakaannya semakin meningkat sesudah ayahnya meninggal dunia. Ia berhati bergairah terhadap sang ibu.Seringkali Ibunya Menasehatinya ,namun ia malah mencela Ibunya, padahal ia telah berumur 24 tahun. Usia yang tidak seorang pun bisa mengendalikan keinginannya alasannya ia sanggup melawan siapa saja.Suatu hari ketika setan telah berhasil menguasai nafsunya, ia mengambil sandal dan melemparkannya ke arah ibunya tanpa perasaan dosa atau bersalah. Sandal itu tepat mengenai punggung si ibu. Kemudian, si ibu menangis dan meratapi nasibnya. Saking sakitnya, si ibu menyumpahi anaknya, walaupun dengan bercucuran air mata.Pada tengah malam anak yang durhaka itu gres pulang ke rumah sesudah bermain-main dengan kawan-kawannya yang jahat, kemudian masuk kamar dan tidur pulas.Keesokan harinya, ketika ia berdiri tidur, tiba-tiba ia tidak sanggup menggerakkan tangan kanannya….Tangan yang dipakai untuk melempar ibunya dengan sandal. Ya benar, sama sekali tangannya tidak sanggup digerakkan!! Tangan kanannya lumpuh. Kemudian, ia menutup pintu kamar tidurnya dengan keras dan menangisi nasib dirinya atas perbuatan dosanya ter hadap sang ibu. Mengetahui petaka yang menimpa anak tunggalnya, si ibu merasa kasihan lantaran tidak bisa berbuat apa-apa, kemudian dia mendoakan supaya Allah memberi kesembuhan kepada anak tunggalnya.

J.  Balasan Orang yang Durhaka Kepada OrangTua
1. Balasan Di Dunia
    a. Disempitkan rizkinya
    b. Tidak dipanjangkan umurnya
    c. Amalanya tidak diangkat pada hari kamis
    d. Pintu-pintu langit tidak dibuka untuk amalannya
    e. Allah akan memurkainya
    f. Keluarga dan tetangganya akan memurkainya
    g. Ditakutkan akan meninggal dalam keburukan
    h. Para malaikat dan orang-orang mukmin akan melaknatnya
    i.  Doanya tidak dikabulkan
    j. Balasannya akan diberikan didunia dan diakhirat akan mendapatkan jawaban juga
   k. Anak-anak dan cucunya akan mendurhakainya
2. Balasan Di Akhirat
a.    Haram masuk surga
”Tidak akan masuk surga, pendurhaka terhadap kedua orang tua”. (H.R. Nasa’i danAhmad)
b.    Dimurkai Allah SWT
“keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah pun tergantung pada murka kedua orang tua”.(H.R. Al-Hakim)
c.     Allah tidakmenerima Shalatnya
“Allah tidak akan mendapatkan shalat orang yang durhaka kepada orang tuanya “.(H.R.  Abu Daud)
d.    Anak-anak yang mendurhakai orangtuanya akan di kutuk oleh Allah
e.     Disegerakan siksanya di dunia

“Ada 2 dosa yang disegerakan hukumannya di dunia ini, yaitu zina dan durhaka kepada kedua orangtua”.

K.  Strategi mengatasi Orang yang durhaka kepada orang tua
Setelah menganalisis masalah perihal sebab-sebab seseorang durhaka dan membantah kepada orang tuanya,makabisa dipakai strategi-strategi untuk mengatasi problem tersebut,diantaranya ialah sebagai berikut:
1.    Lakukanlah Pendekatan Kasih Sayang terhadap anak
2.    Kita harus memahami watak kepribadian anak
3.   Sediakan waktu,perhatian dan kepedulian kepada anak
4.   Cara memberikan maksud yang Komunikatif
5.    Perhatikan dan arahkan kualitas pergaulan anak

L.  Analisis dan Metode yang dipakai dalam Pembelajaran Akhlak kepada Orang Tua
         Setelah meninjau beberapa permasalahan permasalahan yang terdapat dalam Akhlak kepadaOrang Tua,maka Akhlak kepada Orang Tua itu Sangatlah penting dalam kehidupan ini lantaran Berakhlak kepada Orang bau tanah mempunyai tujuan yang tepat yang harus diterapkan dalam pembelajaran kepada penerima didik.
Adapun tujuan berakhlak kepada Orang Tua yaitu untuk mengakibatkan Kehidupan yang Sakinah,nyaman dan tenang dalam Berkeluarga.
Adapun Metode-metode yang tepat yang dipakai dalam pembelajaran Akhlak kepada Orang bau tanah yang akan disampaikan kepada ara penerima didik ialah sebagai berikut:
1.    Metode Kisah
2.    Metode Amtsal
3.    Metode Targib dan Tarhib
4.    Metode Audio Visual
5.    Metode Mauidzah
6.    Metode Ibrah





BAB III
PENUTUP

A.       Kesimpulan
            Akhlak terhadap orang bau tanah merupakan budpekerti yang sangat penting, hingga dosa dari berbuat durhaka kepada orang bau tanah berada di tingkat kedua sesudah dosa menyekutukan Allah.Ibu merupakan orang bau tanah yang wajib kita hormati, atas apa yang telah dia berikan kepada kita dari mengandung kita selama sekitar 9 bulan 10 hari hingga sekarang. Penerapan dalam budpekerti menghormati orangtua sangat diharapkan lantaran itu merupakan kewajiban kita sebagai seorang muslim, cara menghormatiorang bau tanah ang masih hidup sanggup dimulai dari hal-hal yang kecil, contohnya: Berbakti dengan melaksanakan nasehat dan perintah yang baik dari keduanya, selalu melaksanakan perintah orangtua dan masih banyak yang lainnya.Dan untuk berbakti kepada orangtua yang sudah meninggal ada beberapa cara yang sanggup dilakukan contohnya: Merawat Jenazahnya, menyambung silaturahmi dengan kerabatnya, dan juga masih banyak yang lainnya.Diantara sebab-sebab seseorang durhaka kepada orang bau tanah diantaranya ialah ndeso dan tidak mengetahui keutamaan orang bau tanah serta adanya sifat pilih kasih terhadap yang lainya.Sementara akibat-akibat bagi orang yang mendurhakai orang bau tanah sebagai contoh: Allah akan mengutuk dan Allah akan menyegerakan azab serta Allah akan murka kepadanya.Untuk mngatasi anak yang sering membantah kepada orang tuanya bisa dilakukan dengan banyak sekali cara,diantaranya meningkatkan kasih sayang dan perhatian terhadap anak serta arahkanlaah anak kepada pergaulan yang baik dan benar.

B.       Saran
Diharapkan kepada semua generasi Muda supaya menghormati dan mencintai Orang Tua Kita kapanpun dan dimanapun Kita berada,berbaktilah kepada kedua orang bau tanah kita dan janganlah kita durhaka kepada keduanya.






DAFTAR PUSTAKA

Sholihah, Tutut.Strategi Pembelajaran yang Efektif. Jakarta:UIN Jakarta Press. Cet.I. 2008
Nasution, Lahmudin. Akhlak Mahmudah Kepada Orang Tua. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Cet. 1. 2001
Ritonga, A. Rahman.Berbuat baik kepada Orang Tua.Surabaya: Amalia. 2005
Nawawi, Muhammad. Nasehat Bagi Hamba Allah dalam Berakhlak. Surabaya : Al-Hidayah. 1996.

0 Response to "Pengertian Adat Kepada Orang Tua"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel