-->

Hadits Dalil hukum Puasa Bulan Rajab perihal Keutamaan Keistimewaannya

Hadits Dalil hukum Puasa Bulan Rajab ihwal Keutamaan Keistimewaannya - Bagi kalangan umat muslim kedatangannya bulan rajab menjadi subuah kesempatan yang spesial, di lantarankan mereka akan mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pahala lebih dari amalan-amalan baik yang di laksanakannya. seakan-akan telah di ketahui bahwa bulan rajab ini termasuk pada bulan mulia (haram) dari tiga bulan lainnya dan hal ini sudah di memutuskan oleh allah swt dalam firmannya surat At-Taubah ayat 36 salah satunya ialah rajab.

Sehingga tidak heran jikalau dikala bulan ini tiba hampir sebagian besar umat islam selalu berlomba-lomba memperbanyak amalan-amalan mulai dari shadaqahnya, shalat sunnah, shalawat, memperbanyak bacaan qur'an, mencintai anak yatim, fakir miskin sampai melakukan puasa sunnah, karena mereka tahu barang siapa yang mampu melaksanakan amalan tersebut maka pahalanya akan di lipat gandakan oleh allah swt.

Untuk itulah, semoga bisa lebih memantapkan tujuan, di sini kami akan sedikit mengulas hal yang berafiliasi dengan bulan rajab dan niat puasa rajab termasuk dalil-dalil yang berkaitan dengan hal tersebut. karena biasanya kalau sesorang akan melaksanakan suatu hal terlebih lagi yang berkaitan dengan ibadah akan selalu terlebih dahulu mencari sumber dalilnya yang shahih, sebab orang-orang jaman kini tidak mau melakukan suatu ibadah yang di anggap sia-sia berikut sedikit penjelasannya

Keutamaan Puasa Rajab Dan Keistimewaan Bulan Rajab Lengkap Haditsnya

Keitimewaan bulan Rajab Dan Keutamaan Puasa Rajab

Jika mencari hadits-hadist yang berkatan dengan puasa di bulan rajab, tentu kita akan menemukan banyak hadis yang bisa di jadikan sebagai kekuatan untuk melakukan puasa tersebut, namun jika mencari tanggal berapa puasa rajab di laksanakan maka mungkin susah untuk menemukannya lantaran tidak ada hari yang di khususkan untuk puasa selama bulan rajab tersebut tetapi ada beberapa ketengan yang di antaranya yaitu:

1. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka Jahim, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu nirwana, dan bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan.

2. Pada malam mi’raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih bagus dari madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak amis, kemudian saya bertanya pada Jibril a.s.: “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ?”Maka berkata Jibrilb a.s.: “Ya Muhammad sungai ini yaitu untuk orang yang membaca salawat untuk engkau di bulan Rajab ini

3. Diriwayatkan bahwa apabila Rasulullah shalallahu ‘alahi wassalam memasuki bulan Rajab beliau berdo’a:“Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) dan (juga) Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik).

4. Nabi bersabda : “Seutama-utama puasa setelah bulan mulia merupakan puasa di bulan-bulan al-muharram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab)

5. Dalam Kifayah al-Akhyar, bahwa bulan yang paling utama untuk berpuasa setelah bulan ampunan ialah bulan- bulan haram yaitu dzulqa’dah, dzul hijjah, rajab dan muharram. Di antara keempat bulan itu yang paling utama untuk puasa yaitu bulan al-muharram, kemudian Sya’ban. Namun berdasarkan Syaikh Al-Rayani, bulan puasa yang utama sesudah al-Muharram merupakan Rajab.

6. Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi, Allah merupakan dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia membuat, langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang, lurus, maka janganlah kau menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan, perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kau, semuanya, dan ketahuilah bahu-membahu Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (at-Taubah: 36).

Selain keterangan-keterangan di atas, tentunya masih banyak lagi dalil-dalil yang melandasi perihal puasa bulan rajab ini, dan sedikit perlu di ketahui bahwa para ulama salaf dari kalangan Ahlussunnah wal Jama’ah telah mampusa mengamalkan hadist-hadist dhoif tentunya tidak lepas dari konteks fada’il al-a’mal selama hadits-hadits tersebut tidak berkaitan dengan hukum dan dogma melainkan bekerjasama dengan targhib (motivasi ibadah) dan tarhib (peringatan) seakan-akan nasehat, dongeng-kisah, fadha’il al-a’mal dan lain sebagainya.

Mungkin penjelasan di atas yang berkaitan dengan hukum puasa rajab dan yang lainnya bisa menjadi landasan dan motivasi untuk kita semua semoga senantiasa menyambut rajab ini dengan majemuk amal kebaikan, silahkan di cermati semua yang bekerjasama dengan keutamaan puasa rajab dan keistimewaan bulan rajab Lengkap haditsnya puasa rajab 2019 jatuh pada tanggal, puasa bulan rajab berapa hari, menikah, manfaat puasa rajab, pengertian puasa rajab, jatuh pada tanggal berapa dan lain sebagainya.

0 Response to "Hadits Dalil hukum Puasa Bulan Rajab perihal Keutamaan Keistimewaannya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel