-->

Hukum Tajwid Lengkap [Versi Ringkasan & Rangkuman]

Inti utama mengapa mempelajari Ilmu Tajwid penting ialah untuk menjaga makna yang terkanduang di dalam Al-Quran, serta memperbagus seluruh bacaan yang ada di dalam Al-Quran. Itu sebabnya, setiap orang yang membaca Alquran membutuhkan materi-materi wacana Ilmu Tajwid dengan lengkap, yang kemudian senantiasanya untuk berusaha dipelajari. Oleh lantaran itulah dalam keseluruhan artikel ini akan mengulas perihal hukum tajwid lengkap versi ringkasan dari seluruh materi yang ada di dalam website ini.

Hukum Tajwid


Ringkasan ataupun rangkuman aturan-hukum Tajwid yang mungkin sanggup membantu Anda mempelajari Ilmu Tajwid. Oleh lantaran itulah akan saya tulisan, dari pengertian, pola di dalam Al-Qur'an, serta macam aturan tajwid dan klarifikasi yang dibahas ada dari awal ukiran pena hingga tanggapan pembahasannya. Berikut yaitu versi ringkasan tersebut.

Nun Mati dan Tanwin dikala Bertemu karakter Hijaiyah

Terdapat lima aturan ketika ada nun mati atau tanwin berhadapan dengan karakter Hijaiyyah. Satu, nun mati atau tanwin harus dibaca Idzhar jikalau berhadapan dengan huruf Halq. Dua, bilalau berhadapan dengan salah satu karakter ي, ن, م, atau و maka harus dibaca Idgham Bighunnah.

Tiga, nun mati atau tanwin harus dibaca Idghom Bilaghunnah kalau berhadapan dengan ل atau ر. Empat, dikala bertemu ب, nun mati atau tanwin harus dibaca Iqlab. Lima, ketika bertemu selain huruf yang sudah disebutkan pada aturan di atas, nun mati atau tanwin wajib dibaca Ikhfa’ Haqiqi. Selengkapnya, baca; 5 aturan Nun Mati dan Tanwin Bertemu huruf Hijaiyyah

Mim Mati ketika Bertemu huruf Hijaiyah

Ada 3 aturan mim mati yang berhadapan dengan huruf Hijaiyyah. Satu, Ikhfa’ Syafawi bila mim mati berhadapan dengan karakter ب. Dua, Idghom Syafawi jikalau mim mati berhadapan dengan abjad م. Tiga, Idzhar Syafawi kalaulau mim mati berhadapan dengan selain abjad م dan karakter ب. Selengkapnya, baca; Hukum Mim Mati Beserta teladannya

Qalqalah

Lima abjad Qolqolah terangkum dalam lafadz قطب جد. bila huruf Qolqolah tersebut mati karena waqof, maka dibaca Qolqolah Qubro yang suara pantulannya terdengar lebih terperinci. Sedang bila abjad Qolqolah mati lantaran berharokat sukun, maka dibaca Qolqolah Sughro yang terdengar memantul saja.

Al Berhadapan dengan abjad Hijaiyah

Al atau ditulis ال memiliki dua hukum baca jikalaulaulau berhadapan dengan karakter Hijaiyyah. Satu, pengertian alif lam Syamsiyyah jika berhadapan dengan salah satu karakter dalam kalimat أَبْغِ حَجَّكَ وَخَفْ عَقِيْمَة. Dua, Pengertian Alif Lam Qomariyyah kalau bertemu karakter selain yang ada pada Idghom Syamsiyyah. Selengkapnya, baca; Hukum Bacaan Alif Lam Syamsiyah dan Alif Lam Qomariyah

Lam Fi’il

Lam Fi’il yang mati karena adanya tanda sukun dalam Al-Qur'an seolah-olah فَلْيَعْمَلْ, maka dibaca Idzhar. Akan tetapi sebuah pengecualian, kalaulau sesudah lam fi’il terdapat huruf ل atau ر seolah-olah قُلْ رَبِّ, maka wajib dibaca idghom.

Setiap nun bertasydid seolah-olah مِنَّا, atau mim bertasydid seolah-olah مِمَّا, wajib dibaca Ghunnah. Ghunnah artinya dengung atau mendengung. bunyi dengung tersebut keluar dari rongga hidung. Panjang dengungan sekitar dua harokat atau satu alif. Selengkapnya, baca; Hukum Mim dan Nun Tasydid dan teladannya

Idgham

Tiga pembagian Idgham yang perlu Anda tahu ialah Idghom Mutamatsilain, Mutaqorribain, dan Mutajannisain. Disebut Idghom Mutamatsilain bila dua karakter yang sama makhroj dan sifat, saling berhadapan, sedang abjad pertama mati dan huruf kedua hidup.

Tetapi, bila dua huruf berbeda sifat dan makhrojnya berdekatan yang saling berhadapan, maka disebut Idgham Mutaqaribain. Itu seolah-olah huruf د dan karakter س; atau huruf ج dan huruf د; atau huruf ت dan ط. Berbeda lagi bila dua karakter yang berhadapan ialah abjad yang berbeda sifat tetapi sama makhroj, sebutannya menjadi Idghom Mutajannisain. Ini seolah-olah karakter ب dan huruf م. Atau karakter ب dan karakter ف.

Dua idghom yang dibahas terakhir itu bisa kedua hurufnya hidup, atau karakter pertamanya mati dan huruf kedua hidup. bila kedua abjadnya hidup, maka disebut Idghom Kabir. Sedang bilalau huruf pertamanya mati dan huruf kedua hidup, maka disebut Idghom Shogir. Selengkapnya, baca; Perbedaan Idhgom Mutamasilaian, Mutajanisasin, dan Mutaqoribain

Hukum Lam Jalalah

Ketika Lam Jalalah berada sehabis harokat fathah atau dlummah, maka Lam Jalalah harus dibaca tebal. ketika Lam Jalalah berada setelah harokat kasroh, maka Lam Jalalah harus dibaca tipis. Pada pola عَبْدُ الله, Lam Jalalah dibaca tebal. Sedang pada rujukan لِله, Lam Jalalah dibaca tipis. Selengkapnya, baca; Hukum Lam Jalalah (اللة) dalam Ilmu Tajwid

Ro’ Tarqiq dan Tafkhim

Huruf ر yang dibaca tipis atau Tarqiq ialah ro’ dengan harokat kasroh dan ro’ mati yang didahului abjad berharokat kasroh. mampu juga ro’ yang mati lantaran waqaf, sedang sebelumnya yaitu ya mati dan huruf yang berharokat kasroh. pola تَجْرِي, أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُم, قَدِير.

Lalu bagaimana dengan ro’ yang dibaca tafkhim atau tebal? Itu bila ro’ berharokat dlummah atau fathah. Atau juga ro’ mati yang sebelumnya ialah huruf berharokat dlummah atau fathah. mampu juga ro’ mati yang sebelumnya yaitu abjad berharokat kasroh, tetapi, di depan ro’ yaitu huruf Isti’la’.

Termasuk lagi ro’ yang dibaca tafkhim yaitu, ro’ mati lantaran waqaf. Syaratnya, sebelum ro’ adalah karakter mati selain ya’, dan sebelum abjad mati itu ada huruf yang menyandang harokat dlummah atau fathah. rujukan-contoh ro’ tafkhim mampu Anda cermati pada lafadz-lafadz berikut: اشْتَرَوُا, مَرَض, تُرْجَعُوْن, تَرْضَوْنَ, فِرْقَةٍ, خُسْر, بِالصَّبْر.

Rangkuman aturan-hukum Tajwid ini juga memuat tentang Mad Thobi’i. abjad yang berharokat fathah bertemu dengan alif, atau huruf yang berharokat kasroh bertemu dengan ya’ mati, maka wajib dibaca Mad Thobi’i. Atau ada abjad yang berharokat dlummah bertemu dengan wawu mati, juga wajib dibaca Mad Thobi’i. Panjang bacaan Mad Thobi’i yaitu satu alif. tumpuan, فِيهَا. 

Mad Wajib Muttashil dan Mad Jaiz Munfashil

Mad Wajib atau Mad Muttashil ialah Mad Thobi’i yang berhadapan dengan hamzah dan keduanya masih dalam satu kata. Sedang kalau dalam kata berbeda disebut Mad Jaiz Munfashil. pola Mad Jaiz Munfashil yaitu مَا أَمَرَ اللَّه. teladan Mad Wajib Muttashil ialah أُولَئِك. Panjang keuda mad ini ialah 5 harokat.

Mad ‘Aridl Lissukun terjadi kalau sehabis Mad Thobi’i terdapat karakter mati lantaran diwaqofkan, bukan mati asli lantaran menyandang harokat sukun. teladan Mad ‘Aridl Lissukun ialah اِهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيْمَ. Panjang bacaan Mad ‘Arid Lissukun ialah 5 harokat.

Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal dan Mad Lazim Kilmi Mukhoffaf

Hukum Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal ini terjadi kalau Mad Thobi’i berhadapan dengan karakter bertasydid yang masih berada dalam satu kata. kalau Mad Thobi’i berhadapan dengan huruf berharokat sukun dalam satu kata, maka disebut Mad Lazim Kilmi Mukhoffaf. Panjang kedua mad ini yaitu 3 alif. teladan Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal ialah lafadz وَلَا الضَّالَّيْن. Sedang referensi Mad Lazim Kilmi Mukhoffaf yaitu ءَالْلأَنَ. Selengkapnya, baca; “Mad Lazim” Pengertian, Macam dan referensinya

Mad Lazim Harfi Mutsaqqal dan Mad Lazim Harfi Mukhaffaf

Dua mad ini hanya akan Anda temukan pada awal surat dalam Alquran saja. keduanya mempunyai panjang sama, yaitu 3 alif. Pengertian Mad Lazim Harfi Mutsaqqal ialah ketika ada huruf yang kalau diurai menjadi tiga huruf, sedang di depannya ialah huruf bertasydid. Ini seolah-olah tumpuan طسمّ.

Sedang pengertian Mad Lazim Harfi Mukhoffah ialah huruf yang bisa diurai ke dalam tiga huruf, sedang di depannya bukan huruf yang ada tasydidnya. Pengertian Mad Lazim Harfi Mukhoffaf sanggup Anda lihat pada pola lafadz ن yang dibaca dengan bunyi panjang 3 alif.

Mad Badal

Mad Badal ialah aturan ketika Mad Thobi’i berada di belakang hamzah. Urutannya, hamzah dulu yang ada di depan, baru kemudian Mad Thobi’i di belakangnya. Panjang Mad Badal sama dengan panjang Mad Thobi’i. pola Mad Badal sanggup Anda lihat pada lafadz آمَنُوْا.

Mad Farq

Mad Farq yaitu mad yang ada pada Hamzah Istifham. Kenapa dibaca panjang? lantaran untuk membedakan bahwa itu kalimat yang mengandung pertanyaan, bukan ucapan yang memuat suatu kabar. Panjang Mad Farq ini yaitu 3 alif. pola Mad Farq mampu Anda cermati pada lafadz ءَالله.

Mad ‘Iwad ialah Mad Thobi’i yang berhadapan dengan abjad berharokat fathatain di dalam Al-Qur'an, akan tetapi pada Mad Iwad haruslah dibaca waqaf. Panjangnya satu alif. tumpuannya seolah-olah yang tertera pada lafadz وَالسَّمَاءَ بِنَاءً. Selengkapnya, baca; Contoh Mad Iwad dalam Al-Qur'an dan klarifikasinya

Mad Layyin

Bacaan Layyin ialah bacaan ketika ada karakter و atau ي berada sehabis karakter dengan harokat fathah. dikala bacaan layyin ini dibaca waqof, maka jadilah Mad Layyin. Mad Layyin dibaca panjang satu satu alif atau sanggup juga dua alif. polanya lafadz مِنْ خَوْف. Selengkapnya, baca; “Mad Layyin atau Mad Lin” Pengertian, rujukan dan aturannya

Mad Shilah Qashirah dan Mad Shilah Thawilah

Mad Shilah Qashirah ialah dikala ada ـه dlomir didahului abjad yang mempunyai harokat. Panjang bacaannya satu alif. tumpuan فَأَخْرَجَ بِه. Sedang Mad Shilah Thawilah yaitu dikala ada Mad Shilah Qashirah berhadapan dengan hamzah. Panjang bacaannya yaitu 2 atau 2 ½ setengah alif. polanya وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِين.
Baca, juga; Hukum Mad dalam Ilmu Tajwid Lengkap
Rangkuman serta ringkasan macam aturan-hukum Tajwid di atas sudah meliputi banyak hal yang di bahas secara lengap dalam gesekan pena ini. Akan tetapi, akan lebih baik lagi, kalau Anda memperdalam materi dengan mempelajari aneka macam sumber ilmu tajwid yang memiliki paparan bahan lebih luas. Dengan begitu, Anda mampu memperdalam lagi pengetahuan Anda wacana Tajwid.

Adapun penambahan dari matari-materi Ilmu Tajwid yang lebih luas lagi contohnya saja mengenai beberapa pengertian dan istilah ilmu tajwid, teladannya saja;

  1. Sifatul huruf Hijaiyyah
  2. Tanda Waqaf dalam Al-Qur’an dan Pembagiannya
  3. Pembagian Makhroj huruf dan Tutorial Membacanya

Serta materi-materi lainnya yang sanggup kalian gunakan sebagai cara membaca huruf hijaiyah yang benar termasuk di dalam menghindari suatu hal atau cara membaca Al-Qur’an yang tidak boleh lantaran menyimpang dari hukum yang telah ditetapkan.

Demikianlah penjelasan dan pembahasan mengenai segaa bentuk tulisan yang ada di dalam hukum ilmu tajwid lengkap versi ringkasan dan rangkuman. agar dengan adanya gesekan pena ini sanggup menambah kebaikan, baik bagi penulis, yang memposting, berkomentar, atau yang membaca artikel ini secara keseluruhan. Trimakasih, 

0 Response to "Hukum Tajwid Lengkap [Versi Ringkasan & Rangkuman]"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel