Gharib: Pengertian dan contohnya dalam Al-Qur'an
Beberapa bacaan di dalam Al-Quran, ada yang termasuk aneh dan tidak biasa. Bacaan-bacaan ini dalam hukum tajwid disebut dengan bacaan ghorib. klarifikasi tentang pengertian gharib dan polanya akan aku utarakan sebagai berikut;
Pengertian Gharib dan polanya dalam Al-Qur'an
Dalam website inilah lalu akan disajikan dalam bentuk tabel seakan-akan yang sanggup Anda lihat di bawah, lengkap dengan klarifikasinya.
No
|
Lafadz
|
Surat: Ayat
|
Penjelasan
|
1
|
وَاللَّهُ
يَقْبِضُ وَيَبْصُطُ
|
Al Baqarah: 245
|
Huruf Shod pada kata يبصط dibaca Sin,
sehingga menjadi يبسط
|
2
|
وَزَادَكُمْ
فِي الْخَلْقِ بصْطَةً
|
Al A’raf: 69
|
Huruf Shod pada kata بصطة dibaca Sin.
Sehingga, Tutorial bacanya adalah بسطة
|
3
|
بِسْمِ
اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا
|
Hud: 41
|
Huruf Ro’ pada kata مجراها disebut Imalah
kubro. Tutorial membacanya dengan harokat yang akrab pada kasroh, tetapi bukan
kasroh.
|
4
|
يَا
بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا
|
Hud: 42
|
Terdapat aksara Ba’ dan Mim.
Dihukumi Idghom Mutaqorribain, tetapi dengan bunyi dengung. Cara membacanya
seakan-akan Anda membaca اركم معنا
|
5
|
مَا
لَكَ لَا تَأْمَنَّا عَلَى يُوسُفَ
|
Yusuf: 11
|
Pada lafadz لا
تأمنا
terdapat nun yang bertasydid. Nun tersebut dibaca Isymam. Isymam yaitu
mencampur antara Harakat Dlummah dan Harakat fathah dengan lisan maju.
Tetapi, Nun Tasydid tersebut boleh juga dibaca Ikhfa’.
|
6
|
لَكِنَّا
هُوَ اللَّهُ رَبِّي
|
Al Kahfi: 38
|
Contoh Gharib ini ada pada kata لكنا. Nun Tasydid
pada kata tersebut dibaca pendek dikala ingin terus. Tetapi, bila ingin
berhenti di sana, maka Nun Tasydid tersebut dibaca panjang.
|
7
|
وَيَخْلُدْ
فِيهِ مُهَانًا
|
Al Furqon: 69
|
Jika biasanya Ha’ seakan-akan yang ada
pada kata فيه dibaca pendek, pada ayat ini, Ha’ dibaca
panjang.
|
8
|
إِنَّ
فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ
|
Arrum: 22
|
Perhatikan kata للعالمين. bila biasanya
dibaca lil ‘alamin, yang ini dibaca lil ‘alimin. huruf Lam
dibaca kasroh.
|
9
|
لِيَرْبُوَا
فِي أَمْوَالِ النَّاسِ
|
Arrum: 39
|
Ba’ pada kata ليربوا dibaca pendek saat
washol, tetapi kalau waqoh, Ba’ dibaca panjang.
|
10
|
مِنْ
ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّة
|
Arrum: 54
|
Huruf Dlod pada dua kata ضعف boleh diharakati
fathah, boleh juga dlummah. Tetapi, bila fathah, semua harus ikut fathah.
Demikian juga bila yang pertama didlummah, maka yang kedua juga harus
didlummah.
|
11
|
وَإِنْ
تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ
|
Azzumar: 7
|
Jika biasanya Ha’ dalam huruf hijaiyah seperti yang ada
pada kata يرضه dibaca panjang, maka Ha’ pada kata dan
ayat itu dibaca pendek.
|
12
|
أَأَعْجَمِيٌّ
وَعَرَبِيٌّ
|
Fushilat: 44
|
Hamzah pertama pada kata أأعجمي dibaca dengan
terperinci, sedang Hamzah kedua dibaca sedikit samar atau tashil.
|
13
|
وَمَنْ
أَوْفَى بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ اللَّهَ
|
Al Fath: 10
|
Ha’ pada kata semacam عليه biasanya dibaca
kasroh, tetapi yang ini dibaca dlummah.
|
14
|
بِئْسَ
الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ
|
Al Hujarat: 11
|
Fokus pada alif lam lafadz الاسم. Alif dianggap
hilang, sedang Lam dibaca kasroh. Sehingga, pembacaannya ialah bi’salismu.
|
Demikian ulasan serta penjelasan wacana pengertian dan tumpuan gharib dalam Al-Qur'an beserta dengan surat dan ayatnya, biar dengan ukiran pena ini mampu bermanfaat bagi Anda. Salam dan terima kasih.
0 Response to "Gharib: Pengertian dan contohnya dalam Al-Qur'an"
Post a Comment