Penjelasan mengenai Kalam Habib Ali bin Abubakar As-Sakran dalam Kitab Al-Barqoh
Al habib Ali bin Abi bakar As saakran, yang berkata dalam kitabnya :
الذين أدناهم والمقصر منهم في أموره وهو الشريف السني.
''Sesungguhnya paling rendahnya mereka dan paling teledor iantara mereka ialah Syarif SUNNI''. (Al Barqoh Al habib Ali bin Abi bakar As saakran), hal 131-132 cetakan mesir 1347 H.
Kalimat Selengkapnya dalam Kitab Al- Barqoh Hal 131-132 tersebut ialah Demikian,
Al habib Ali bin Abi bakar As saakran, yang berkata dalam kitabnya :
قال الإمام علي بن أبي بكر السكران السقاف ورأى الشيخ المحقق العارف بالله المدفق أبو العباس المريني فاطمة البتول بنت محمد المصطفى الرسول ص كشفا وهي تقول له في أشراف يبغضون الشيخين ومذهبهم باطل انفك منك وإن كان أجدع والنسب لا ينقطع بالمعصية، فكيف بهؤلآء السادة بني علوي الذين أدناهم والمقصر منهم في أموره وهو الشريف السني وهو في غير جهة حضرموت أغرب من عنقا مغرب.
انظر كتاب البرقة المشيقة للإمام علي بن أبي بكر السكران ص ١٣١-١٣٢ ط مصر
Apakah benar Perkataan ini artinya bahwa Sayidah Fatimah mengatakan Syarif Sunni itu paling sembrono...? Kita Teliti maknanya:
قال الإمام علي بن أبي بكر السكران السقاف
Al imam, Ali bin debu Bakar Assakran assegaf berkata :
ورأى الشيخ المحقق العارف بالله المدفق أبو العباس المريني فاطمة البتول بنت محمد المصطفى الرسول ص كشفا
“Syaikh Muhaqiq Al terpelajar Billah debu Abbas Al Marini melihat (Sayidah) Fatimah Al Batul binta Muhammad Al Mushtofa Ar Rasul SAW secara kasyaf,
وهي تقول له في أشراف يبغضون الشيخين
Sayidah Fatimah berkata padanya mengenai Asyraf yang membenci syaikhan (Abu Bakar n Umar)
(kata Sayidah Fatimah)
ومذهبهم باطل
“Dan madzhab mereka (yang benci pada syaikhan) ialah batil
perkataan Sayidah Fatimah :
Akan tetapi
انفك منك وإن كان أجد
hidungmu ialah serpihan darimu meskipun cacat
والنسب لا ينقطع بالمعصية
Dan nasab tidak menjadi putus karena maksiat.
(“hidungmu adalah potongan darimu meskipun cacat” yaitu merupakan peribahasa arab ,maknanya, keluargamu ialah cuilan darimu meskipun ia adalah orang yang berbuat salah)
فكيف بهؤلآء السادة بني علوي الذين أدناهم
(jika demikian) maka bagaimana dengan mereka sadah bani alawi yang paling rendah di antara mereka(yaitu yang benci syaikhan).
(Maksudnya Sayidah Fatimah mau negaskan, jikalau nasab orang biasa saja ga putus karena alasannya maksiat lalu apalagi dengan mereka itu (بهؤلآء adalah ism isyaroh, yang butuh marja` karena kini sedang bahas asyraf yang benci syaikhan maka yang dimaksud tentu adalah mereka itu) yang merupakan paling rendahnya sadah bani alawi, Kaprikornus nasab mereka ga putus hanya karena madzhab mereka batil)
والمقصر منهم في أموره وهو الشريف السني
Dan bagaimana pula dengan orang yang sembrono dari golongan sadah ba`alawi dalam mengurus urusannya, sedangkan ia adalah syarif sunni (wawu disini ataf ke هؤلآء, Makara seakan-akan dikatakan فكيف بالمقصر منهم.
(Maksudnya Sayidah Fatimah mau negaskan kembali, bila nasab orang biasa saja ga putus karena alasannya maksiat maka bagaimana pula dengan orang yang sembrono dari golongan sadah ba`alawi dalam mengurus urusannya, sedangkan ia adalah syarif sunni (maksudnya syarif sunni yang sembrono dalam urusannya juga ga putus nasabnya hanya karena kesembronoannya)
وهو في غير جهة حضرموت أغرب من عنقا مغرب
Dan ia (Syarif Sunni) di luar daerah hadramaut lebih langka daripada Anqa magrib (nama Burung yang sangat langka)
Nah terperinci dah maksud kalam ini bukannya sayidah Fatimah bilang Syarif Suni paling sembrono..
Mengutip dari Tukilan Musafir Padang Pasir dalam beliaulog Syiah-Sunni.
الذين أدناهم والمقصر منهم في أموره وهو الشريف السني.
''Sesungguhnya paling rendahnya mereka dan paling teledor iantara mereka ialah Syarif SUNNI''. (Al Barqoh Al habib Ali bin Abi bakar As saakran), hal 131-132 cetakan mesir 1347 H.
Kalimat Selengkapnya dalam Kitab Al- Barqoh Hal 131-132 tersebut ialah Demikian,
Al habib Ali bin Abi bakar As saakran, yang berkata dalam kitabnya :
قال الإمام علي بن أبي بكر السكران السقاف ورأى الشيخ المحقق العارف بالله المدفق أبو العباس المريني فاطمة البتول بنت محمد المصطفى الرسول ص كشفا وهي تقول له في أشراف يبغضون الشيخين ومذهبهم باطل انفك منك وإن كان أجدع والنسب لا ينقطع بالمعصية، فكيف بهؤلآء السادة بني علوي الذين أدناهم والمقصر منهم في أموره وهو الشريف السني وهو في غير جهة حضرموت أغرب من عنقا مغرب.
انظر كتاب البرقة المشيقة للإمام علي بن أبي بكر السكران ص ١٣١-١٣٢ ط مصر
Apakah benar Perkataan ini artinya bahwa Sayidah Fatimah mengatakan Syarif Sunni itu paling sembrono...? Kita Teliti maknanya:
قال الإمام علي بن أبي بكر السكران السقاف
Al imam, Ali bin debu Bakar Assakran assegaf berkata :
ورأى الشيخ المحقق العارف بالله المدفق أبو العباس المريني فاطمة البتول بنت محمد المصطفى الرسول ص كشفا
“Syaikh Muhaqiq Al terpelajar Billah debu Abbas Al Marini melihat (Sayidah) Fatimah Al Batul binta Muhammad Al Mushtofa Ar Rasul SAW secara kasyaf,
وهي تقول له في أشراف يبغضون الشيخين
Sayidah Fatimah berkata padanya mengenai Asyraf yang membenci syaikhan (Abu Bakar n Umar)
(kata Sayidah Fatimah)
ومذهبهم باطل
“Dan madzhab mereka (yang benci pada syaikhan) ialah batil
perkataan Sayidah Fatimah :
Akan tetapi
انفك منك وإن كان أجد
hidungmu ialah serpihan darimu meskipun cacat
والنسب لا ينقطع بالمعصية
Dan nasab tidak menjadi putus karena maksiat.
(“hidungmu adalah potongan darimu meskipun cacat” yaitu merupakan peribahasa arab ,maknanya, keluargamu ialah cuilan darimu meskipun ia adalah orang yang berbuat salah)
فكيف بهؤلآء السادة بني علوي الذين أدناهم
(jika demikian) maka bagaimana dengan mereka sadah bani alawi yang paling rendah di antara mereka(yaitu yang benci syaikhan).
(Maksudnya Sayidah Fatimah mau negaskan, jikalau nasab orang biasa saja ga putus karena alasannya maksiat lalu apalagi dengan mereka itu (بهؤلآء adalah ism isyaroh, yang butuh marja` karena kini sedang bahas asyraf yang benci syaikhan maka yang dimaksud tentu adalah mereka itu) yang merupakan paling rendahnya sadah bani alawi, Kaprikornus nasab mereka ga putus hanya karena madzhab mereka batil)
والمقصر منهم في أموره وهو الشريف السني
Dan bagaimana pula dengan orang yang sembrono dari golongan sadah ba`alawi dalam mengurus urusannya, sedangkan ia adalah syarif sunni (wawu disini ataf ke هؤلآء, Makara seakan-akan dikatakan فكيف بالمقصر منهم.
(Maksudnya Sayidah Fatimah mau negaskan kembali, bila nasab orang biasa saja ga putus karena alasannya maksiat maka bagaimana pula dengan orang yang sembrono dari golongan sadah ba`alawi dalam mengurus urusannya, sedangkan ia adalah syarif sunni (maksudnya syarif sunni yang sembrono dalam urusannya juga ga putus nasabnya hanya karena kesembronoannya)
وهو في غير جهة حضرموت أغرب من عنقا مغرب
Dan ia (Syarif Sunni) di luar daerah hadramaut lebih langka daripada Anqa magrib (nama Burung yang sangat langka)
Nah terperinci dah maksud kalam ini bukannya sayidah Fatimah bilang Syarif Suni paling sembrono..
Mengutip dari Tukilan Musafir Padang Pasir dalam beliaulog Syiah-Sunni.
0 Response to "Penjelasan mengenai Kalam Habib Ali bin Abubakar As-Sakran dalam Kitab Al-Barqoh"
Post a Comment