-->

Wasiat-wasiat Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad Bag. I

Teras
TerasDN - AlhamduliLLah, puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, Yang Maha Menyaksikan segalanya, Maha Pengawas Yang Selalu hadir tanpa pernah mangkir, Maha Pendamping Yang tiada pernah berpisah dalam pemukiman maupunbepergian, Yang selalu mendorong kaum pintar cendekiawan untuk mengamati ciptaan-Nya di alam malakut-Nya, di langit dan bumi-Nya yang sarat dengan gejala kebesaran ayat-ayat-Nya, yang mengandung pengertian dan pelajaran.

Salawat dan salam bagi junjungan kita Nabi Muhammad Saw, beserta keluarga beliau yang mulia dan terhormat, sebanyak bilangan gumpalan awan dan curahan hujan dan sebanyak bilangan hembusan angin yang menggerakkan pepohohan.

Ammâ ba’du: aku berpesan, terutama kepada diri aku sendiri dan kepada anda sekalian para sahabatku tercinta semoga kita senantiasa bertaqwa kepada Allah Yang Maha Penguasa atas seluruh penguasa, Penyebab dari semua sebab, Yang Tiada Tuhan yang patut disembah selain Dia, dan tiada suatu tujuan hakiki kecuali kepada-Nya.

Sesungguhnya, orang yang berbahagia itu ialah yang selalu bersandar diri kepada-Nya, dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya, meletakkan dirinya di dalam kuasa dan kekuatan-Nya, berserah diri dan tunduk sepenuhnya kepada qudrat dan iradat-Nya. Bersungguh-sungguh meletakkan impian dan keinginan kepada apa yang ada di sisi-Nya.

Adapun orang yang sengsara dan terjauhkan dari segala keberuntungan adalah yang berpaling dari Allah, tiada ingat kepada-Nya, bahkan selalu mengikuti bisikan hawa nafsunya dan mengutamakan dunianya di atas akhiratnya.

Maka pesan aku pertama-tama, hendaklah anda sekalian selalu bertawakal kepada Allah dan percaya sepenuhnya kepada jaminan-Nya, seraya merasa tenteram dalam naungan-Nya, selalu mohon pertolongan-Nya dalam segala urusan, bersandar kepada-Nya dalam segala hal, serta meletakkan harapan dan keperluan dalam lingkup kemurahan dan kurnia-Nya semata-mata.

Dan hendaklah anda sekalian memeutuskan segala impian dan keinginan dari apa saja berada di tangan orang-orang lain, tidak memperlihatkan sedikit pun ketamakan untuk memperoleh apa pun pertolongan dari mereka. Namun, sekiranya ada seseorang memberikan hadiah secara nrimo, terimalah oleh kalian dukungan itu dengan penuh rasa terima kasih kepadanya dan berdoalah untuknya. Nikmatilah seperlunya atau sedekahkanlah kepada orang lain sekiranya tidak kalian perlukan. Meskipun demikian, sekiranya ada keraguan tentang kebaikan sumber perolehan sesuatu yang di hadiahkan kepada kalian, tolaklah dengan Cara yang santun.

Mementingkan solat & Zikir

Hendaklah anda sekalian senantiasa bersungguh-sungguh dalam melaksanakan kelima shalat fardhu seraya memenuhi segala persyaratannya. Shalat adalah tiang agama dan diumpamakan bagai kepala dalam susunan anggota tubuh.

Adapun sebaik-baik Tutorial pemeliharaannya yaitu dengan mengerjakannya pada awal waktu dan sedapat mungkin dalam berjemaah. Sedangkan yang paling utama dan menentukan diterimanya solat itu ialah dengan menghadirkan hati di dalamnya di sertai dengan penuh kekhusyu’an. Alangkah jeleknya bagi seseorang yang sedang bersolat, apabila anggota-anggota badannya tengah bermunajat dengan ilahinya, sedangkan hatinya berkelana kesana sini memikirkan ehwal dunianya.

Tetap membaca zikir Ketika dalam Perjalanan Jauh

Allah Swt. dengan kemurahan-Nya juga telah mneyediakan keringinan bagi hamba-hamba-Nya dalam melaksanakan solat, iaitu solat qasar dan jama’ (yang dibolehkan ketika sedang dalam perjalanan jauh). Maka manfaatkanlah fasilitas seperti itu (sesuai dengan persyaratan dan) pada kawasannya masing-masing kerana Allah Swt. amat suka akomodasi-Nya dinikmati, sebagaimana juga kewajipan-kewajipan-Nya di penuhi. Walaupun demikian, hendaklah kalian tetap melaksanakan semua zikir yang biasa kalian laksanakan setiap hari, sebagaimana yang kalian lakukan di ketika sedang tidak bepergian. Oleh alasannya itu, hendaklah kalian secara konsisten dan tekun senantiasa memelihara bacaan-bacaan Al-Quran dan pelbagai wirid yang biasa kalian lakukan dalam keseharian kalian. Jangan sekali-kali meninggalkannya. Kalaupun tidak mampu dilaksanakan secara sempurna akibat kesibukan dalam perjalanan, gantikanlah pada kesempatan lain, jika itu termasuk amalan yang mampu diganti (di-qadha’). Atau jikalau tidak termasuk amalan yang dapat di-qahda’ maka yang demikina itu termasuk dalam dispensasi yang diberikan Allah Swt bagi orang musafir, sebagaimana disabdakan oleh Nabi Saw.:” Apabila seseorang Mukmin dalam keadaan bepergian, atau sedang sakit, maka Allah Swt. memerintahkan kepada malaikat-Nya semoga mencatat baginya segala amalnya seperti ketika diamalkannya pada ketika-saat ia bermukim dan dalam keadaan sihat wal-afiat”. Ini tentunya merupakan anugerah Allah serta rahmat dan fasilitas-Nya.

Alhamdulillah. Puji syukur ke hadirat-Nya, betapa besar rahmat dan kesayangan-Nya terhadap hamba-hamba-Nya!

Kesucian Lahir Batin

Dan hendaklah kalian – disamping memeperbanyakkan zikir kepada Allah Swt pada setiap saat- demikian juga, yang tidak kalah pentingnya, ialah menjaga kesucian batin,d alam erti kebersihan hati dari buruk sangka, dendam dan dengki terhadap sesama muslim atau melaksanakan penipuan terhadap mereka. Demikian juga hendaklah kalian selalu memperhatikan kesucian lahiriah di setiap ketika. yakni mensucikan diri dari hadas dan najis. ihwal ini, Allah Swt telah mewahyukan kepada Nabi Musa (a.s): “Apabila sesuatu petaka menimpa dirimu, pada saat tubuhmu tidak sedang dalam keadaan suci, maka janganlah menyalahkan selain dirimu sendiri”.

Lakukanlah zikir-zikir secara rutin pada waktu pagi dan sore, kerana zikir adalah benteng dari gangguan syaitan dan penangkal dari aneka macam keburukan. Dalam kitab Al-Adzhâr (karya An-Nawawi.-Peny) cukup banyak teks zikir yang di anjurkan, terutama ketika sedang dalam perjalanan jauh, ketika naik dan turun dari kenderaan dan juga pada ketika memasuki kota kawasan tujuan dan lain-lain sebagainya. Usahakanlah agar mendapatkan kitab tersebut, kemudian hafalkanlah bacaan-bacaan yang tertera didalamnya, dan selanjutnya kerjakanlah dengan tekun.

0 Response to "Wasiat-wasiat Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad Bag. I"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel