Terjemah Umdatul Ahkam (15)
بسم الله الرحمن الرحيم
Terjemah Umdatul Ahkam (15)
Segala puji bagi Allah Rabbul 'alamin, shalawat dan salam agar terlimpah kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya sampai hari Kiamat, amma ba'du:
Berikut lanjutan terjemah Umdatul Ahkam karya Imam Abdul Ghani Al Maqdisi (541 H – 600 H) rahimahullah. Semoga Allah Azza wa Jalla mengakibatkan penerjemahan kitab ini nrimo karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Kitab Janaiz
Janazah sanggup dibaca dengan fathah jimnya (janazah) atau dengan kasrah jimnya (jinazah). Ada yang berpendapat, dibaca dengan fathah jimnya (janazah) yaitu sebutan yang tertuju kepada si mayit, sedangkan dibaca kasrah jimnya yaitu sebutan untuk kerandanya.
162 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: ((نَعَى النَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - النَّجَاشِيَّ فِي الْيَوْمِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ , خَرَجَ بِهِمْ إلَى الْمُصَلَّى , فَصَفَّ بِهِمْ , وَكَبَّرَ أَرْبَعاً)) .
162. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dia berkata, “Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah memberitahukan wafatnya Raja Najasyi pada hari wafatnya, kemudian Beliau keluar bersama para sahabat ke kawasan shalat, menciptakan shaf mereka, dan bertakbir sebanyak empat kali.”
Najasyi yaitu Raja Habasyah, namanya Ashamah. Ia wafat pada bulan Rajab tahun ke-9 H.
163 - عَنْ جَابِرِ - رضي الله عنه -: ((أَنَّ النَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - صَلَّى عَلَى النَّجَاشِيِّ , فَكُنْتُ فِي الصَّفِّ الثَّانِي , أَوْ الثَّالِثِ)) .
163. Dari Jabir radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyalatkan raja Najasyi. Ketika itu saya berada pada shaf kedua atau ketiga.”
164 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما: ((أَنَّ النَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - صَلَّى عَلَى قَبْرٍ , بَعْدَ مَا دُفِنَ , فَكَبَّرَ عَلَيْهِ أَرْبَعاً)) .
164. Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah shalat di atas kuburan sehabis dimakamkan, kemudian Beliau bertakbir empat kali terhadapnya.
165 - عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها: ((أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - كُفِّنَ فِي أَثْوَابٍ بِيضٍ يَمَانِيَةٍ , لَيْسَ فِيهَا قَمِيصٌ وَلا عِمَامَةٌ))
165. Dari Aisyah radhiyallahu anha, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dikafankan dengan beberapa kain putih Yamani tanpa gamis dan sorban.”
166 - عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ الأَنْصَارِيَّةِ قَالَتْ: ((دَخَلَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - حِينَ تُوُفِّيَتْ ابْنَتُهُ , فَقَالَ: اغْسِلْنَهَا ثَلاثاً , أَوْ خَمْساً , أَوْ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ - إنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكِ - بِمَاءٍ وَسِدْرٍ , وَاجْعَلْنَ فِي الأَخِيرَةِ كَافُوراً - أَوْ شَيْئاً مِنْ كَافُورٍ - فَإِذَا فَرَغْتُنَّ فَآذِنَّنِي)) . فَلَمَّا فَرَغْنَا آذَنَّاهُ. فَأَعْطَانَا حَقْوَهُ. وَقَالَ: أَشْعِرْنَهَا بِهِ - تَعْنِي إزَارَهُ.
وَفِي رِوَايَةٍ «أَوْ سَبْعاً» , وَقَالَ: ((ابْدَأْنَ بِمَيَامِنِهَا وَمَوَاضِعِ الْوُضُوءِ مِنْهَا)) وَإِنَّ أُمَّ عَطِيَّةَ قَالَتْ: وَجَعَلْنَا رَأْسَهَا ثَلاثَةَ قُرُونٍ)) .
166. Dari Ummu Athiyyah Al Anshariyyah dia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah menemui kami ketika putrinya wafat, kemudian Beliau bersabda, “Basuhlah sebanyak tiga kali, atau lima kali, atau lebih dari itu kalau kalian pandang perlu dengan air dan daun bidara, dan jadikan basuhan terakhirnya dengan (campuran) kapur barus atau sedikit kapur barus. Jika selesai, maka beritahukanlah aku.” Selesai kami mandikan, maka kami memberitahukan Beliau, kemudian Beliau memperlihatkan kepada kami kain sarungnya dan bersabda, “Tutupilah dengannya.” (Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Atau tujuh kali,” Beliau juga bersabda, “Mulailah dari bab sebelah kanan dan anggota wudhu daripadanya.” Ummu Athiyyah berkata, “Lalu kami jalin rambut kepalanya menjadi tiga jalinan.”)
167 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ: ((بَيْنَمَا رَجُلٌ وَاقِفٌ بِعَرَفَةَ , إذْ وَقَعَ عَنْ رَاحِلَتِهِ , فَوَقَصَتْهُ - أَوْ قَالَ: فَأَوْقَصَتْهُ - فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -: اغْسِلُوهُ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ , وَكَفِّنُوهُ فِي ثَوْبَيْهِ. وَلا تُحَنِّطُوهُ , وَلا تُخَمِّرُوا رَأْسَهُ. فَإِنَّهُ يُبْعَثُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مُلَبِّياً)) . وَفِي رِوَايَةٍ: ((وَلا تُخَمِّرُوا وَجْهَهُ وَلا رَأْسَهُ)) .
167. Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma dia berkata, “Ketika ada seorang yang sedang wuquf di Arafah, tiba-tiba dia jatuh dari binatang tunggangannya dan menciptakan lehernya patah, maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Mandikanlah dia dengan air dan daun bidara, kafankanlah dengan dua kainnya, jangan kau berikan wewangian padanya,dan jangan tutupi kepalanya, alasannya yaitu dia akan dibangkitkan pada hari Kiamat sambil bertalbiyah.” (Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Dan jangan kau tutup wajah dan kepalanya.”)
168 - عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ الأَنْصَارِيَّةِ رضي الله عنها قَالَتْ: ((نُهِينَا عَنْ اتِّبَاعِ الْجَنَائِزِ وَلَمْ يُعْزَمْ عَلَيْنَا))
168. Dari Ummu Athiyyah Al Anshariyyah radhiyallahu anha dia berkata, “Kami dihentikan mengiringi jenazah, namun tidak diperkeras larangan itu kepada kami.”
169 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - عَنْ النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: ((أَسْرِعُوا بِالْجِنَازَةِ فَإِنَّهَا إنْ تَكُ صَالِحَةً: فَخَيْرٌ تُقَدِّمُونَهَا إلَيْهِ. وَإِنْ تَكُ سِوَى ذَلِكَ: فَشَرٌّ: تَضَعُونَهُ عَنْ رِقَابِكُمْ)) .
169. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Segeralah membawa jenazah. Jika dia seorang yang saleh, maka kebaikan yang kalian persembahkan kepadanya. Jika tidak demikian, maka keburukan yang kalian letakkan dari bahu kalian.”
170 - عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ- رضي الله عنه - قَالَ: ((صَلَّيْت وَرَاءَ النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - عَلَى امْرَأَةٍ مَاتَتْ فِي نِفَاسِهَا فَقَامَ فِي وَسَطِهَا))
170. Dari Samurah bin Jundub radhiyallahu anhu dia berkata, “Aku pernah shalat di belakang Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika Beliau menyalatkan seorang perempuan yang wafat alasannya yaitu melahirkan. Ketika itu Beliau berdiri di tengah badannya.”
171 - عَنْ أَبِي مُوسَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ قَيْسٍ- رضي الله عنه -: ((أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - بَرِيءٌ مِنْ الصَّالِقَةِ وَالْحَالِقَةِ وَالشَّاقَّةِ)) . قَالَ الْمُصَنِّفُ: الصَّالِقَةُ الَّتِي تَرْفَعُ صَوْتَهَا عِنْدَ الْمُصِيْبَةِ. أهـ
171. Dari Abu Musa Abdullah bin Qais radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berlepas diri dari perempuan yang berteriak-teriak ketika mendapatkan musibah, perempuan yang memotong rambutnya, dan perempuan yang merobek bajunya (karena tidak mendapatkan takdir Allah).”
Penyusun kitab ini berkata, “Shaliqah yaitu perempuan yang mengeraskan suaranya ketika mendapatkan musibah.”
172 - عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَ: ((لَمَّا اشْتَكَى النَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - ذَكَرَ بَعْضُ نِسَائِهِ كَنِيسَةً رَأَيْنَهَا بِأَرْضِ الْحَبَشَةِ , يُقَالُ لَهَا: مَارِيَةُ - وَكَانَتْ أُمُّ سَلَمَةَ وَأُمُّ حَبِيبَةَ أَتَتَا أَرْضَ الْحَبَشَةِ - فَذَكَرَتَا مِنْ حُسْنِهَا وَتَصَاوِيرَ فِيهَا , فَرَفَعَ رَأْسَهُ - صلى الله عليه وسلم - وَقَالَ: أُولَئِكَ إذَا مَاتَ فِيهِمْ الرَّجُلُ الصَّالِحُ بَنَوْا عَلَى قَبْرِهِ مَسْجِداً , ثُمَّ صَوَّرُوا فِيهِ تِلْكَ الصُّوَرَ أُولَئِكَ شِرَارُ الْخَلْقِ عِنْدَ اللَّهِ)) .
172. Dari Aisyah radhiyallahu anha dia berkata, “Saat Nabi shallallahu alaihi wa sallam sakit, kemudian ada di antara istrinya yang menyebutkan sebuah gereja berjulukan Mariyah yang dilihatnya di Habasyah. Ketika itu yang tiba ke Habasyah yaitu Ummu Salamah dan Ummu Habibah, keduanya menyebutkan keindahan gereja itu dan rupaka-rupaka (gambar timbul orang saleh) yang ada di sana, maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengangkat kepalanya dan bersabda,”Mereka yaitu orang-orang yang ketika di tengah mereka ada orang saleh yang wafat, maka mereka bangun masjid di atas kuburnya, kemudian menciptakan rupaka-rupaka itu. Merekalah orang-orang yang paling jelek di sisi Allah.”
173 - عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - فِي مَرَضِهِ الَّذِي لَمْ يَقُمْ مِنْهُ: ((لَعَنَ اللَّهُ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ)) . قَالَتْ: وَلَوْلا ذَلِكَ أُبْرِزَ قَبْرُهُ غَيْرَ أَنَّهُ خُشِيَ أَنْ يُتَّخَذَ مَسْجِداً.
173. Dari Aisyah radhiyallahu anha dia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda di ketika sakitnya yang menciptakan Beliau tidak sanggup berdiri, “Allah melaknat orang-orang Yahudi dan Katolik yang mengakibatkan kubur para nabi mereka sebagai masjid.” Aisyah berkata, “Kalau bukan alasannya yaitu hal itu, tentu kubur Beliau ditampakkan, hanyasaja Beliau khawatir kubur Beliau dijadikan masjid.”
174 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ - رضي الله عنه - عَنْ النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - أَنَّهُ قَالَ: ((لَيْسَ مِنَّا مَنْ ضَرَبَ الْخُدُودَ , وَشَقَّ الْجُيُوبَ , وَدَعَا بِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ)) .
174. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, bahwa Beliau bersabda, “Bukan termasuk golongan kami orang yang menampar pipi, merobek baju, dan menyeru dengan permintaan jahiliyyah (seperti meratap).”
175 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -: ((مَنْ شَهِدَ الْجِنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّيَ عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ. وَمَنْ شَهِدَهَا حَتَّى تُدْفَنَ فَلَهُ قِيرَاطَانِ. قِيلَ: وَمَا الْقِيرَاطَانِ؟ قَالَ: مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ)) . وَلِمُسْلِمٍ: ((أَصْغَرُهُمَا مِثْلُ أُحُدٍ)) .
175. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang menghadiri mayit sampai dishalatkan, maka dia akan memperoleh pahala 1 qirat, dan barang siapa yang menghadirinya sampai dikuburkan, maka dia akan mendapatkan pahala 2 qirath.” Ada yang bertanya, “Berapa dua qirat itu?” Beliau bersabda, “Seperti dua gunung yang besar.” Dalam riwayat Muslim disebutkan, “Yang paling kecilnya menyerupai gunung Uhud.”
Bersambung…
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad wa alaa aalihi wa shahbihi wa sallam
Penerjemah:
Marwan bin Musa
0 Response to "Terjemah Umdatul Ahkam (15)"
Post a Comment