-->

Kumpulan Hadits Arba'in Nawawi Dan Kandungannya (4)


بسم الله الرحمن الرحيم

Kumpulan Hadits Arba'in Nawawi dan Kandungannya (4)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam biar terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan kumpulan hadits Arba'in karya Imam Nawawi rahimahullah, kami sebutkan dalam risalah ini mengingat di dalamnya terdapat kaedah-kaedah penting dalam Islam. Kami pun menyebarkan tarjamah (tema) terhadapnya yang insya Allah sanggup mewakili kandungan hadits secara umum sekaligus kandungannya secara singkat.  biar Allah Azza wa Jalla mengakibatkan pennyusunan risalah ini nrimo karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Menjauhi Sikap Marah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ :لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ  [رواه البخاري]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa seseorang berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Nasihatilah saya." Beliau bersabda, "Jangan kau marah." Beliau menyampaikan hal itu berkali-kali, yakni, "Jangan kau marah." (HR. Bukhari )
Kandungan Hadits:
1.     Mengobati setiap orang yang sakit dengan obat yang sesuai dengan penyakitnya. Hal ini kalau memang benar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengkhususkan orang ini dengan wasiat tesebut, lantaran orang tersebut ialah pemarah.
2.     Sepatutnya bagi mufti dan pengajar memperhatikan keadaan penanya dan pelajar, serta berbicara dengannya sesuai keadaannya.
3.     Peringatan terhadap marah, lantaran ia menghimpun keburukan, serta menjaga diri darinya merupakan penghimpun kebaikan.
4.     Perintah mempunyai budpekerti yang apabila seseorang memilikinya, maka akan hilang murka tersebut dikala terdapat sebab-sebabnya, menyerupai dermawan, santun, malu, tawadhu’ dan siap memikul beban, menjaga diri dari gangguan, memaafkan, menahan marah, dan budpekerti mulia lainnya.
5.     Di antara cara mencegah perilaku murka menurut hadits-hadits yang lain ialah berta'awwudz dan berpindah posisi (dari berdiri ke duduk, dan dari duduk ke berbaring).
Perintah Berbuat Ihsan Dalam Segala Sesuatu
عَنْ أَبِي يَعْلَى شَدَّاد ابْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ اللهَ كَتَبَ اْلإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ .  [رواه مسلم]
Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus radhiyallahu anhu, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah telah memutuskan berbuat baik dalam segala sesuatu. Jika kau membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang baik. Jika kau menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik, dan hendaklah salah seorang di antara kau mengasah pisaunya dan menyenangkan binatang sembelihannya." (HR. Muslim)
Kandungan Hadits:
1.     Bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan berbuat ihsan dalam segala sesuatu, sampai-sampai dalam mencabut nyawa makhluk.
2.     Larangan melaksanakan yang biasa dilakukan kaum Jahiliyyah menyerupai mencincang, menyembelih dengan pisau tumpul dan sebagainya yang sanggup menyiksa hewan.
3.     Dorongan bersikap sayang kepada hewan.
Memperbaiki Hubungan Dengan Allah, Dengan Diri, dan Orang Lain
عَنْ أَبِي ذَرّ جُنْدُبِ بْنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ " [رواه الترمذي وقال حديث حسن وفي بعض النسخ حسن صحيح]
Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman Mu’az bin Jabal radhiallahuanhuma dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, "Bertakwalah kepada Allah di mana saja kau berada, iringilah keburukan dengan kebaikan pasti ia akan menghapusnya dan bergaullah dengan insan memakai budpekerti yang baik.“ (HR. Tirmidzi, ia berkata, “Hadits hasan,” pada sebagian naskah dikatakan, "Hasan shahih").
Kandungan Hadits:
1.     Perhatian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kepada umatnya dengan mengarahkan mereka kepada sesuatu yang di sana terdapat kebaikan dan kesalehan.
2.     Perintah bertakwa kepada Allah di mana saja kita berada; baik dikala ramai maupun sepi, dimana ia merupakan wasiat Allah kepada semua makhluk-Nya. Dan inilah cara memperbaiki hubungan kita dengan Allah Azza wa Jalla.
3.     Mengerjakan kebaikan sehabis keburukan sanggup menghapuskan keburukan. Dan inilah cara memperbaiki diri.
4.     Dorongan untuk berakhlak mulia, dimana ia termasuk masalah takwa; yang takwa tidak tepat tanpanya. Dan inilah cara memperbaiki hubungan seseorang dengan orang lain.
Keutamaan Memelihara Perintah Allah Azza wa Jalla
عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْماً، فَقَالَ : يَا غُلاَمُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: اْحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ اْلأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ  يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ اْلأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفِ [رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح وفي رواية غير الترمذي: احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ، وَاعْلَمْ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ، وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً].
Dari Abul Abbas Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma, ia berkata, "Suatu hari saya berada di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam maka Beliau bersabda, "Wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara: Jagalah (perintah) Allah, pasti Dia akan menjagamu. Jagalah (perintah) Allah pasti Dia akan selalu berada di hadapanmu[i]. Jika kau meminta, maka mintalah kepada Allah, kalau kau memohon pertolongan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, bahu-membahu kalau sebuah umat berkumpul untuk mendatangkan suatu manfaat kepadamu, pasti mereka tidak akan sanggup memperlihatkan manfaat sedikit pun kecuali sesuai apa yang telah ditetapkan Allah bagimu, dan kalau mereka berkumpul untuk menimpakan suatu ancaman kepadamu, pasti mereka tidak akan sanggup menimpakannya kecuali ancaman yang telah ditetapkan Allah bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering[ii]. (HR. Tirmidzi dan ia berkata, "Haditsnya hasan shahih". Dalam sebuah riwayat selain Tirmidzi disebutkan, "Jagalah (perintah) Allah, pasti kau akan mendapatkan-Nya di hadapanmu. Kenalilah Allah di waktu senggang pasti Dia akan mengenalimu di waktu susah. Ketahuilah, bahwa apa yang ditetapkan tidak menimpamu, maka tidak akan menimpamu dan apa saja yang ditetapkan akan menimpamu, maka tidak akan meleset darimu. Ketahuilah, bahwa pertolongan bersama kesabaran dan jalan keluar bersama kesulitan dan sehabis kesulitan ada kemudahan.").
Kandungan Hadits:
1.     Bersikap sayang kepada yang muda.
2.     Perintah menjaga dan memperhatikan hak-hak Allah Ta’ala.
3.     Balasan sesuai jenis amalan.
4.     Wajibnya bagi seseorang menggantungkan harapannya kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan tidak beralih kepada makhluk, lantaran makhluk tidak berkuasa menimpakan ancaman maupun manfaat.
5.     Lemahnya semua makhluk dan butuhnya mereka kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
6.     Mengingatkan bahwa kehidupan dunia ini siap mendapatkan banyak sekali musibah, oleh lantaran itu perlu bersabar terhadapnya.
7.     Wajibnya beriman kepada takdir.
8.     Ridha dengan qadha’ dan qadar Allah Azza wa Jalla.
9.     Pentingnya mendidik anak.
10. Pertolongan akrab dengan orang yang sabar dan sehabis kesulitan ada kemudahan.
Malu Termasuk Cabang Keimanan
عَنْ أَبِي مَسْعُوْدٍ عُقْبَةَ بِنْ عَمْرٍو الأَنْصَارِيِّ الْبَدْرِيِّ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ . [رواه البخاري ]
Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amr Al Anshary Al Badry radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya ungkapan yang telah dikenal insan yang berasal dari ucapan para nabi terdahulu adalah,  "Jika kau tidak malu, maka berbuatlah sekehendakmu." (HR. Bukhari)
Kandungan Hadits:
1.     Keutamaan malu, lantaran tidak ada seorang nabi pun kecuali mendorong kepadanya.
2.     Bahwa aib ialah yang menahan seseorang dan mencegahnya dari terjatuh mengerjakan keburukan.
3.     Agama Islam mengajak kepada keutamaan dan melarang perbuatan rendah.
Beriman Kepada Allah dan Istiqamah
عَنْ أَبِي عَمْرو، وَقِيْلَ : أَبِي عَمْرَةَ سُفْيَانُ بْنِ عَبْدِ اللهِ الثَّقَفِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ قُلْ لِي فِي اْلإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَداً غَيْرَكَ . قَالَ : قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ [رواه مسلم]
Dari Abu Amr, -ada yang mengatakan- : Abu ‘Amrah Sufyan bin Abdillah Ats Tsaqafi radhiallahuanhu ia berkata: Saya berkata, "Wahai Rasulullah, katakanlah kepada saya dalam Islam sebuah perkataan yang tidak pernah saya tanyakan kepada seorang pun selain engkau. Beliau bersabda, Katakanlah: "Saya beriman kepada Allah,” kemudian beristiqamahlah." (HR. Muslim)
Kandungan Hadits:
1.     Wajibnya beriman kepada Allah Ta'ala, dan bahwa yang demikian ialah kewajiban pertama atas setiap manusia.
2.     Keutamaan orang yang beriman dan beristiqamah di atas ketaatan kepada Allah Ta'ala.
3.     Perintah untuk istiqamah, yaitu lurus dalam ucapan, perbuatan dan niat. Asalnya ialah istiqamahnya hati di atas tauhid. Ketika hati istiqamah, maka anggota tubuh seluruhnya istiqamah di atas ketaatan kepada-Nya, lantaran hati ialah raja terhadap anggota badan, sedangkan anggota tubuh ialah tentaranya.
4.     Bahwa agama Islam dibangun di atas dua masalah ini; iman yang tempatnya di hati, dan istiqamah yang tempatnya di anggota badan.
5.     keselamatan dari neraka dan kemenangan meraih nirwana tidaklah dihasilkan kecuali dengan 2 perkara: Beriman kepada Allah dan beritiqamah, yaitu dengan berinfak saleh dan bertahan di atasnya.
Bersambung…
Wallahu a'lam, wa shallallahu 'alaa nabiyyinaa Muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa
Maraji': Syarhul Arba'in An Nawawiyyah (Imam Nawawi), Syarhul Arba'in An Nawawiyyah (Sulaiman Al Luhaimid), Al Maktabatusy Syamilah versi 3.35, dll.

Baca Juga







[i] Dengan pertolongan dan perlindungan-Nya.
[ii] Maksudnya segala sesuatu telah ditakdirkan dan dibukukan pencatatannya oleh Allah Ta’ala.  

Related Posts

0 Response to "Kumpulan Hadits Arba'in Nawawi Dan Kandungannya (4)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel