-->

Jujur, Amanah, Hormat, Patuh dan Santun

Sebagai muslim/muslimat, kita harus mempunyai sikap jujur, amanah, hormat dan patuh kepada orang renta, sopan, dan menghargai teman. Jujur ialah perilaku atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu degan bahwasanya dan apa adanya, tidak ditambahi ataupun tidak dikurangi. Amanah itu kredibilitas atau melaksanakan peran yang diberikan oleh orang lain. Berikut klarifikasi mengenai perilaku jujur, amanah, dan patuh pada orang renta dan guru.

A. Jujur Disayang oleh Allah Swt
Nabi Muhammad saw merupakan teladan sempurna untuk kita. Beliau memiliki watak atau sifat yang begitu mulia. Beberapa sifat mulia yang dimiliki oleh Nabi Muhammad saw antara lain amanah dan jujur. Nabi Muhammad dikenal sebagai pribadi yang jujur, bahkan sejak dia belum diangkat menjadi nabi.

Jujur, dalam Bahasa Arab dikenal dengan istilah ash shidqu atau shiddiq, mempunyai arti nyata atau berkata benar. Artinya, kejujuran merupakan bentuk kesesuaian antara ucapan dan perbuatan atau antara gosip dan kenyataan. Lebih jauh lagi, kejujuran berarti bebas dari kecurangan, mengikuti aturan yang berlaku dan kelurusan hati.

Allah Swt. senang dengan orang jujur. Kemudian, sikap jujur disenangi semua orang.  Orang jujur selalu banyak teman dan dicari orang. Sebaliknya, Allah Swt. tidak senang kepada orang yang tidak jujur, dan orang tidak jujur akan dibenci semua orang. Nabi Muhammad saw. mendapat gelar al-Amin, lantaran, beliau benar-benar mampu dipercaya, dan melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab.

Insya Allah, kau mampu!
Ayo, baca kembali dongeng “Anak Gadis yang Jujur!” kemudian diskusikan dengan sahabatmu!
  1. Hikmah dari kisah tersebut.(Hikmah dari kisah tersebut adalah Allah swt senang dengan orang yang jujur dan tidak bahagia kepada orang yang tidak jujur)
  2. Keuntungan perbuatan jujur. (Allah Swt. bahagia dengan orang jujur. Kemudian, sikap jujur disenangi semua orang. Orang jujur selalu banyak sahabat dan dicari orang.)
  3. Kerugian perbuatan tidak jujur.(Allah Swt. tidak bahagia kepada orang yang tidak jujur, dan orang tidak jujur akan dibenci semua orang.)

B. Amanah
Amanah memiliki arti dipercaya atau terpercaya. Sementara itu, bila dilihat dari sisi aqidah dan syariat agama, amanah adalah segala sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan dan berkaitan dengan orang lain atau pihak lain. Amanah mampu berupa benda, pekerjaan, perkataan, ataupun keyakinan. Maka, amanah mampu berbentuk apa aja yang nantinya akan dimintai pertanggungjawabannya.

Pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad saw. mulai berdagang ke Syam bersama pamannya. Dalam berdagang, beliau selalu bersikap amanah (terpercaya). Barang dagangan yang dititipkan kepadanya dijaga dengan baik. Mengingat sikapnya itu, dia menerima gelar al-Amin, artinya orang yang kredibilitas.

Sebagai umat Nabi Muhammad saw., kita harus meneladani perilakunya, contohnya:
  1. Rajin berguru;
  2. Menjaga nama baik orang bau tanah kita;
  3. Mengerjakan peran sekolah;
  4. Menjaga nama baik guru dan sekolah.

Insya Allah, kamu mampu!
  1. Ayo, jelaskan apa saja ciri-ciri siswa yang amanah? (Beberapa ciri siswa yang mempunyai sifat amanah antara lain rajin berguru, menjaga nama baik orangtua, guru, dan sekolah serta selalu mengerjakan tugas drngan baik.)
  2. Ayo, jelaskan apa ciri-ciri teman yang tidak amanah? (Beberapa ciri siswa yang tidak amanah antara lain malas belajar dan malas mengerjakan tugas. Selaon itu siswa yang tidak amanah biasanya tidak mrnjaga nama baik orang bau tanah, guru dan sekolah.)

C. Hormat dan Patuh kepada Orang Tua dan Guru
Ayah dan ibu telah berjasa mengasuh dan memelihara kita. Kita harus patuh kepada mereka berdua. Hormat dan patuh kepada orang bau tanah adalah perintah Allah. Allah berfirman dalam Q.S Luqman/31:14:

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
(wawashshaynaa al-insaana biwaalidayhi hamalat-hu ummuhu wahnan 'alaa wahnin wafishaaluhu fii 'aamayni ani usykur lii waliwaalidayka ilayya almashiiru)
Artinya :
“Dan Kami perintahkan kepada insan (agar berbuat baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” (Q.S Luqman/31:14).

Beberapa pola perilaku anak menghormati dan patuh kepada orang bau tanah yaitu:
  1. Patuh dan taat bila dinasihatinya;
  2. Rajin salat dan belajar untuk memenuhi harapannya;
  3. Sanggup membantu di rumah sesuai kemampuan;
  4. Selalu ingat untuk mendoakannya, seolah-olah doa berikut:
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

(Alloohummaghfirlii waliwaalidayya warham humma kamaa rabbayaa nii shaghiiraa)
Artinya:
“Ya Allah ampunilah aku dan kedua orang bau tanahku. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil.”

Kita juga diharuskan hormat kepada sesama anggota keluarga, misalnya: hormat kepada abang dan sayang kepada adik.

Selain itu, kita juga wajib hormat dan patuh kepada guru. Beliau telah berjasa mendidik dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat. Berikut adalah pola cara menghormati dan mematuhi guru:
  1. Saat bertemu dengan guru: mengucapkan salam: “Assalāmu‘alaikum”; bersalaman dengan mencium tangannya; menunjukkan wajah berseri-seri.
  2. Saat guru memberi peran/PR, hendaknya: selalu mengerjakan dan merampungkan tepat waktu; tidak bermalas-malas dan mengeluh
  3. Saat guru menasihati: mendengarkan dengan nrimo; menaati nasihatnya.
  4. Saat berbicara dengan guru: berbicara dengan santun; bunyi tidak terlalu keras; tidak memotong pembicaraannya.
  5. Saat guru sedang mengajar: duduk hening dan tidak mengganggu teman; tidak berbicara sendiri sehingga berisik atau gaduh; memperhatikan pelajaran yang disampaikan guru.

Insya Allah, kau bisa!
Ayo, kisahkan!
  1. Bagaimana sikap hormat dan patuh kepada orang bau tanah? (Sikap hormat kepada kedua orang renta dapat ditunjukkan dengan  patuh dan taat bila dinasihatinya; rajin salat dan belajar untuk memenuhi harapannya; mampu membantu di rumah sesuai kemampuan, dan selalu ingat untuk mendoakannya)
  2. Bagaimana perilaku hormat dan patuh kepada guru? (Sikap hormat kepada Bapak/Ibu guru dapat ditunjukan dengan  mengucapkan salam; bersalaman dengan mencium tangannya; selalu mengerjakan dan merampungkan tepat waktu; tidak bermalas-malas dan mengeluh mendengarkan dengan tulus; menaati nasihatnya. berbicara dengan santun; suara tidak terlalu keras; tidak memotong pembicaraannya. duduk hening dan tidak mengganggu teman; tidak berbicara sendiri sehingga berisik atau gaduh; memperhatikan pelajaran yang disampaikan guru)

D. Santun dan Menghargai Teman
Santun berarti halus akal, baik bahasa dan sopan tingkah lakunya. Orang santun biasanya tabah, tenang, sopan, penuh rasa belas kasihan dan suka menolong. Sedangkan, menghargai berarti menghormati, mengindahkan, dan memandang penting kepada orang lain. Orang yang tidak menghargai berarti orang yang meremehkan atau tidak peduli terhadap orang lain.
Sayang Teman
Adapun Allah ialah Maha Penyayang, Maha Pengasih, Maha Pemaaf, Maha Penyantun kepada semua makhluk-Nya. Perhatikan firman Allah berikut ini.

هُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ عَلَىٰ عَبْدِهِ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَإِنَّ اللَّهَ بِكُمْ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ
(huwa alladzii yunazzilu 'alaa 'abdihi aayaatin bayyinaatin liyukhrijakum mina alzhzhulumaati ilaa alnnuuri wa-inna allaaha bikum larauufun rahiimun)
Artinya :
“Dialah yang menurunkan ayat-ayat yang terang (al-Qur'an) kepada hamba-Nya (Muhammad) untuk mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sungguh, terhadap kau Allah Maha Penyantun, Maha Penyayang.” (Q.S al-Hadid/ 57: 9).

Berikut beberapa contoh perilaku santun:
  1. Mengucapkan salam, selalu memperhatikan, dan bermuka cantik (berseri-seri) saat bertemu. 
  2. Berbicara dengan lembut dan tenang, bunyi tidak terlalu keras, dan tidak menyakitkan, sabar dikala mendengarkan teman berbicara.
  3. Peduli terhadap keadaan teman dan suka menolong kesulitannya. 
  4. Berteman tanpa pilih kasih. 
  5. Tidak mencela dengan perkataan yang buruk.
  6. Rendah hati dan mampu mendapat dengan hati nrimo atas kerja sahabatmu.
  7. Mengucapkan “terima kasih” kepada sahabat yang telah berjasa.
  8. Minta maaf kepada teman apabila kita bersalah, menyinggung perasaan, dan sebagainya.
  9. Tidak mengambil hak orang lain dan menguasainya dengan cara mencuri, merampas, atau berdusta.
  10. Memberikan ucapan selamat, sanjungan, dan kebanggaan secara langsung.

0 Response to "Jujur, Amanah, Hormat, Patuh dan Santun "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel